Hari-hari Rasa Itu Mulai Terasa

1.1K 27 3
                                    

Become a secret admirer for hundreds of days , isn't the short time. More for me, silent girl who just the expert keeps the taste.

Sebenarnya, aku bingung mau mulai dari mana tulisan receh ini. Memang benar adanya memulai itu memang sulit. Memulai itu butuh keberanian. Dan aku cukup tidak punya keberanian. Makanya tidak pernah bisa memulai.

Mencintai tanpa dirasa selama ratusan hari itu bukan waktu yang singkat untuk dilewati, terlebih untuk perempuan kaku yang mahir perihal membungkam rasa, macam aku ini.

Kata orang-orang, jika kita menyukai seseorang lebih dari empat bulan, maka itulah yang disebut cinta. lalu bagaimana dengan aku yang masih tetap menanggung debar didada setiap kali melihatnya selama lebih dari satu tahun. Disebut apa itu? I think a crazy, mungkin saja.

Aku ingin bersuara, aku ingin bersuara pada detik yang merangkak maju. Kenapa pada Tuan yang dingin dan pendiam juga aku harus merindu? Aku ingin bersuara pada rasa yang tak kunjung reda kenapa semua berujung lara? Aku ingin bicara pada hati yang tersakiti, kenapa ia tak ingin mati? Aku ingin bicara pada semua yang tahu jawabnya , meski lara nantinya aku siap menerima..

Saat rasa itu mulai terasa, debar-debar pun kian meraja meski hanya memandangnya dalam jarak saja.

Aku begitu menikmati hari-hari jatuh cinta, saat pertama-tama sekali rasa itu mulai menjalar. Aku acapkali memandanginya diam-diam meski, kadang yang terlihat hanya punggungnya. Aku senang melihat sosoknya, berjalan membelakangiku, berbicara dengan rekannya, aku hanya diam, puas memandang wajahnya yang penuh, ya dia si pemilik pipi chubby.

Hari ke hari rasa semakin membara, sehari tak melihatnya terasa ada yang kurang saja, tersadar aku sangat membutuhkan kehadirannya. Keberadaan dia disekitar membuatku lebih bersemangat melewati hari-hari. Dalam menatapnya diam-diam tak jarang juga kadang aku ketahuan oleh sipemilik mata indah dan alis yang rapi itu, dengan salah tingkah aku kerap mengalihkan pandangan. Bukan karena tidak suka ditatap balik, tapi aku hanya terlalu pemalu menatap matanya. Asal kau harus tau, dalam tundukku yang hambar aku senantiasa berdoa agar debar tak menghambur keluar.

Pernah, langkah demi langkah ku lalui penuh dengan canda tawa bersama sahabatku. Dalam sekejap pun berubah kaku. Saat melihatmu berbincang ria diselingi tawa bersama rekanmu. Kau benar-benar mengubah dunia ku.

Awal sekali aku menjatuhkan hati, atau seringnya aku menyangkal itu hanyalah perasaan kagum semata sebab sikapnya yang tenang. Dia berjalan menuju kampus dengan jalan kaki dulu itu, tentunya tempat itu aku lewati juga, aku sengaja memplaningkan waktu berangkat dari rumah, agar bisa bersamaan dengannya, aku hampir hapal jam-jam berapa ia akan melewati jalan-jalan itu. Meski aku hanya berjalan dibelakang dan memandang punggungnya saja, itu sudah cukup menciptakan debar, dan aku senang melakukannya lagi dan lagi.

Sekarang tidak lagi, dia tidak lagi melewati jalan-jalan itu. Aku sempat canggung, tak apa aku tetap bisa melihatnya nanti.

Pun sekarang ia banyak berubah, dari segi fashion dan sikapnya. Aku lihat dia lebih semakin tampan saja, jarang mencuri pandang juga ke aku. Banyak yang pengen ke dia sekarang. Aku cemburu.

Beginilah jadinya. Aku menjatuhkan hati, lupa berkaca diri. Aku mengharap pelukan , kepada yang melambai pun enggan. Aku mengharap tawa kepada yang tak sudi bersuara, beginilah jadinya. Aku belum paham betul apa itu sepadan.

i love you secretly

Rasa Dalam KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang