18

1.8K 113 1
                                    

Warning

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan 

"Anyyeonghaseo,nama ku Do tasya, di panggil tasya pindahan dari korea satu kelas dulu sama Kim Asrah semoga kita semua bisa jadi teman baik,oh ya aku dengar di sini sering terjadi pembunuhan yah,sepertinya seru"dengan senyum manisnya membuat semua laki-laki kecuali Mark langsung tertarik pada Tasya

***

"Asrah" Pagil Tasya tapi itu bukan panggilan pertama  melainkan panggilan ke 15 Tasya, tapi tetap saja Asrah mengabaikannya

"Asrah kalau kau masih mengabaikan panggilan ku, aku akan bongkar rahasia mu disini" Ancam Tasya karna sudah jengah dengan sikap Asrah

"Apa ?" Tanya Asrah datar

"Kau tidak rindu dengan ku ?"-Tasya

" Tidak"

"Dasar Queen ice"

***
Asrah sibuk mengontak atik laptopnya hingga muncul beberapa gambar layaknya layar CCTV

Gambar² itu adalah rekaman CCTV di sekolahnya, yah ia sedang mengawasi sekolahnya karena besok adalah tanggal 18 dan itu berarti pembunuhan itu akan terjadi lagi

Saat sedang serius menyaksikan CCTV tiba² ia melihat seseorang memakai pakaian serba hitam, ia segera mengambil  jaket, sepatu , dan kunci mobilnya.

Setelah sampai di basecamp ia segera mengambil mobilnya dan melakukanya dengan kecepatan tinggi

setelah sampai di sekolahnya Asrah segera menuju tempat ia terakhir kali melihat seseorang lewat CCTV

"Tak ku sangka kau terjebak dengan perangkap ku Nona Asrah, atau mau ku sebut nona 01 ?" Tiba² terdengar suara

"Siapa kau ? jangan jadi pengecut yg hanya bisa berbicara tapi tidak bisa menunjukkan dirinya pada ku" Sarkas Asrah

"Kau mau bertemu dengan ku?, baiklah ku beri kau kesempatan bertemu dengan ku"setelah mengucapkan itu tidak ada lagi suara  tiba² ada yg menepuk pundak Asrah

" Kau.. "Kata Asrah

" Kenapa kau lakukan semua ini, kenapa? "Lanjutnya lagi

" Kau ngomong apa sih, jadi bingung aku"kata Risky ya Risky lah yg menepuk pundak Asrah

"Kau itu si pembunuh '18' itu kan? "

"Astagah bagaimana bisa kau berpikir begitu, kalau memang aku itu si '18' ngapain aku bunuh pacar aku sendiri" Kata Risky

"Aluna di bunuh? "

"Ya, memang tidak secara langsung, tapi aku tahu Aluna tidak pernah berniat bunuh diri, dia hanya terpengaruh sesuatu sampai ia melakukan itu"

"Bagaimana kau bisa tahu semua itu ?"

" aku tahu dari diary nya dan sikapnya  kepadaku saat terakhir kami bertemu"

"Aku tidak tahu apa ini bisa membantu tugas mu atau tidak"sambil memberikan buku yg didepannya tertulis my diary

" Darimana kau tahu tentang Rahasia ku?"tanya Asrah

"Dari Mark dia tahu kau Detektif saat kau pergi dan di gantikan oleh orang lain, walaupun orang itu sangat mirip dengan mu, kalau kau bertanya bagaimana dia bisa menyadarinya akupun tak tahu, dia juga yg menyarankan aku untuk memberikan diary ini untuk mu" Setelah mengatakan itu Risky pergi meninggalkan Asrah sendirian

"Aku akan membunuh mu Lisa" Gumam Asrah geram

***
Sedangkan di tempat lain seorang pria memakai hoody  tengah duduk sambil mengasah pisaunya

"Mengapa kau lakukan ini ? akh sakit " Teriak pemuda lain yg terikat rantai yg sudah di panaskan

"Apa kau bilang ?, coba kau ingat² lagi apa yg sudah kau perbuat dulu" Kata pemuda yg mengasah pisau "perlu ku bantu untuk mengingatnya ?" Lanjutnya sambil berjalan mendekati pemuda yg di rantai

"Baiklah biar ku bantu !!" Katanya sambi berjalan lebih dekat

"Sepertinya kau pernah mengatainya dengan kata-kata kasar (membelakangi pemuda yang dirantai), bukankah bitch ?(labgsung berbalik dengan mata terbelalak) ,sialan" Teriaknya sambil menusuk pisau di perut pemuda yg dirantai

"Akh.. " Teriaknya kesakitan

"Kau pernah menampar nya di depan umum" Sambil menusuk mata kiri pemuda yg di rantai

"Kau pernah menggunakan tangan ini untuk menarik rambutnya" Sambil menyayat kedua tangan pemuda itu

"Kau sudah mengingatnya?, tapi sayang kau terlambat menyadarinya selamat tinggal dan ini untuk kematianya"katanya sambil menebas leher pemuda yg di rantai




school: death every month "18"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang