"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, ada yang ingin kutanyakan," ucap Karesh dari seberang telepon. Thalia mengernyit tidak mengerti namun ia membiarkan Karesh bertanya, "Apakah kau tahu Crawford Tech?"
"Tentu saja aku tahu dengan jelas." Thalia mengernyit kesal. "Crawford Tech adalah milik Bryan. Tentu saja aku seharusnya tahu perusahaan itu."
"Apakah kau bisa menjelaskannya secara spesifik?"
"Pertanyaan ini bodoh, anda mengerti? Aku menghubungi anda hanya untuk mengatakan bahwa aku setuju dengan ide pernikahan ini, dan bukannya—"
"Kalau hanya ini saja kau tidak mengerti, bagaimana bisa kau bilang kalau Bryan penting dalam hidupmu?" Karesh terkekeh pelan. "Dengar, apa yang akan kau jalani bukan hanya kebahagiaan melainkan kesengsaraan. Jadi sebelum kau memutuskan sesuatu, aku dengan senang hati bertanya dan akan menjelaskan apa saja yang akan kau hadapi."
Thalia mengepalkan tangannya dengan perasaan kesal, namun ia tetap menjawab. "Crawford Tech adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, dan perusahaan ini telah memegang peranan penting terhadap keamanan kerajaan Inggris dan juga pemerintahan kita sehingga beberapa perusahaan teknologi lainnya bekerja sama dengan Crawford Tech sebagai jembatan dengan pihak Inggris."
"Not sound bad. Sepertinya kau mengetahui tentang Bryan lumayan baik."
"Aku tidak mengerti apa hubungannya dengan semua ini. Sekarang, bisakah kau menjelaskan kenapa harus bertanya mengenai perusahaan? Apa hubungannya perusahaan Bryan dengan ide anda?" tanya Thalia.
Tapi Thalia tidak mendengar Karesh menjawab pertanyaannya. Malah mendadak ia mendengar suara pintu terbuka dan tidak lama kemudian. Thalia dengan cepat mengambil posisi duduk di atas tempat tidur dan mengernyit tidak paham. Ia melihat langkah tegas Garry yang mendekat kearahnya sambil mendorong kursi roda Karesh.
Saat sudah berada di depannya, Garry menghentikan langkahnya dan bersikap selayaknya bodyguard. Pria itu meletakkan kedua tangan di belakang punggung, matanya memandang Thalia dengan sopan sebelum akhirnya berkata, "Saya akan menggantikan Mr. Crawford menjelaskan segalanya."
"Aku bisa melakukannya sendiri, Garry," ucap Karesh merasa sedikit kesal karena bodyguardnya melakukan hal yang tidak perlu.
"Tentu saja anda bisa melakukannya, hanya saja tolong ijinkan saya melakukannya, Sir." Garry menoleh kearah Karesh dan kembali berbicara, "Saya tidak mau anda menghabiskan stamina anda hanya untuk menjelaskan duduk perkaranya."
Lalu Garry menoleh kearah Thalia dan berkata, "Tolong ijinkan saya menjelaskannya kepada anda."
"Bisakah kalian langsung menjelaskannya saja tanpa membuat drama di sini?" ucap Thalia dengan nada sinis.
"Artificial Inteligence merupakan kecerdasan buatan yang dibuat oleh manusia. Hal itu di lakukan dengan cara memasukkan kecerdasan ke dalam suatu mesin. Tapi dalam kasus ini..." Garry menarik nafas pelan dan kembali menatap Thalia yang mengernyit tidak mengerti. "...Crawford Tech memasukkannya ke dalam sebuah system."
"Lalu apa—"
"Manusia yang memasukkan kecerdasan buatan itu bukanlah para staff Crawford Tech. Mungkin hampir seluruh penduduk Amerika telah mengetahui perusahaan ini dan bahkan sudah berulang kali Hacker dari luar sana berusaha untuk meretas system kami hanya untuk mendapat perhatian dari pembuat AI ini."
Ketika Thalia hampir saja mengucapkan sebuah nama, Garry langsung berkata, "Bukan Mr. Crawford orangnya kalau anda hendak mengucapkan hal itu. Kalau memang Mr. Crawford yang membuatnya, ia tidak perlu bersikap begitu protective terhadap Tuan Bryan dan seluruh dunia tidak akan mengelu-elukan pria yang anda cintai itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man Who Can't Fall In Love
Romance[Dalam proses penerbitan] Highest rank #10 romance Highest rank #9 romance 210717 About Thalia Tjandrawinata & Bryan Crawford Part 1-10 = Public Part 11 - end = Private Andai...