Semua siswa dan siswi kelas 2-3 di evakuasi ke aula dan melanjutkan aktifitas belajar di sana. Sementara itu polisi menberi batas agar siswa tidak mendekati tempat kejadian
**
Di aula...
Bu Kinan selaku wali kelas 2-3 memberikan instruksi untuk tetap berada di aula
"Faizal, awasi teman kelasmu. Jangan biarkan mereka berkeliaran,tetap disini dan jangan ribut""baik Bu! " ucap Faizal selaku ketua kelas
Bu Kinanpun meninggalkan mereka dan menuju ke ruang guru...
Mark yang sedari tadi diam dan bosan karena menunggu. Bukan hanya Mark yang bosan tetapi semua temannya ikut bosan
Mark merobek sebuah buku yang merupakan milik temannya
"oiii..... ""apa? " dengan tatapan sinis
Temannyapun diam dan tak berkutik. Mark menulis sesuatu kemudian mengulung-gulungnya hingga berbentuk bola dan melemparkanya sehingga mengenai kepala seseorang
"auh.. " reflek orang yg dikenai gulungan tersebut
Mark cengingiran sendirian...
"kau... "
"apa... ,Apa... ," Mark mendongakkan kepalanya
"dasar!"
Mark berpindah dan duduk di samping Asrah. Ia menyenggol bahunya
"apa kau bisa, tidak menggangguku " bentak Asrah dengan suara kecil
"hehehe" Mark cengingiran
"kau ini sperti anak kecil saja"
"aku memang anak kecil" ejek Mark
"terserah! "
Asrah memainkan Hpnya dan menghiraukan Mark yang sedari tadi mengganggunya
"apa kau punya rencana besok?" tanya Mark
"memangnya kenapa? " jawab Asrah cuek
"kau ini, sebagai perempuan kau harus lemah lembut kepada seseorang"
"kenapa kau mengurusiku, urus saja dirimu sendiri! "
Mark kesal tetapi bukan kepada Asrah, melainkan dirinya sendiri karena tidak bisa membujuk Asrah
"bagaimana?" tanya Mark
"apanya? " Asrah kesal karena Mark tidak diam
"apa kau punya rencana besok?, besok akhir pekan. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan " ajak Mark
"aku tidak bisa!"
"kenapa? " Mark tidak sadar kalau ia bersuara dengar keras sehingga semua teman kelasnya melihat ke arahnya
"maaf-maaf reflek"mark terkekeh pelan saat mengatakan itu lalu kemudian kembali fokus pada Asrah
"kenapa? "tanyanya lagi kepada Asrah
"apa? "
"kenapa kau tidak bisa jalan² dengan ku besok"ulang Mark
"aku ada urusan lain"
"oh astaga,apa kau tidak bisa meninggalkan urusan mu itu untuk jalan dengan ku 1 hari saja"
"tidak karna urusan ku lebih penting"kemudian Asrah izin kepada ketua kelas untuk ke toilet
***
Di Ruang GuruSemua guru menatap sebuah layar besar yg menunjukkan suatu gambar
"dari video yg baru saja saya putar orang yg terakhir bersama korban adalah pemuda ini dan ada kemungkinan dialah orang yg selama ini kita cari atau dia hanya menyembinyikan identitasnya dengan menggunakan tanda 18 itu agar dia tidak di curigai "kata seorang pria yg menggunakan jaket hitam dengan lambang kepolisian
"tapi apa alasan di balik pembunuhan ini karna dia adalah kekasih anak saya"kata kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah dan juga ayah dari Aluna
"saya juga tidak tahu apa alasanya tapi saya janji akan berusaha keras untuk melesaikan masalah yg ada di sekolah ini pak"kata petugas kepolisian itu
Tampa ada yg sadari ada dua orang lain yg mendengar percakapan mereka satu orang di balik layar leptopnya dan satu lagi di depan pintu yg tertutup
"apa bernar riski pelakunya tapi kenapa, dia kan kekasih dari Aluna mengapa dia melakukanya. Aku akan menyelidikinya "kata Asrah yg berdirih di balik pintu yg tertutup.Ya Asrah yg mendengar percakapan antara kepala sekolah dan petugas kepolisian dari balik pintu saat iya kembali dari toilet yg melewati ruangan rapat para guru
Sedangkan orang yg melihat itu dari balik layar leptonya hanya menampakkan senyum miringnya
"saatnya bermain petak umpet" gumam orang itu di balik layar leptopnya

KAMU SEDANG MEMBACA
school: death every month "18"
Mystery / ThrillerMenceritakan misteri dalam sebuah sekolah yg selalu berduka di setiap bulanya Kematian yg terus terjadi 1 tahun belakangan ini. Siapakah pelakunya?