Siang hari itu, saat cahaya matahari sedang terik-teriknya, Krist berjalan mengelilingi rumah mencari keberadaan Singto yang tiba-tiba menghilang entah kemana, tanpa mengatakan dia mau pergi kemana, tapi Krist yakin Singto masih ada di sekitar rumah.
Dan akhirnya Krist menemukan seseorang yang tengah di carinya, dan mendekatkan langkah kakinya menuju ke arah kolam renang, di mana di dalam sana ada Singto yang tengah berenang tanpa mengajaknya sama sekali.
"P'Sing!!" Teriak Krist, berharap Singto mendengarnya.
Hingga tidak lama kemudian, kepala Singto menyebul ke atas permukaan air dan menatap Krist yang kini tengah berada di ujung kolam renang dengan cemberut.
"Apa?" Tanya Singto.
"Ikut." Jawab Krist, sambil mengulurkan tangannya.
"Masuk saja sendiri, seperti anak kecil saja." Keluh Singto, tanpa memperdulikan Krist.
Mendengar hal itu Krist mengerucutkan bibirnya, karena lagi-lagi Singto bersikap jahat padanya, apa susahnya sih tinggal menghampirinya dan mengajaknya, apa sebenarnya Singto punya kepribadian ganda?
Kenapa sikapnya pada Krist selalu berubah-ubah tanpa sebab, kadang dia baik bahkan sangat baik, tetapi terkadang sangat jahat, bahkan suka memukul, mengancam, memaki, dan ingin mengusirnya, dasar pria aneh.
Krist memposisikan dirinya untuk duduk di pembatas kolam renang, lalu membiarkan kakinya masuk kedalam sana, dan menendang-nendangi genangan air itu.
"P'Sing, kepalaku pusing." Rengek Krist.
"Minum obat sana." Seru Singto.
"Jahat! Mana bisa aku minum obat." Jawab Krist.
"Mana aku tahu, pergi ke dokter hantu sana." Kata Singto.
"Mana ada, dasar pria jahat dan tidak peka." Gerutu Krist, sambil menendang air dengan kencang.
"Aku tidak perduli." Ujar Singto, seraya menjulurkan lidahnya pada Krist.
"Ajak aku, aku juga mau. Tapi aku takut." Sahut Krist.
"Untuk apa kau takut, toh kau tidak akan bisa mati tenggelam ini." Tukas Singto, yang membuat Krist bertambah kesal.
"Jika aku menghampiri mu, dan menangkapmu, aku tidak akan melepaskan mu." Ujar Krist, seraya meletakanya kedua tangannya di pinggangnya.
"Jika kau bisa." Sahut Singto.
"Kita pergi berkencan ya nanti malam, kau selalu berjanji padaku, tetapi tidak pernah menepatinya, seorang pria tidak boleh berbohong." Tuntut Krist.
"Jika kau jadi aku apa kau mau?" Tantang Singto, sembari menghampiri krist.
"Tentu aku mau, memang apa kurangnya aku? Aku tidak buruk kok, aku ini manis." Jawab Krist, tidak mau kalah.
"Tapi tidak terlihat." Kata Singto.
"Jahat." Jawab Krist.
"Itu kenyataan." Ingatkan Singto tidak mau di salahkan.
Singto mengulurkan tangannya kepada Krist, melihat hal itu dengan cepat Krist menerima uluran tangan pria itu, tetapi tiba-tiba Singto menariknya begitu saja membuat Krist jatuh begitu saja kedalam kolam, dan membuat Krist gelagapan di dalam air.
Hingga membuat Singto masuk ke dalam air, lalu tanganya meraih pinggang Krist, dan memposisikan Krist untuk berpegangan padanya.
"Dasar lemah."
"Kau yang menarikku, akukan jadi kaget."
Tangan Krist berpegangan pada leher Singto, sambil menyenderkan kepalanya di dada Singto, seraya memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[11]. Touch Love [ Krist x Singto ]
Fantastik[ COMPLETED ] Bagaimana jika ada seseorang arwah yang tiba-tiba selalu mengikutimu, dan ingin menjadikanmu kekasihnya. Cast: Perawat Sangpotirat [ Krist ] Prachaya Ruangroj [ Singto ] Warning !! Cerita ini mengandung unsur Yaoi/BoysLove / Boyxboy.