Bukan diam. Hanya saja tidak ada yang memulai. Aku tetap pada posisiku sebagai pengagum rahasia, sedang kamu tetap menjadi idola. Mungkin aku yang sering terabaikan.
Tapi, sekali sekala aku pernah mencoba memulai, meski hanya sekadar bertukar kata lewat pesan singkat. Meski bukan perihal rasa, nyatanya aku yang berusaha memperpanjang obrolan, berusaha keras mencari topik apa yang kau suka, tapi kau malah berusaha untuk mengakhirinya secepat mungkin. Sementara aku saja yang ingin berlama-lama.
Sekarang, ku katakan lagi. Aku selesai. Meski terkadang itu hanya omong kosong, Ya mana mungkin aku benar-benar selesai. Jangan risau, aku akan berusaha untuk benar-benar selesai.
Acuhmu itu benar-benar tampak. Kini, aku tak akan lagi berusaha mendekatimu atau sekadar menghubungimu lewat media sosial.
Biarlah saja menjadi misteri buatku. Daripada nantinya menjadi pemicu datangnya luka. Terlalu ingin tahu perihalmu, sedang kamu berkali-kali abai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Dalam Kata
No FicciónDan inilah rasa yang tak kunjung bersuara, rasa yang tak kunjung reda, yang ada hanya kian bertambah, tanpa tau cara berkurang. Disini aku mengutarakan sebuah rasa dengan kata, meskipun aku tau kau tak akan mengerti, setidaknya aku telah berusaha. D...
