Bulan berganti menjadi matahari, di pagi hari yang sangat cerah ini. Saat ini di sekolah sedang menampilkan suasana tenang tanpa ada yang tahu bahwa itu hanya ketenangan sementara.
Asrah duduk di kursinya menunggu gemparnya sekolah akan suatu hal. Dan saat itu terjadi ia akan kembali merasa gagal menjalankan tugas, tak pernah ia bayangkan kasus kematian seperti ini akan sangat rumit. Awalnya ia mengira dapat dengan mudah menemukan si pembunuh, tapi ia tetap akan berusaha menemukan sang pelaku pembunuhan.
Kring....suara bell berbunyi sangat nyaring menandakan jam pelajaran selesai dan saatnya istirahat. Banyak siswa keluar kelas dan menuju kantin dan ada juga yang pergi ke perpustakaan.
Asrah, Novi dan Tasya berjalan ke kantin, awalnya Asrah tak mau tapi karna paksaan dari Novi dan Tasya akhirnya ia setuju. Saat sudah sampai di kantin ada seseorang yang melihat Asrah dengan seringai jahat di bibirnya.
"Saatnya bermain" batin orang itu.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari arah dapur kantin , semua orang berlarian ke arah sumber suara.
Karna banyak yang berlari kearah sana, Tasya ikut berlari sambil menarik tangan Asrah dan Novi.
Saat sampai di sana, mereka melihat seorang wanita parubaya sedang duduk ketakutan tubuhnya bergetar.
"Ada apa ?" Tanya Novi.
"Lihatlah kedalam sana" seru seseorang yang berdiri di dekat Novi sambil menunjuk ke arah panci besar.
Mereka bertiga berjalan mendekat dan melihat kedalam panci, di dalam panci terlihat potongan-potongan daging manusia dan airnya yang sudah bercampur darah. Novi berteriak histeris, Tasya berlari keluar karena ia sudah tidak tahan melihat mayat yang sudah tidak terbentuk itu dan ingin segera sampai ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya. Sedangkan Asrah tetap melihat kearah panci sampai terdengar suara....
"Temukan aku jika kau bisa,dan tunggu kejutan selanjutanya dari ku" Kata seseorang dari loudspeaker sekolah.
Tanpa susah payah berpikir Asrah tahu siapa yg berbicara itu, dia adalah 18 dan perkataan dari 18 sudah pasti untuknya.Belum selesai keterkejutan yang mereka alami, mereka semua kaget saat mendengar suara dentingan beberapa ponsel secara bersamaan mereka semua melihat ponsel mereka termasuk Asrah ia membuka ponselnya dan melihat sebuah video yang di kirim dari nomor tak dikenal. Saat mereka memutar video tersebut nampak lah seorang pria yang di bunuh secara keji dan di akhir video terlihat tulisan angka yang 18 sangat besar di layar handphone mereka. Berbeda dari semua video teman-temanya dia malah mendapatkan video seorang pria yang duduk di sofa, kakinya ia silangkan di atas meja dan tangannya memainkan sebuah pisau yang sudah berlumuran darah. Asrah tak bisa melihat wajah orang itu karena orang itu memakai jaket hoodie yang menutup wajahnya.
Tak ingin orang lain tau tentang video itu, ia pergi menuju rooftop saat sudah sampai di sana ia langsung memutar video itu.
"Hallo Asrah !! Hmm atau harus ku sebut Nona detektif ?! bagaimana kabarmu ? ah... pasti kau sedang bingung dan bertanya-tanya siapa sebenarnya aku, aku akan memberimu kesempatan untuk mengetahui identitas ku. Tapi tunggu sampai bulan depan mari bermain games kalau kau berhasil menemukan aku sebelum tanggal 18 maka aku tidak akan membunuh pada tanggal 18, tetapi jika kau terlambat maka katakan selamat tinggal pada teman mu yg bernama Novi" Kata pria dalam video itu, setelah itu video itu mati dan tiba-tiba video itu terhapus tanpa jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
school: death every month "18"
Mystery / ThrillerMenceritakan misteri dalam sebuah sekolah yg selalu berduka di setiap bulanya Kematian yg terus terjadi 1 tahun belakangan ini. Siapakah pelakunya?