Pagi ini Asrah siap dengan menggunakan seragam sekolahnya ,dengan rambut di ikat satu ke atas dia berjalan keluar apartementnya dan masuk ke dalam lift. saat sampai di lantai 41 pintu lift terbuka menampilkan seorang pemuda menggunakan seragam sekolah yg sama dengan yg di gunakan Asrah pemuda itu masuk kedalam lift,di dalam lift hanya ada Asrah dan pemuda tadi
"mau berangkat bersama"tanya pemuda itu yg ternyata Mark
"tidak"jawab Asrah singkat dan dingin
"Lalu kau akan beranggkat dengan apa? Apa kau lupa? Mobil mu itu ada di sekolah"
"dengan taksi"jawab Asrah singkat
"hahh?"
"berangkat dengan taksi"Ulang Asrah
"ayolah, lebih baik uang yg kau pake bayar taksi itu kau pake jajan kan lumayan "-Mark.
Tampa meminta izin dari pemilik tangan,Mark menarik paksa tangan Asrah dan berjalan keluar lift menuju parkiran mobil, Asrah yg di tarik hanya diam.saat sampai di parkiran Mark membukakan pintu mobilnya untuk Asrah tapi Asrah tak juga masuk ke dalam mobil.
"masuklah"-Mark.dengan satu tangan berada di pintu mobil
"tidak mau"ucap Asrah
"mau masuk sendiri atau harus ku paksa"ujar Mark
Akhirnya Asrah masuk kedalam mobil Mark bukanya dia takut dengan ancaman Mark hanya saja dia tidak mau membuat keributan
Mark yg melihat Asrah sudah masuk ke dalam mobilnya menampilkan senyum kemenangannya.
Skip...
Asrah dan Mark sampai di sekolah mereka berjalan di koridor sekolah yg sepi karna memang mereka sampai pada jam 06:30 dimana belum ada siswa yg datang
Saat sampai di kelas mereka di kagetkan dengan seseorang yg dipenuhi darah di pakainya duduk terkulai lemas di bangku bagian depan dengan tangan yg dengan jelas memperlihatkan tanda "18" di tanganya
Mark segera menutup mata Asrah dengan tangannya lalu berkata"jangan di lihat,ayo keluar"
Saat sampai di luar kelas Mark langsung menelpon polisi sedangkan Asrah berdiri mematung, ia tak menyanka bahwa korban berikutnya adalah teman barunya, Luna.
Mark yg melihatnya hanya bisa menatap Asrah
Sekitar 30 menit kemudian polisi datang ke lokasi dan salah satu polisi menghampiri Mark dan Asrah untuk di mintai keteranganya
"saat saya dan teman saya sampai di kelas kami melihat mayatnya sudah ada di bangku itu "jelas Mark sambil menunjuk kearah bangku yg di penuhi darah
"kalian tidak melihat sang pelaku?, karna dilihat dari darah sang korban kami bisa menyimpulkan bahwa kejadian itu baru saja terjadi karna darah korban masih terlihat segar"jelas polisi yg tadi menghampiri Mark dan Asrah.
"tidak pak,kami tidak melihat pelakunya "-Mark
"apa kalian kenal dengan korban ini"tanya polisi itu lagi
"iya pak dia teman sekelas saya dia juga anak dari kepala sekolah Aluna Putri Anggara namanya pak"ujar Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
school: death every month "18"
Mystery / ThrillerMenceritakan misteri dalam sebuah sekolah yg selalu berduka di setiap bulanya Kematian yg terus terjadi 1 tahun belakangan ini. Siapakah pelakunya?