Beruang

2.3K 170 32
                                    

Samar irama lembut menenangkan menyapa indra pendengaran. Suara kicau burung, gemericik air sungai, desir angin yang menyibak lembut ranting pohon sampai derap kaki hewan-hewan kecil menciptakan alunan merdu nyanyian alam yang menenangkan jiwa. San merasakan matanya mulai silau diterpa cahaya matahari. Dia mengerjap, perlahan membuka kelopak matanya. Satu hal yang bisa gadis itu temukan saat sempurna membuka mata adalah pemandangan langit biru yang teramat luas. Sekali lagi dia mengerjap.

"Apa aku sedang bermimpi?." gumamnya pada alam. San tau jika dia sedang tidak ada di dunia nyata, ia mungkin tengah bermimpi lagi meski tidak yakin karena segala sesuatu di dalamnya terlalu nyata.

Masih di posisi sama, berbaring diantara tumpukan salju walau ia tidak menyadarinya, butir salju kemudian berguguran dari atas langit cerah menimpa wajahnya. Tidak dingin. Tidak pula mencair ketika menyentuh kulit. Sangat indah, bahkan lebih indah disituasi saat itu.

San bangkit, duduk berselonjor menatap sekitar. Pohon-pohon beserta benda hidup di tempat itu terselimuti salju. Hanya putih dimana-mana, tidak mencair meski diterpa sinar matahari. Dua ekor hewan menyerupai tupai mengintip dari balik daun besar, penasaran lalu berlari menjauh saat ketahuan. San ikut penasaran, tempat dimana ia berada sangatlah menarik. Perlahan kakinya bergerak membawanya pergi tanpa tujuan pasti.

Langkah demi langkah telah dia ambil jauh. Hanya pepohonan, gundukan salju di bebatuan dan hewan-hewan hutan tak berbahaya yang San temukan disepanjang jalan. Dia juga sempat menemukan rusa berwarna putih melintas di dekatnya. Tanduknya besar dan kokoh. Rusa itu menoleh sebentar lalu pergi lagi, tidak tertarik dengan kehadirannya. Ia jadi teringat kejadian masa lalu saat bertemu dengan rusa di hutan yang tak diketahui namanya.

Bosan. Definisi yang tepat menggambarkan situasinya. Pemandangan pepohonan belum berakhir. Sekarang ia tidak tau harus kemana. Tiba-tiba gundukan salju di depannya bergerak-gerak. Awalnya pelan tak selang berapa lama semakin sering. Menyembul keatas seperti ada sesuatu dari dalam. Antara takut dan penasaran, San terus memperhatikan. Semenit berlalu, tidak ada yang keluar, ia masih terus menunggu, berusaha tidak menimbulkan suara berisik agar apa saja yang ada di dalam sana tidak merasa terganggu dan berani menunjukkan diri. Dua menit berlalu sia-sia, lagi dia merasa putus asa. Namun saat akan meneruskan jalannya mencari jalan keluar dari hutan, seekor cerpelai menyembulkan diri kepermukaan salju, cerpelai berwarna putih. Hewan itu menangkap keberadaannya, berhenti bergerak seperti patung saat mengamati. Hidungnya yang berwarna merah muda mengendus di udara, kedua tangan kecil menapak diantara salju. Matanya bulat berwarna hitam, sangat kontras, sangat menggemaskan dalam paduan yang pas. Seketika langkah San terhenti, seperti tersihir oleh kelucuan hewan tadi. Mereka sama-sama mematung ketika saling memperhatikan satu sama lain.

Perlahan cerpelai salju tampak tertarik, menarik tubuhnya dari dalam lubang sampai setengah badan. Hidungnya masih mengendus, matanya menatap lurus kedepan. "H-hai," San menjulurkan tangannya, cerpelai memundurkan badan, "Jangan takut, aku tidak berniat menyakiti." Hewan itu kembali kepermukaan seakan tau apa yang San katakan. Hampir seluruh badannya kini berada di luar lubang, mengendap pelan menuju telapak tangan kosong yang berjarak satu meter lalu saat belum sempat tersentuh, hewan itu tiba-tiba berlari kembali ke lubangnya seperti ketakutan. Lantas San berbalik, membalikkan tubuh kebelakang dimana cerpelai merasa ketakutan dan tebak apa yang dia temukan jika kalian tau?

Seekor beruang putih.
Besar.
Bertaring.

Napasnya seakan habis menguap di udara.

Pantas cerpelai lucu itu berlari ketakutan. Bagaimana tidak, lihatlah beruang yang kini berdiri beberapa meter darinya. Dia besar, sangat besar hingga tubuhnya nyaris menyentuh ranting pohon yang tingginya kurang lebih dua meter dari permukaan tanah. Belum lagi jika beruang itu berdiri, seberapa tinggi dia?

San Hugward ✔ [Tersedia di Google Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang