Kekhawatiran ✅

1.3K 112 15
                                    

Sunyi membungkus gemerlap malam dikala sepi. Pukul satu dini hari, bintang-bintang di langit Alltar bersinar terang untuk pertama kalinya. Semua masih terlelap di tempat yang sama yaitu di kamar San meski mereka tidur terpisah-pisah. Seperti Elfan yang tidur di samping putrinya, di ranjang sama untuk mendekap tubuhnya erat-erat seakan takut kehilangan. Maklum karena wanita itu tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti tahun kelam waktu lalu.

Alexa tidur disisi kanan ranjang, bersandar di tiang tempat tidur dengan posisi kurang nyaman, Lucas tidur bersedekap di dekat nakas, dia bersandar pada dinding kamar. Pey juga berada disana, sama halnya dengan Alexa namun Pey berada disisi kiri ranjang. Semua tidur diposisi yang kurang nyaman dan berpotensi membuat otot menjadi kaku di pagi hari terkecuali untuk sang Ratu, meski begitu mereka masih bisa tidur ketika dua hari merelakan waktu istirahat untuk tetap terjaga karena gadis itu tak kunjung bangun. Sedangkan untuk Alex dan Hugward mereka tidak ada disana.

Hugward pergi menyelesaikan tugas di desa lain, sebelumnya dia bersikeras untuk tinggal menemani putrinya namun Elfan memintanya untuk menjadi raja yang baik bagi kerajaan, selagi ada Elfan, Hugward tidak seharusnya cemas sampai meninggalkan kewajiban demi kepentingan pribadi. Lalu Alex, dia kini berada di pelantaran atap menara Alltar, merenungi apa yang sebenarnya terjadi kepada San.

Alex meremas rambutnya sendiri, frustasi akibat titik masalah yang seharusnya dia pecahkan tak kunjung menemukan hasil akhir. Dia menghela napas berat lalu merebahkan tubuhnya diatas kerasnya lantai menara sambil memandangi langit bertabur bintang.

"Kalian bersinar sangat indah saat keadaan orang lain mengkhawatirkan. Apa ini adil?" katanya pada bebintang yang disambut oleh kebisuan.

"Bodoh!", rutuknya. Alex merasa jika dirinya mulai menjadi orang gila karena telah berbicara pada benda mati, pada bintang.

Dan saat itulah dua ekor kunang-kunang mendekatinya.

"Pergi sana, aku sedang malas berbicara pada serangga seperti kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergi sana, aku sedang malas berbicara pada serangga seperti kalian." Alex berpaling ke arah lain saat kunang-kunang itu terbang di dekat wajahnya.

Sama keras kepalanya, kunang-kunang mengikuti arah pandangan Alex setiap kali dia membuang muka. Hewan itu terbang mengitar diatasnya, seperti menari-nari, seperti cahaya bintang yang turun ke bumi untuk menyapanya.

Karena kesal Alex beranjak bangun secara kasar, "Apa sih mau kalian!"

"Kami hanya menghiburmu."

Suara lain terdengar selain suaranya sendiri. Alex mengerjap, memastikan sekeliling jika diatas menara itu hanya ada dirinya, tidak ada orang lain.

"Benar, memang aku sudah gila. Tidak mungkin jika bintang bisa bicara."

"Anda tidak gila." lagi suara itu muncul. Dan masih sama, hanya ada Alex dan kunang-kunang.

"Hey," lelaki itu menunjuk salah satu kunang-kunang dengan polos, "Kau bisa bicara?"

San Hugward ✔ [Tersedia di Google Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang