Part 14: Kafetaria

5.5K 432 8
                                    

So many years of education yet no one taught us to love ourselves.

Akhirnya setelah sekian lama,adria bisa menikmati jam makan siang  bersama rekan-rekan kantornya.

Berkat kedatangan salah satu klien penting,jonathan harus rela menghabiskan siangnya di kantor pria berumur 40 an tersebut  untuk membahas kerja sama mereka.

Bisa saja ia menyuruh alex atau callia menangani urusan ini,jika pria berkepala empat tersebut tidak meminta dan berhadapan langsung kepada jonathan tadi.

Tentu saja jonathan tetap menjaga kewibawaan dan sikap gentle nya sebagai laki-laki yang dipuja di mata publik. Ia pun menyanggupi ajakan klien itu.

Adria yang sudah keburu kabur ke kafetaria tersenyum puas. Akhirnya ia bisa bebas untuk sementara!

Bersama karyawan yang lain, adria kini tengah berada di kafetaria dibagian belakang lobby kantor. Menikmati cuaca yang hangat dan udara sejuk di luar tanpa pendingin ruangan. Semuanya alami dan natural.

"Kau mau?" Tawar sean sambil menyodorkan bekal makan siang miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau?" Tawar sean sambil menyodorkan bekal makan siang miliknya. Burger dan kentang goreng.

"Tidak usah,terima kasih" balas adria sopan sembari menyunggingkan senyuman manisnya.

Grace mengalihkan pandangannya pada sean,berpura-pura ngambek sambil melipat kedua tangannya,"Aku tidak ditawari?"

Sean menggigit secuil bekalnya,"Makan saja bekalmu sendiri,kau sendiri yang bilang kalau sedang diet roti"

Grace memandang sebal sean,kini tatapan grace terarah pada adria.
"Beginilah kalau dia sudah menemukan teman baru. Aku tercampakan"

Tawa adria berderai melihat tingkah kedua temannya,menampilkan deretan gigi putih yang tersusun rapi.Rambutnya yang digerai mengayun dengan indah saat angin sedang bertiup kearah mereka.
Bisa dipastikan siapa pun pasti akan terpana melihat sosok seperti adria yang benar-benar menawan.

"Cih,sok-sok an tebar pesona!" Cibir callia yang kini juga mengurai rambut hitamnya hingga tergerai dengan bebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cih,sok-sok an tebar pesona!" Cibir callia yang kini juga mengurai rambut hitamnya hingga tergerai dengan bebas.

"Dia memang cantik sekali,bukankah begitu cal?" Ujar Nicholas,staff khusus bagian pemantauan saham dan keuangan yang tak lain adalah rekan satu ruangan dengan callia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia memang cantik sekali,bukankah begitu cal?" Ujar Nicholas,staff khusus bagian pemantauan saham dan keuangan yang tak lain adalah rekan satu ruangan dengan callia.

Tanpa pria itu sadari,ucapan nicholas barusan malah membuat gadis disampingnya naik darah.

Tidak terima dengan pujian yang nic lontarkan,callia justru malah semakin menjatuhkan adria dengan cacian makinya.

Senyum miring terpampang di wajahnya,"Hari ini bersiap-siaplah  mengalami kesialan,adria" gumam callia dengan pelan,hingga nic yang duduk di dekatnya pun tidak bisa mendengar kalimat gadis itu.

Adria berjalan ke meja yang memang disediakan untuk menyajikan cemilan untuk para karyawan. Tepat disampingnya,terdapat mesin khusus untuk membuat kopi. Callia yang sedari tadi memperhatikan adria pun mengambil kesempatan.

Ia langsung menghampiri coffee machine tersebut,dan menuangkan kopi panas nya di mug yang ia pegang.

Adria yang sudah mengambil beberapa cookies dan chocolate cake pun segera berjalan menuju meja yang ia tempati sebelumnya. Callia yang melihat adria berbalik langsung dengan sengaja menabrakkan lengannya pada tubuh adria.

Pyashh

Kopi panas yang bersuhu setara dengan air mendidih itu langsung tumpah mengenai tangan adria. Dalam hitungan detik,tumpahan itu sudah mengotori dan membakar lengan gadis itu.

Sweater rajut pink yang ia kenakan langsung terkena tumpahan ampas kopi,mengakibatkan sweater menjadi hitam dan lengket.

"Ahh!" Adria meringis merasakan panas yang membakar kulitnya. Bahkan berangsur-angsur menjadi perih dan memerah.

Beberapa pasang mata yang tadinya sedang asik berbincang,kini terarah pada adria dan callia yang masih diam di tempat.

"Oh my god,adria! Sean langsung berlari menghampiri gadis itu.

"Ouch! What a mistake! Maaf adria,aku benar-benar tidak sengaja! Maafkan aku" ujar callia dengan matanya yang berkaca-kaca saat sean sudah mendekat.

Adria tersenyum tulus,"Tidak apa-apa"
"Kamu nggak marah?" Tanya callia
Adria menggeleng.
"Kenapa?"
Sean yang mendengar nada bicara callia pun berdecih. Ia segera mengecek lengan adria yang sudah melepuh.Lengannya memerah,dengan beberapa luka disana.

Adria menyunggingkan senyumannya,"Karena kamu nggak salah. Kan gak sengaja"

"That's very kind of you! Terima kasih"
Ujar callia yang kini pergi meninggalkan adria,kembali pada meja yang ia tempati tadi. Ia tersenyum puas melihat usaha nya berhasil.

Seluruh kafetaria pun menjadi heboh,mengerumuni adria,mengecek apa yang terjadi pada gadis itu.
Grace yang tadi melihat sean berlari langsung ikutan menghampiri teman-temannya itu.

"For god's sake! Kenapa bisa begini yaampun! Ayo cepat,itu harus segera diobati" ujarnya panik.

Grace berdiri disamping adria,"Langsung bilas dengan air,dan pakaikan salep. Ayo keruanganku"

Adria mengangguk.

"Biar aku bantu" ujar alex yang tiba-tiba berada disana,menatap adria dengan ekspresi khawatirnya.

***
Bintangnya jangan lupa di klik 😝

The Possessive boss [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang