Memulih bersama logika yang telah lama mati
Dalam mencintai aku hanya menggunakan perasaan dan mengesampingkan logika. Hidup dalam angan tanpa peduli harapan yang tak pernah kejadian.
Seperti batu, keras kepala, diam, menunggu, hingga akhirnya tergerus, oleh waktu. Tak usah tanya mengapa, logikaku telah lama mati ditikam oleh rasa cinta.
Terkadang memang yang di sekitar hanya terlihat tapi tak benar-benar dirasakan. Rasa rasanya perasaan tak lagi diungkapkan sebagai rasa, tapi hanya berkelumit tentang cinta. Logikaku telah lama mati , pertimbangan tak lagi menjadi budaya. Kesempatan tak lagi di manfaatkan.
Saat ini, aku ingin mengaktifkan kembali logika yang telah lama mati sebab tenggelam dalam senyummu.
Selama ini aku hanya berusaha melupa, tanpa tahu bagian terberat dari melupa adalah mengikhlaskan dan membuang ribuan pengharapan.
Sekarang yang hendak kulakukan adalah membuang harapan yang mungkin hanya ada dalam angan dan tak akan kesampaian. Membuat hidupku selalu tentang
logika lagi, aku sadar yang indah akan selalu pergi pada waktunya dan dengan caranya.Dalam hal mencintaimu, kekecewaanku sering tak berarah, namun tetap bertahan demi utuhnya sebuah rasa yang kualibikan sebagai penyengat cita dan asa, tapi kenyataannya hampa dan nestapa.
Kini biarlah aku memulih bersama logika yang telah lama mati, membuat hati dan logika yang selama ini bertolak belakang kembali berjalan beriringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Dalam Kata
No FicciónDan inilah rasa yang tak kunjung bersuara, rasa yang tak kunjung reda, yang ada hanya kian bertambah, tanpa tau cara berkurang. Disini aku mengutarakan sebuah rasa dengan kata, meskipun aku tau kau tak akan mengerti, setidaknya aku telah berusaha. D...