"Jadilah kekasihku."
Dahi Singto berkerut mendengarnya, apa dirinya tidak salah dengar, dengan apa yang baru saja di katakan oleh arwah hantu asing itu.
Kekasih?
Memangnya tidak ada yang lebih gila lagi dari itu, berpacaran dengan seorang arwah, apalagi ini arwah penasaran remaja pria, bukankah itu tidak masuk di akal.
"Dasar hantu tidak tahu malu, apa aku begitu tidak waras sampai mau berpacaran dengan mu?" Tanya Singto kesal, dan berjalan pergi meninggalkan Krist sendirian disana.
Sedangkan Krist yang di tolak bukannya justru sedih, wajah remaja manis itu kini di penuhi dengan binar-binar kebahagiaan.
"Dia tidak murahan, aku semakin menyukainya." Gumam Krist, sambil menyusul Singto.
Mencari kemana perginya pria idamannya itu, tetapi pria tampan itu sudah berjalan jauh meninggalkannya, Krist langsung memejamkan matanya, dan tidak lama kemudian sampai di sebelah Singto kini yang tengah berjalan dengan terburu-buru.
Singto yang menengokan kepalanya ke samping terlonjak kaget, saat melihat Krist tiba-tiba ada di sampingnya, apalagi ketika Krist mendekatkan wajahnya dengan wajah Singto, membuat pria itu hampir berteriak karena kaget.
"Sialan kau!" Umpat Singto, pada Krist.
Namun membuat orang yang kini tengah berjalan di sampingnya salah paham dan mengira Singto mengumpatinya, Singto yang sadar akan tatapan tajam orang itu dengan cepat berjalan pergi.
Singto menatap Krist dengan geram, sedangkan Krist hanya tersenyum manis pada Singto.
"Berhenti mengikutiku." Kata Singto.
"Siapa yang mengikuti mu." Jawab Krist.
"Memangnya aku tidak tahu dari tadi kau mengikutiku." Tukas Singto dengan ketus.
"Maka dari itu turuti permintaan ku." Jawab Krist dengan wajah memelas.
"Aku masih waras." Ujar Singto.
"Berpacaran dengan ku, bukan berarti kau tidak waras." Sahut Krist.
"Tapi orang akan menganggapku gila." Ingatkan Singto.
"Kau tidak kasian aku? Aku sudah 4 tahun gentayangan, mungkin jika kau membantuku, aku bisa pergi dengan tenang." Bujuk Krist dengan mengedip-ngedipkan matanya lucu pada Singto.
"Tidak mau." Tolak Singto.
"Aku harus apa supaya kau mau?" Tanya Krist.
"Hiduplah dulu baru kau bisa jadi kekasihku." Jawab Singto dengan sinis.
Krist hanya berdecak kesal, karena pria itu memberikan persyaratan yang tidak bisa di lakukannya, apa-apaan itu, dia saja sudah mati bagaimana bisa hidup lagi, jika itu terjadi Krist tidak mungkin gentayangankan.
"Bagaimana jika kau saja yang mati supaya bisa jadi kekasihku?" Tawar Krist.
Mendengarnya Singto langsung menghentikan langkah kakinya mendadak, membuat Krist yang kini berjalan di belakang pria itu menabrak punggung Singto.
Singto membalikan badannya, "Bagaimana jika aku yang melenyapkan mu sekarang?" Tanya Singto tajam.
Krist langsung memasang wajah takutnya pada Singto, dan menghindari pria tampan itu ketika Singto mulai mendekatinya.
"Jangan mendekatiku." Seru Krist seraya mengarahkan tangannya ke wajah Singto, menghalangi pria itu untuk mendekatinya.
"Kenapa? Bukankah kau tadi yang memintaku jadi kekasihmu?" Tanya Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[11]. Touch Love [ Krist x Singto ]
Fantasy[ COMPLETED ] Bagaimana jika ada seseorang arwah yang tiba-tiba selalu mengikutimu, dan ingin menjadikanmu kekasihnya. Cast: Perawat Sangpotirat [ Krist ] Prachaya Ruangroj [ Singto ] Warning !! Cerita ini mengandung unsur Yaoi/BoysLove / Boyxboy.