Pertemuan Kedua ✅

1.2K 94 13
                                    

"Hai." satu kata itu menyapa ketika San yang keluar dari kamarnya dan menuju ke tempat dimana semua orang berkumpul mendadak terhuyung ke samping akibat terkejut. Untung Alex sigap menyangga tubuhnya saat mereka berjalan beriringan, "Astaga maaf, saya tidak bermaksud mengagetkan." Lucas buru-buru menjelaskan. Sebenarnya ini bukan salahnya juga karena San memang mudah kaget saat laki-laki itu berada di sekitarnya, bahkan pada hal sekecil ini pun, ingatkan bagaimana ia tersedak saat sarapan ketika Lucas menyapanya tempo lalu?

"T-tidak apa-apa." San memaklumi, tau jika apa yang terjadi memanglah murni kesalahannya sendiri namun Alex yang tidak terima.

"Kau ini! jangan suka bikin orang kaget tiba-tiba," dari dulu yang namanya kaget selalu tiba-tiba, "Kalau dia kenapa-napa bagaimana, kau mau tanggungjawab? Kaget itu bisa bikin jantung lemah." protesnya.

"Diam Alex!" susul saudarinya gemas.

"Alexa kau tidak tau bagaimana bahayanya jantung lemah, dia bisa kena serangan jantung lalu mati mendadak."

"Suaramu yang lebih berbahaya karena bisa membuat kuping semua orang tuli jadi diamlah!"

"Kau mau aku jewer?"

"Coba saja kalau berani."

"Hei sudah jangan bertengkar lagi karena saya, saya benar-benar minta maaf." Lucas menengahi meski canggung untuk mengatakannya, tapi apa yang dia dapatkan setelah ini adalah sesuatu yang tidak terprediksi...

"Diam!" balasan dari kedua saudara kembar itu secara serempak. San menghela napas tidak peduli. Sedangkan Lucas dibuat bungkam. Kali pertama dia mendapatkan bentakan dari orang asing yang mempunyai sifat sedingin kutup utara.

San melipir meninggalkan mereka. Di ruang tengah, Elfan, Hugward, Pey dan raja Jordan duduk melingkar. Bercengkrama, berbincang-bicang kecil seputar keseharian. Mereka tidak peduli jika petang sudah hampir habis pada masanya. Sesekali sekumpulan orang itu tertawa. San melihat Pey hanya menyimak pembicaraan, memandang takjub setiap kata yang terlontar dari orang-orang di hadapannya.

"Ayah." lagi dua orang menengok secara bersamaan saat kata itu meluncur menembus sunyi.

"Anakku kamu sudah kembali. Mari sini bergabung." tanggap Jordan menyuruhnya untuk berada diantara mereka. San hanya tersenyum kikuk. Tak selang berapa lama, Lucas dan kedua saudara kembar itu ikut datang. Mungkin perdebatan serangan jantung mereka telah usai.

"Ayah," panggil San lagi kepada Hugward, "Aku ingin mengatakan sesuatu."

Hugward mengangguk siap mendengarkan.

"Aku bersama Alex dan Alexa berencana untuk pergi ke Altair, boleh?"

"Dimana itu Altair, saya tidak pernah mendengarnya." bukan Hugward yang membalas tapi Lucas. Dia memandang San meminta penjelasan. Barangkali tempat itu nantinya juga bisa ia kunjungi.

"Disuatu tempat yang tidak bisa semua orang kunjungi, termasuk kamu."

Lucas tampak bingung, "Kenapa?"

"Karena kau manusia." jawab Alex ketus. Alexa langsung menyikut rusuknya membuat saudaranya itu meringis.

"San?"

"Maaf Lucas."

"Lucas," panggil Hugward, "Dan maaf aku harus memberitahumu ini juga Jordan. Fakta mengenai keluargaku." pria itu mengatur kata-katanya sebelum bercerita tentang keistimewaan putri juga sahabatnya. "San, putriku adalah gadis yang berbeda dari kebanyakan gadis di dunia ini. Dia satu diantara seribu gadis dengan keistimewaan yang tidak semua orang dapatkan. Anggap saja dia gadis indigo tapi tidak sesederhana itu." Jordan menyimak penjelasannya, "Ada kehidupan lain yang bertumpu di hidupnya meski sebenarnya hak itu tidak seharusnya ada pada dia."

San Hugward ✔ [Tersedia di Google Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang