The Possessive boss [ON HOLD]

Part 17: Paris

You make the sun brighter
and the nights darker
and that's all that matters.

Kata mereka,paris adalah kota yang penuh cinta,kota yang mendapatkan julukan "city of love" ,dan tak heran banyak pasangan-pasangan di dunia yang singgah ke negara menara eiffel itu.

Tetapi tidak untuk adria. Untuk saat ini,paris merupakan "city of work",begitu katanya.

Jadwal jonathan yang penuh,membuat adria harus ikut repot kesana-kemari sebagai 'asistennya'. Jangankan makan siang,sarapan pagi pun belum sempat. Perutnya sudah keroncongan dan berdemo didalam,sedangkan jonathan kini sedang asik menyantap makan siang bersama para tamu-tamu nya.

Acara pembukaan berlangsung dengan lancar dan sukses. Diliput hampir seluruh media dan menjadi trending di sosial media,membuat nama Jonathan Ivanov terpampang di mana-mana.

Menurutnya nasibnya begitu miris. Ketika jonathan sedang menyantap makan siang bersama klien penting,dirinya harus mengatur jadwal jonathan untuk nanti malam,dan mengecek arsip email yang dikirim dari tim humas.Belum lagi cuaca yang bersalju membuatnya flu. Benar-benar menyebalkan.

Tanpa gadis itu sadari,pintu mobil tiba-tiba terbuka,menampakkan jonathan dalam balutan jas hitam nya.

"Makan ini dulu,nanti kamu sakit saya yang repot" tangan jonathan  mengulurkan box bento yang sudah ia pesankan khusus untuk adria.

Mata gadis itu berbinar dan wajahnya langsung ceria,"terima kasih"

Jonathan hanya mengangguk dan kembali menuju ruangan sebelumnya,meninggalkan adria yang berada di dalam mobil dengan berkas dan laptop yang menyala.
                              🌊
"Ini ID card kamar kamu,jangan sampai hilang. Nanti kamu ganti rugi,saya gamau tau" ucap jonathan sambil memberikan 'card access' untuk adria.

Adria memutar bola matanya kesal,lalu ia segera mengambil dan menuju kamarnya.

VVIP Room.

Gadis itu melongo tidak percaya,betapa baik boss nya hari ini. Mengantarkannya makanan,dan memesankan kamar VVIP.Mungkin ia harus benar-benar berterima kasih.

Setelah mengelilingi kamarnya dan bersiap untuk mandi,tiba-tiba ia dikejutkan dengan kehadiran jonathan yang sepertinya baru saja muncul.

"Bapak nyusup kesini ya?Kok bisa masuk?" Kedua mata adria meneror bossnya itu.

'Benar-benar boss yang mesum,'pikirnya.

"Tolong ya dek,kalau belum lulus sekolah jangan cari kerja dulu," sindir jonathan sarkatis dengan kedua tangan melipat di dada.

Adria menaikkan satu alisnya bingung,sekaligus sebal.

"Kamar kamu sama kamar saya itu ada connecting door nya,jadi ya saya bisa masuk lah ke kamar kamu,orang saya punya ID card nya. Kampungan amat sih kamu" sindirnya.

Adria menatap sebal jonathan,"Yeh bapak nggak bilang,mana saya tau"

"Bisa-bisanya gua punya asisten kayak begini" dialognya sendiri, sambil geleng-geleng kepala,pura-pura bernasib naas.

"Mimpi apa gue punya boss kayak gini"
Balas adria yang tak mau kalah.

Jonathan menatap adria sarkatis. "Kok kamu kurang ajar"

Adria mengipas-ngipaskan tangannya,seolah-olah pendingin ruangan di kamar hotel tidak bisa mendinginkan suasana.

"Bapak nggak suka aja deh"

Jonathan menatap adria tidak percaya,tangannya mengacak-gacak rambutnya,berusaha agar sabar saat itu juga.
"Terserah kamu aja deh,saya nggak peduli lagi" ucapnya sembari pergi.

"Iyaudah saya juga pergi,biar hidup bapak nggak punya beban lagi"
Kesal dengan perbuatan jonathan,gadis itu segera mengganti bajunya.
Menurutnya,jonathan sudah sangat sangat sangat keterlaluan. Kalaupun bisa ia akan segera menuntut jonathan di pengadilan dengan tuntutan diperlakukan semena-mena.

Berbalut kaos hitam dan sweater rajut serta boots putih nya,gadis itu merapikan barang-barang nya. Rambut hazelnut nya ia biarkan tergerai. Dengan segera,ia memasukkan semuanya kembali ke koper, dan mengambil beberapa bungkus camilan yang disediakan di hotel.

Persetan dengan jonathan yang akan mencarinya,ia sudah marah dan kesal dengan perbuatan semena-mena jonathan,selalu direndahkan, dan seakan akan dirinya selalu salah dan tak pernah benar.