41. HAPPY ENDING

15.5K 673 68
                                    

--budayakan vote sebelum baca--
Tanda kalau ada typo yaaah..

***

Raga memang sungguh luar biasa,  sebulan pasca istrinya itu selesai menjalankan operasi dan melihat kondisi kesehatannya yang sangat membaik,  pria berwajah bagaikan dewa itu sengaja membuat syukuran atas kesehatan istrinya itu,  yang awalnya dia mengatakan hanya membuat acara kecil-kecilan sehingga membuat Kirana menyetujuinya waktu itu.

Tetapi,  siapa sangka syukuran kecil-kecilan yang di maksud oleh putra satu-satunya keluarga Pranata itu adalah pesta mewah di sebuah hotel bintang lima yang mengundang nyaris hampir seluruh lapisan masyarakat Jakarta.

Kirana yang saat itu berdiri di atas balkon yang menghadap ke arah ballroom tampak tercengang menyaksikan kekuasaan suaminya itu secara nyata dengan mata mengerjab.

Sementara Ilya dan Inna yang sedari tadi berdiri mengapit Kirana sempat saling melirik,  dan kedua perempuan itupun tertawa bersamaan.

"Raga memang seperti itu, jadi kamu harap maklumi saja, " gumam Inna yang dengan susah payah menahan senyum dan Ilya kini menggeleng takjub.

"Waw,  aku gak ngerti berapa duit yang suami kamu keluarin untuk semua ini, Na? " gumam Ilya dengan mata berbinar tidak percaya yang kini membuat Kirana menghembuskan napas keras, perempuan cantik itu sungguh tidak mengerti dengan jalan fikiran suaminya itu.

"Ngomong-ngomong Kirana,  gimana keadaan Karlin? " wajah kesal Kirana kini langsung berubah dan seulas senyum langsung mengembang kala mengingat wajah kakaknya dan pertemuan terakhir mereka di acara ijab kabul Karlin dengan Arif sebelum keduanya memutuskan berangkat ke Singapura dua minggu yang lalu.

Tadinya,  bukan hanya Kirana yang menyayangkan keputusan Arif untuk pindah keluar negeri.  Ilya dan Ando yang juga mengakui kemampuan bartender pembuat kopi itu juga sangat menyayangkan hal itu. Karena keputusan Arif yang begitu tiba-tiba,  membuat coffeshop harus kehilangan seorang peracik kopi terbaik mereka,  dan juga Ilya harus kehilangan sosok sahabat yang biasa menjadi tempat dia berkeluh kesah setiap saat ia kesal dengan Ando.

"Sejam yang lalu,  Kak Karlin baru saja menghubungi aku melalui video call.  Dia kelihatan baik-baik saja dan sangat bahagia," terang Kirana dengan wajah berseri dan menularkan kehangatan itu kepada Inna dan juga Ilya.

Beberapa detik kemudian,  Ilya terdengar menghembuskan napas keras.

"This is happy ending,  dan aku bahagia melihat sahabat aku ini bahagiaaaa, " gumam Ilya yang langsung memeluk erat tubuh Kirana.

Kirana sempat memekik karena terkejut sambil menepuk pelan lengan sahabatnya yang melingkar di depan dadanya itu.  Inna yang melihat keduanyapun tertawa pelan.

"Jadi... ini pertanyaan serius untuk kalian berdua, " seru Kirana yang kali ini terdengar serius,  membuat Ilya langsung melepaskan pelukannya dan menatap sahabatnya itu lekat.

"Kapan kalian akan menikah? " dan pertanyaan itu membuat wajah Inna langsung bersemu merah,  sementara Ilya langsung tersedak udara yang dia hirup dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,  membuat Kirana menautkan alis menahan senyum.

"Insyaallah,  kalau aku bulan depan. Doai  ya,  mudah-mudahan saja Utama tidak mengulur waktu lagi.  Secara,  umurku sudah segini, " seru Inna penuh harap yang langsung di amini oleh Ilya dan Kirana dengan keras.

BUTTERFLY ( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang