Part 5: Banana

7.4K 367 5
                                    

Jonathan kini sedang di rumah keluarga besarnya. Dia biasanya menghabiskan waktunya disini sebelum balik ke mansion pribadinya,yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah keluarga.

"Om! Om! Pijem hp nya dong om om om om!  Gadis mungil dengan rambut coklat ikalnya bergelayutan di kaki kanan jonathan yang sedang bermain game di ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om! Om! Pijem hp nya dong om om om om! Gadis mungil dengan rambut coklat ikalnya bergelayutan di kaki kanan jonathan yang sedang bermain game di ponsel nya.

Anastasya Ivanova— adalah keponakan jonathan.Ia adalah anak pertama dari Dion-kakaknya jonathan.Usianya baru 8 tahun,tetapi tingkah nakalnya sudah tidak diragukan lagi. Parasnya yang cantik dan imut membuat orang-orang berpikir bahwa ia adalah gadis yang kalem dan tenang. Realitanya,tidak.

"No anna,om sedang sibuk,pinjem hp papa dion aja" Jonathan segera menolak keinginan sang bocah tersebut. Bisa gawat jika dikabulkan.

"Papa dion lagi di kantor!!!" Anna berteriak-teriak sambil berlari-lari dan berputar-putar tidak jelas.

Jonathan mengusap telinganya,
"Iya udah pinjem hp mama Emily saja,kok ribet amat"

"Mama nggak bolehin!!"
Anna kembali merengek.

Jonathan menghela napas nya,tentu saja tidak boleh. Terakhir kali hp emily dibajak oleh anna, whatsapp nya sudah tidak karuan. Ia mengirim pesan kesana-kesini,dengan isi yang tidak penting,dan tidak jelas membuat emily malu setengah mati.

"Om lagi sibuk kerja pake hp,nanti kita main yang lain aja ya"

"Om bohong!! Bohong itu dosa om,nanti om masuk neraka loh. Om aja masih jomblo,nanti kalau status jomblo om berlaku seumur hidup gimana om? Hayoloh om"
Anna kini sudah bergelayutan seperti koala di bahu jonathan.

Jonathan berusaha melepaskan lengan anna di kepalanya."Kamu kalo baik-baik juga om kasih,nanti kalo om pinjemin,semua data penting om hilang semua,bahaya. Nanti om bangkrut karna kamu banana"

Anna memasang tampang ngambeknya. Sayangnya tidak mempan untuk jonathan.

"Usaha mu sia-sia anna" jonathan terkekeh lalu lari pergi dari sofa,yang kemudian dikejar oleh anna.

🌊

"Mulai hari ini,kamu jadi asisten pribadi saya"

Kedua adria membulat sempurna,mulutnya juga berhasil terbuka lebar akibat mendengarkan pernyataan jonathan barusan.
"Hah?!"

"Saya kan asistennya Mrs. Grace sir,enggak bisa begitu,nanti siapa yang bantuin Mrs. Grace?" Tingkah polos adria keluar.

"Ya itu ntar saya yang urus,orang saya boss nya,suka-suka saya dong!"
Jonathan melipat kedua tangannya di depan dada,punggung nya ia sandarkan di sofa yang ada di ruangan kerjanya.

Adria masih shock dan berdiri dengan bisu.

"Diam artinya saya anggap mau!"

"Eh,bukan gitu sir,maksudnya tuh sa—"

"Mulai besok,kamu satu ruangan sama saya,meja kamu disana,nurut perintah saya,ikutin saya kemana-mana juga oke!"

Di sebrang meja sang boss besar sudah terdapat meja khusus untuk adria. Ia melirik mejanya,
"Dasar boss gila!" umpatnya dengan suara yang sangat kecil.

"Apa? Barusan kamu ngomong apa?" Jonathan menatapnya datar.

"Ah,tadi saya bilang iya pak"
"Masa?"
"Iya" adria mengangguk.

"Yaudah,sana pulang" usir jonathan.

"Eh? Mana bisa begitu pak?? Ini masih jam 11 siang,masa saya disuruh pulang? Saya masih banyak kerjaan di kantor pak" oceh gadis itu panjang lebar.

Jonathan hanya memijit pelipinya,pusing sendiri dengan wanita didepannya.

"Saya kan boss nya! Kamu nggak mau jalanin perintah saya?"

"Baik" adria membungkuk lalu pergi meninggalkan ruangan itu sambil menghentak-hentakan kakinya di sepanjang lorong,membuat alex yang melihatnya mengernyit bingung.
"Kenapa dia?"

🌊

Callia berjalan lenggak-lenggok seperti induk bebek di lobby. Beberapa karyawan menatapnya sengit,sedangkan sisanya—yang merupakan kaum pria,menatapnya dengan tatapan memuja.

Tingkahnya kali ini membuat sebagian dari rekannya menggelengkan kepala.
Aturan berpakaian sudah tertulis di meja masing-masing karyawan,dan diperingatkan berulang-ulang.

Gadis yang merupakan asisten bendahara itu menggunakan blouse abu-abu tanpa lengan,dengan rok hitam yang sangat pendek,tanpa menggunakan cardigan atau outer apapun untuk menutupi tubuhnya.

"Mau apa kau kesini?" Tanya alex sengit,melihat callia dengan seenaknya saja mau memasuki ruangan bossnya.

"Tentu aku mau bertemu sir jonathan,ada laporan yang harus aku berikan tentang proyek di paris"

"Pakaianmu melanggar aturan disini nona,sangat tidak sopan jika mau bertemu denga—"
Belum selesai alex berbicara,gadis itu langsung saja mengetuk dan membuka pintu sang CEO.

Bahkan belum ada persetujuan dari sebrang pintu.

"Ah rupanya kau Mrs.Callia,aku kira siapa,berani masuk ke ruanganku tanpa izin dariku" sindir jonathan.

Rupanya sindiran itu tak mampu membuat gadis di depannya ini tersadar,ia malah menganggap boss nya oke oke saja dengan penampilan dan cara berpakaiannya.

"Saya mau menyerahkan laporan keuangan untuk proyek di paris,sir." Ia membungkukan badan dan menaruh berkasnya diatas meja,dengan sengaja memperlihatkan bagian dadanya.

Jonathan mengangguk dan mengisyaratkan callia untuk keluar.
Tidak ada satu kata pun yang ia keluarkan.

"Saya permisi" ujarnya lalu pergi.

Ia sudah sangat muak dengan akting callia yang jelek,dan sangat murahan.

Ia langsung mengambil gagang telepon,menegur tamara,sang kepala bendahara karena membiarkan asistennya berpakaian tanpa etika.

🌊

Jam digital di kantor sudah menunjukan pukul 9 pagi,tetapi belum ada tanda-tanda kemunculan sang boss.

Kasihan melihat adria berdiri sejak satu jam yang lalu,alex kembali menawarkan kursinya untuk adria duduk.

Setelah berkali-kali menolak,akhirnya gadis itu pasrah dan duduk.
"Boss mu itu datang jam berapa sih?" Tanya adria kesal.

Alex terkekeh,"biasanya jam setengah sembilan juga sudah sampai,mungkin macet"

Adria sudah tidak bisa kembali ke ruangan grace,meja dan berkas-berkasnya sudah dipindahkan oleh jonathan.

"Kau sudah datang rupanya?" Tanya jonathan begitu lift telah sampai di lantai khususnya.

"Bapak terlambat!" Ucap adria.

"Huh? Saya? Terlambat? Enak aja,ini kantor saya,suka-suka saya!"
Adria memutar kedua matanya malas. Mulai lagi deh sikap rese nya,batin adria.

"Ngapain kamu di meja alex? Bukannya masuk ke ruangan saya,malah nongkrong disini."

"Saya udah nungguin bapak daritadi,saya mana bisa akses ruangan bapak,fingerprint bapak sama saya kan beda!" Ucap adria kesal. Alex hanya meringis melihat adria yang sudah siap meledak.

"Oh iya saya lupa,kamu jangan marah-marah gitu dong,nanti cepet tua," ucap jonathan tanpa rasa bersalah,lalu mengisyaratkan adria untuk mengekorinya dibelakang.

"Untung masih sabar!" kesal adria.

The Possessive boss [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang