"kau... "kata Asrah setelah membuka pintu kamarnya dan melihat seorang gadis berdiri di depan kamarnya
"halo kakak ku sayang"sapa gadis itu lalu masuk kedalam kamar Asrah tampa izin sang pemilik kamar
"ngapain kesini"tanya Asrah datar
"masa adik sendiri nggak boleh datang ,kan aku kangen sama kakak ku yg nggak pulang ke rumah malah nyasar ke indonesia"ujar gadis itu
"you will not come if you do not want to, better just say what do you want?"ujar Asrah
Gadis itu terkekeh mendengar perkataan Asrah lalu berkata
"bisah kakak membantuh ku"kata gadis itu
"Lisa,sudah ku katakan aku tak akan menggunakan kartu akses ku untuk kepentingan pribadi bukan?"kata Asrah yg sedikit meninggikan suaranya pada gadis yg di panggil Lisa dia tahu kalu Lisa akan memintanya menggunakan kartu aksesnya
"ayolah kak"-Lisa
"sudah ku katakan lisa,tidak"kata Asrah
"apa kakak tega melihat ku di hukum dad karna menghabiskan uang 60 juta dollar,kak"kata Lisa
"astagah Lisa, apa saja yg kau beli sehingga menghabiskan uang sebanyak itu dan apa hubunganya dengan kartu akses ku"ucap Asrah denga nada suara yg lebih tinggih
"begini kakak ku sayang uangya ku pakai untuk anak yatim dan dengan kartu kakak aku bisa membuka brangkas daddy dan mengambil uang 60 juta dollar dan memasukkan di tabungan ku jadi dad tak akan menghukumku dan dad juga tidak akan tahu soal brangkasnya ,pliss kakak ku sayang"bujuk Lisa pada kakaknya
"kau tidak mungkin sebaik itu menyumbangkan uang sebanyak itu untuk anak yatim Lisa, sebaiknya kau jujur saja"ujar Asrah
"baiklah,aku menggunakanya untuk membeli gelang limited edition yg hanya ada tiga di dunia"jujur Lisa
"kalau begitu jual gelang mu dan kembalikan uang itu yg pasti aku tak akan menggunakan kartu akses ku"kata Asrah
"asataga kak kau tahu .."
"tidak tahu"potong Asrah
"kak aku belum selesai"marah Lisa karna Asrah memotong ucapanya"biarkan aku bicara" lanjutnya saat melihat Asrah ingin berbicara
"okey"ucap Asrah singkat
lisa menghebuskan nafas lalu berkata
"kakak tahu, aku menunggu selama tiga jam di jalanan hanya untuk mendapatkanya dan kakak bilang jual saja dan aku juga tidak mau di hukum daddy"kata Lisa
"baikalah akan ku bantu"kata Asrah
"benarkah kak, oh makasih kau yg tetbaik"kata Lisa senang sambil memeluk Asrah
"apa? "tanya Asrah saat melihat Lisa menjulurkan tangan ke depan
"kartu aksesnya, kak"kata Lisa yg masih tersenyum
"aku tak akan menggunakan kartu ku"kata Asrah membuat senyum Lisa lenyap
"kau tadik bilang akan membantu ku"kata Lisa lirih
"memang tapi bukan dengan cara menggunakan kartu akses ku"sahut Asrah
"lalu? "tanya Lisa
"akan aku transfer uang ku 60 juta dollar ,kau beruntung aku baru saja mendapatkan bonus dari agent ku di amerika karna keberhasilan ku di misi sebelunya tapi itu tidak geratis kau harus membayarnya setiap bulanya,setuju?"kata Asrah
"kak"bujuk Lisa
"kalau tidak mau ya sudah silahkan menerima hukuman dari dad"kata Asrah
"baiklah,baiklah. aku setuju"sahut Lisa
"bagus, sekarang kau keluar dari kamar ku aku mau tidur"perintah Asrah
"lah aku dimana tidurnya? "tanya Lisa
"di sofa kalau tidak mau, kembali saja ke amerika"kata Asrah santai
Kemudian Lisa menghentakan kakinya kesal dan berjalan keluar kamar Asrah dan menutup pintu Asrah keras
Asrah hanya menggelengakan kepalanya melihat tingkah adiknya. dia heran dengan kebodohan adiknya itu mengapa adiknya itu harus pusing kalau dia bisa menyewa kamar hotel
KAMU SEDANG MEMBACA
school: death every month "18"
Mystery / ThrillerMenceritakan misteri dalam sebuah sekolah yg selalu berduka di setiap bulanya Kematian yg terus terjadi 1 tahun belakangan ini. Siapakah pelakunya?