Part 10: Unexpected moment

5.7K 304 3
                                    

Sometimes you meet someone,and it's so clear that the two of you,on some level belong together. As family,as friends,as lovers,or as something.

Adria menatap takjub interior mobil jonathan. Aroma maskulin dari dalam mobil yang menyeruak ke seisi ruangan membuatnya merasa nyaman.

Gadis itu menatap jalanan sedari tadi,memandang gedung-gedung mewah pencakar langit yang berada di sekitar pusat perkantoran jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menatap jalanan sedari tadi,memandang gedung-gedung mewah pencakar langit yang berada di sekitar pusat perkantoran jakarta. Sedangkan jonathan fokus megemudi dengan sesekali memandang wajah polos adria.

Ternyata mobil jonathan tidak seberapa.

Matanya membulat ketika ia melihat mansion didepan nya.
Mansion mewah bernuansa elegan berhasil membuatnya terpana.

Gadis itu masih memandang takjub bangunan di sekelilingnya,"Bapak tinggal sendirian disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu masih memandang takjub bangunan di sekelilingnya,"Bapak tinggal sendirian disini?"

"Iya" jonathan mengangguk.

"Sepi dong pak? Sayang dong rumah segede stadion tapi sepinya melebihi kuburan"

Jonathan memutar bola matanya malas.
"Ayo naik ke atas" ujarnya begitu mereka berada di ruang tamu.

"Ngapain?"

"Ke kamar saya" jawab pria itu santai.

"Hah?! Gamau gamau,ntar saya diapa-apain lagi" adria bersiap untuk kabur.

Jonathan tersenyum menggoda,"Emang kamu pikir saya mau ngapain?"

"Eh anu..,bapak kan mesum jadi saya takut bapak ngapa-ngapain saya" jawab adria jujur.

Jonathan tertawa melihat ekspresi konyol adria,menampilkan senyuman yang menawan.

"Ruang kerja saya tuh ada disana,kamu mikirnya aneh-aneh sih."

🌊

"Kamu ngapain disitu?" Jonathan tertawa melihat tingkah adria.

"Eh saya? Saya nungguin bapak lah,kan bapak yang suruh saya tunggu"

"Kamu duduk lah,ngapain berdiri udah kayak patung aja disitu. Itu kan ada ranjang,ya duduk aja disana" jonathan menunjuk dengan dagu nya.

Adria melirik ke sofa yang ada di kamar,tadinya ia mau duduk disana—tapi langsung ditempati jonathan yang bertelungkup sambil membuka laptopnya.

Adria duduk di kasur king size milik jonathan dengan canggung. Ia tentu tahu tata krama untuk berkunjung ke rumah orang,dan berduaan dengan pria disatu kamar sepertinya bukan hal yang bagus.

 Ia tentu tahu tata krama untuk berkunjung ke rumah orang,dan berduaan dengan pria disatu kamar sepertinya bukan hal yang bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 jam sudah berlalu,jonathan melirik kearah ranjang.
Tumben diem,biasanya bawel.

Pria itu dibuat terkejut dengan adria yang ketiduran di ranjang nya. Posisinya masih duduk dengan kepala bersandar di kepala ranjang,dengan tas slempang nya yang masih melekat pada tubuhnya.

Pasti nggak nyaman,batin jonathan.

Jonathan merasa bersalah,akhir-akhir ini wajah adria nampak kelelahan. Tentu itu merupakan ulahnya yang senang menganggu dan menyuruh-nyuruh adria. Ada kesenangan sendiri ketika melihat gadis itu kesal dan sebal padanya.

Ia segera bangkit dari sofa,merenggangkan tubuhnya sebentar lalu berdiri tegak dan berjalan kearah ranjang.

Dengan hati-hati jonathan membetulkan posisi adria dan mengambil mini bag gadis itu yang kemudian ia taruh di atas nakas.

Ia menidurkan gadis itu di ranjangnya,dan menarikkan selimut hingga sebatas bahu.
Cukup lama ia memandang wajah gadis polos itu. Tanpa ia sadari,senyum terukir di wajahnya.

Jonathan sendiri paling anti ada seseorang yang masuk ke kamarnya,terkecuali asisten rumah tangga yang ia percaya untuk membersihkan kamarnya.

Untuk pertama kalinya,pria itu membawa seorang gadis ke kamarnya.
Gadis manis yang baru saja ia kenal.
Gadis manis yang mulai menarik perhatiannya,yang tak lain adalah 'asisten' pribadinya.

"Sleep well, I'll be back" ucapnya pelan lalu melenggang keluar kamar.

Adria mengerjapkan matanya beberapa kali,hingga akhirnya ia bisa memandang dengan jelas. Ia melirik ke sekitarnya,dan langsung terduduk dengan terkejut.

"Aku ketiduran?!" Panik adria yang hampir berteriak.

"Iya,lama loh kamu tidurnya. Udah kayak orang mati aja,pules banget. Saya kira kamu mati beneran tadi" sahut jonathan yang masuk ke kamar dengan pakaian yang sudah berganti dengan yang sebelumnya.

Adria segera berdiri dan langsung menyambar tas nya yang tahu-tahu berada di atas nakas. Ia mengernyitkan dahinya bingung. "Bapak mau kemana?"

"Mau makan malam"

"Ooh yaudah,saya mau pulang" adria melangkah dengan cepat,berusaha menjangkau pintu kamar yang terbuka.

"Terima kasih,maaf sudah merepo--"
Tanpa ia lihat,adria menginjak salah satu koleksi mobil-mobilan jonathan yang tergeletak di lantai.

Tanpa perlu ditanya,tentu saja itu ulah anna yang kemarin datang dan mengacak-acak lemari kaca milik jonathan.

Brukk!
Gadis itu jatuh tepat pada dekapan jonathan,hingga kepala adria sedikit membentur dada bidangnya.
Pria itu mengeratkan gadis yang berada dipelukannya,membawa adria lebih dekat dan merasakan kehangatan dan kenyamanan.

"Hati-hati" gumam jonathan yang seperti berbisik pada adria.

Adria menggigit bawah bibirnya,menunduk dan menyembunyikan wajahnya yang sudah merona.

Kini ia menyadari,satu tubrukan bisa menyebabkan suatu getaran pada hati nya.

"Jangan sampai bermain dengan hati" batin adria yang masih belum bergerak dari tempatnya.

The Possessive boss [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang