Part 3: And so the games begin

8.2K 399 5
                                    

Setiba di mansion pribadi miliknya,jonathan langsung menghempaskan tubuhnya yang lelah di sofa empuk di ruang keluarga.

"Aaaaah,capek" Ia menggeliatkan tubuhnya di sofa,yang semakin lama merosot hingga ke lantai,yang dialasi karpet berbulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaah,capek" Ia menggeliatkan tubuhnya di sofa,yang semakin lama merosot hingga ke lantai,yang dialasi karpet berbulu.

Merasa sesak,Ia mengendurkan dan melepaskan dasi yang melekat pada kemeja birunya.

Baru saja ia ingin beranjak ke kamarnya,asisten rumah tangga nya,Bi Rena,memberitahukan sesuatu yang dianggap sangat keramat untuk jonathan.

"Den,nyonya sama tuan baru saja datang,sekarang ada di ruang makan"

Deg!
Holy shit! batinnya.

Dengan enggan,ia segera menyusul kedua orang tuanya yang sudah menunggunya di ruang makan. Dentingan suara alat makan terdengar jelas di seisi ruangan.

 Dentingan suara alat makan terdengar jelas di seisi ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey,anak mama,kau baru pulang?" tanya Ivana.
"Ayo segera duduk,dan makan" ucap Varo,ayahnya.

Jonathan langsung saja duduk di kursinya,mengambil makanan dan mulai makan bersama kedua orang tuanya.
Ia sudah paham akan situasi ini,dan ingin segera kabur kemanapun itu.

"Jadi,kapan kau akan menikah?" Varo memulai pembicaraan.

Uhuk!
Jonathan pun tersedak dengan apa yang baru saja ia dengar. Dengan segera,ia menerima air putih dari mamanya yang sudah menatap putra bungsu nya dengan khawatir.

"Papa dan mama cepat sekali honeymoonnya,apakah kalian sudah bosan liburan?" Jonathan berusaha mengalihkan pembicaraannya.

"Eh! Tentu tidak! Justru papa dan mama sangat menikmati honeymoon kami. Apalagi setiap malamnya,ya nggak ma?" Varo menyikut pelan lengan ivana,sebuah kode agar sang istri mengiyakan pernyataan nya barusan.

Setelah mengucapkan itu,varo langsung mendapat cubitan di perutnya.

"Jangan mengganti topik jonathan! Ayolah-apa susahnya kau meluangkan waktu sedikit untuk mencari pasangan hidup,kau mau menjomblo selamanya? Mama dan papa mau gendong cucu sesegera mungkin!" Oceh ivana.

"Aku bukan jomblo! Aku ini single yang elegan mom. Banyak yang mau denganku,tapi semuanya aku tolak,ohoho" ucapnya bangga.

"Lagian kalian juga sudah punya cucu dari Dion,apa masih kurang?"

"Tentu saja!" Jawab ivana dan varo serempak.

Jonathan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua orang tuanya.
"Terserah,pokoknya mama kasih kamu waktu 2 bulan! Dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan,dan kamu belom juga punya pasangan,siap-siap kamu mama jodohkan!"

Oh tidaaak!

🌊

Jonathan masih tidak terima dengan respon adria. Bagaimana bisa,dirinya yang biasanya digila-gilai oleh wanita manapun,kini ditolak. "Bisa-bisanya dia tidak terpesona denganku?!"

Adria sendiri kini sedang sibuk dengan berkas yang menunpuk di meja kerjanya. Grace hari ini tidak masuk-dia sakit. Sehingga mau tidak mau,untuk beberapa hari kedepan,adria lah yang harus menghandle seluruh tugas mereka berdua.

"Masih belum selesai?"
Adria pun mendongak,ternyata itu adalah Sean,rekan sekantornya yang dikenalkan oleh grace.

"Ah,kau mengagetkan ku saja,untung aku tidak memiliki riwayat penyakit jantung." adria terkekeh.

Sean tersenyum manis,menampakan deretan giginya yang putih dan rapi,"Ini sudah jam makan siang ad,mau makan bareng?"

"Ah maaf,sepertinya kau duluan saja kali ini,mungkin lain kali. Aku akan delivery makanan saja,pekerjaannya terlalu numpuk" tolak gadis itu.

"Yakin?"
"Tentu"

"Ah,aku paham. Sampai jumpa" Sean langsung saja melenggang keluar ruangan.

2 cangkir kopi sudah habis adria teguk. Ia sudah mulai stress,pekerjaannya baru selesai setengahnya,sedangkan kini sudah waktu makan siang.

Jonathan mengintip dari cctv,melihat gadis itu dan menguping pembicaraannya dengan sean sedari tadi. Senyumnya terukir jelas di wajah tampannya.

Akan kubuat dia bertekuk lutut,dan jatuh dalam pesonaku!

Jonathan jarang sekali ingin menghabiskan waktu untuk hal seperti ini.Tidak pernah mungkin.Yang ia pikirkan hanyalah kerja-kerja-dan kerja. Hal itulah yang membuatnya mendapat gelar sebagai salah satu triliuner termuda di indonesia. Serta bonus-dia tampan.

Adria langsung terlonjak begitu pintu ruangannya dibuka secara tiba-tiba.

Matanya membulat ketika melihat sosok yang langsung masuk dan duduk di sofa.

Matanya membulat ketika melihat sosok yang langsung masuk dan duduk di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Refleks,ia berdiri dan membungkuk memberi hormat pada bossnya.

"Ini sudah waktu jam makan siang Mrs.Alyssa,seluruh karyawan sudah makan siang,tinggal anda yang masih disini" ujar jonathan.

"Ah,saya sedang menyelesaikan tugas ini sir,sebentar lagi saya akan segera memesan makanan" adria masih tetap berdiri di posisinya.

Jonathan mengangkat plastik yang sedari tadi ia bawa,"kalau begitu temani saya makan,saya memesan terlalu banyak makanan. Ini punyamu"

"Tapi sir," adria hendak menolak,

"Saya tidak terima penolakan dalam bentuk apapun!" Kata jonathan telak,yang membuat adria pun hanya pasrah menyantap makanan yang nampaknya menggugah selera.

The Possessive boss [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang