EPILOG

13.3K 669 75
                                    

--budayakan vote sebelum baca--

***

Setelah Kirana sembuh,  ini adalah pertama kalinya dia pergi keluar negeri bersama tiga orang pria yang kini telah menjadi pelengkap dalam hidup Kirana.  Dan luar biasanya lagi,  Raga benar-benar mengurus jadwal liburannya sampai sebulan ke depan dan membiarkan Kirana melepas rindu dengan Karlin selama itu.

Kini kedua pasangan itu sedang berkumpul di ruang makan minimalis,  yang di disain persis dengan tampilan sebuah kafe yang sempat membuat wajah Kirana berdecak kagum.

Kirana tidak menyangka,  jika Arif ternyata bartender peracik kopi yang cukup memiliki nama di disini,  sehingga tidak heran jika dalam waktu hampir satu tahun mereka bisa membangun sebuah kafe dan sebuah rumah mewah minimalis untuk mereka tinggali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirana tidak menyangka,  jika Arif ternyata bartender peracik kopi yang cukup memiliki nama di disini,  sehingga tidak heran jika dalam waktu hampir satu tahun mereka bisa membangun sebuah kafe dan sebuah rumah mewah minimalis untuk mereka tinggali.

Makanan sudah tertata rapi di atas meja makan,  dan Kirana kini menatap Karlin yang sedang melayani Arif mengambil makanannya dengan begitu telaten dengan mata mulai berkaca-kaca.

Raga yang menyadari raut wajah melankolis istrinya itu kemudian tersenyum sambil meraih jemari Kirana dan menggenggamnya erat.

"Semua ini Arif yang masak.  Selama aku hamil besar kayak gini,  dia gak ngizinin aku menyentuh apapun! " seru Karlin setelahnya dengan wajah penuh dengan binar kebahagian yang tanpa sadar membuat Kirana menitikkan airmata.

Karlin dan Arif yang melihat itu langsung tertegun,  dan membuat Karlin dengan panik menggeser posisi duduknya hingga kini menempel pada adiknya itu.

"Kenapa?  Kok nangis? " tanya Karlin yang kali ini meraih wajah Kirana dan mengelus sisa airmata disana.

Kirana menarik jemarinya dari genggaman Raga,  kemudian tersenyum kecil sambil menggenggam jemari Karlin yang merengkuh wajahnya.

"Aku bahagia ngelihat kakak bahagia kayak gini, " Kirana kemudian melirik Arif yang sedang tersenyum menatapnya.

"Aku lega kakak menikah dengan pria yang benar-benar begitu mencintai kakak.  Aku sampai terharu melihat pengorbanan Arif hingga kalian bisa seperti sekarang ini! " ucap Kirana yang kini membuat Karlin ikut tersentuh.  Dan sepertinya,  hormon ibu hamil membuat Karlin menjadi begitu sensitif. 

Karlin kini sudah menangis lalu menarik tubuh Kirana lantas keduanyapun saling berpelukkan erat,  membuat kedua pria yang berada di antara mereka itu  berpandangan dengan senyuman bahagia di wajah mereka.

***

"Happy birthday my dear Raka and Reiga! "

BUTTERFLY ( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang