3

4.6K 331 1
                                    

Ting tong

Bel apartement irene berbunyi,tidak mungkin itu orang tuanya,mereka bilang akan datang malam hari nanti..

"Lucas?!" kaget irene melihat lucas berdiri di pintu apartementnya

Lucas hanya tersenyum melihat irene,

"K-kau kenapa kesini?"

"Mengunjungimu" jawab lucas

"Kau tidak kesekolah?"

"It's your last day,so..aku ingin bersamamu"

"T-tapi aku akan berkemas,orang tuaku nanti juga kesini..sebaiknya kau pergi kesekolah"

"Berikan aku waktu terakhir bersamamu,please"

Irene terdiam sejenak,setelahnya ia mengangguk..

"Masuk" ajak irene

Tapi lucas malah memeluknya dari belakang membuat irene kaget..

"Release" ucap irene sambil melepaskan tangan lucas

"Why?"

"What are you doing?you're crazy?"

"Aku hanya memelukmu sebagai sahabat"

"Bersikaplah layaknya sahabat,jangan berlebihan.."

"Ohh come on" lucas mendekati irene

"Go away from here lucas!"

"I still want to be here"

"Jika kau masih ingin aku anggap hidup,maka pergi!" teriak irene yang membuat lucas memundurkan langkahnya

Setelah kepergian lucas,kepala irene jadi sedikit pusing..Mungkin karena dia emosi tadi..

Hari ini,hari terakhir dimana irene berada di amerika.Semua sudah siap,hanya tinggal menunggu pesawatnya saja.Kedua orang tua irene sudah lebih dulu pulang kekorea karena urusan bisnis yang mendadak,sekarang irene sedang ada di bandara dengan wendy yang terus memeluknya..

Irene tau kalau wendy tidak ingin ia pergi,
"It is time" irene beranjak dari duduknya

"I will miss you very much"

Mereka berpelukan erat,seperti ada lem perekat yang menempel pada mereka..

"I go,take good care of yourself"

"Must be my best friend"

Irene pergi meninggalkan wendy yang menitikkan air matanya..Irene juga ikut menangis saat didalam pesawat,wendy..Sahabatnya yang selalu ada buatnya,menggantikan sahabatnya yang dulu berada diSeoul.Irene berharap ia bisa bertemu sahabatnya disana..

"Terimakasih untuk semuanya,terimakasih telah menjadi tempat yang paling aku sukai" ucap irene

Setelah menempuh perjalanan cukup panjang,akhirnya irene sampai di bandara Incheon..Udara disana masih sama seperti 4 tahun lalu,dingin..Irene berjalan keluar bandara mencari orang suruhan appanya yang katanya akan menjemputnya,

"Permisi,apa kau nona Bae Joohhyun?" tanya seorang pria paruh baya dengan pakaian formal

"Ahh,nee.." irene membungkukkan badannya

"Saya utusan tuan Bae,untuk menjemput nona..Maaf sedikit terlambat"

"Tidak apa,lagian baru sampai.."

Irene masuk ke dalam mobil,ia sedikit kaget dengan pemandangan di kota Seoul sekarang,cukup berbeda dari 4 tahun lalu..

"Mmm,ahjussi..Menurutmu,Seoul sekarang dengan beberapa tahun yang lalu berbeda tidak?" tanya irene pada supir

Sanga supir hanya tertawa kecil,ternyata putri majikannya ini selain cantik juga ramah,pikirnya..

"Tentu berbeda nona," jawab sang supir..

Irene sampai didepan rumah mewah besar,rumah siapa lagi kalau bukan rumahnya,ia masuk kedalam..Dapat dilihat para maid berjajar untuk menyapa irene,irene hanya tersenyum..

"Putrikuu" sambut eomma irene

"Eomma!" irene lari kepelukan eommanya

"Bogoshipo" ucap irene sambil memeluk erat ibunya..

"Dimana appa?"

"Dia ada busan.."

"Mwo?!busan,baru kemarin dari amerika sekarang sudah di busan..Apa appa tidak rindu putrinya ini" irene sedikit kesal

"Tentu appamu merindukanmu sayang,tapi dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya disana" tutur eommanya.

Setelah cukup lama irene berdua dengan eommanya,ia kembali ke kamar lamanya..

"Aku kembali,tidak berubah sedikitpun" ujar irene ketika memasuki kamar lamanya

Ia duduk di tepi ranjang,mengamati langit-langit kamarnya yang terdapat banyak hiasan bintang..

"Kenapa setiap aku melihat bintang aku teringat padamu" lirih irene

Hostility [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang