28

51.4K 5.5K 494
                                    

Di luar ruangan, Thalia memeluk tubuhnya dan terisak. Ia tahu apa artinya melepaskan dan Thalia jelas mengerti mengapa Karesh melakukannya. Pria yang di sangkanya dingin dan tidak punya hati merupakan sosok yang penuh cinta. Beberapa waktu lalu, Garry menenangkannya dengan berkata bahwa tidak ada hal yang harus di takuti dari Karesh.

Pria itu bahkan telah mengupayakan hal terbaik yang bisa di lakukannya untuk menyelamatkan Pauline tanpa sepengetahuan Bryan.

Beberapa kali Karesh telah mengingatkan konsekuensi yang akan di terima wanita itu kalau masih meneruskan jalinan kasihnya dengan Bryan namun Pauline tidak menganggapnya serius. Alih-alih menyatakan bahwa itu bukanlah kesalahannya, Karesh malah membiarkan Bryan berpikir bahwa kematian Pauline ada hubungan dengan ayahnya sendiri.

Ia memasuki ruangannya dengan perasaan gamang. Dan setelah memikirkan hal terbaik yang bisa di lakukannya. Thalia menghubungi Warren, satu-satunya orang yang mungkin bisa menolongnya. "Warren, aku membutuhkan bantuanmu sekarang."

"Permintaan tolong yang konyol?" tebak Warren. "Aku sudah mendengar dari mama kalau kau akan berlaku bodoh dan kali ini–"

"Aku mau kau mencari informasi mengenai Sniper dari Giovanni Rizutto yang sudah membunuh Pauline." Jemari Thalia mengetat di ponselnya. "Aku tidak ingin di hancurkan Warren. Aku juga tidak mau pria itu menghancurkan Bryan sekali lagi..."

"Kalau begitu menjauh. Jika kau menjauh, maka Bryan akan baik-baik saja."

"Apakah aku bisa mengatakan hal yang sama sebelum kau menikah dengan Avelyn?" tanya Thalia. "Apa aku bisa menyuruhmu menjauhinya? Dan apakah kau akan menuruti apapun yang akan kukatakan?"

"Tidak," jawab Warren cepat.

"Kalau begitu, kakak, kau tahu apa jawabanku bukan?" tanya Thalia. "Aku akan bertahan, Warren. Aku tidak akan membiarkan diriku di hancurkan, oleh siapapun, termasuk oleh Rizutto. Dan untuk itu aku membutuhkan bantuanmu."

Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa hidupnya semudah itu di hancurkan oleh seseorang seperti Rizutto. Tidak, ia akan bertahan dan pada akhirnya Thalia akan mengatakan kepad Bryan bahwa pria itu telah salah jika menganggapnya sebagai Pauline. Ia tidak lemah dan tidak akan hancur.

Warren menghela nafas panjang seakan bsia mengerti apa yang di pikirkan oleh adik perempuannya itu sebelum akhirnya berkata, "Setelah semuanya selesai, aku akan menghubungimu lagi." Seolah-olah bisa melihat Thalia mengangguk, Warren kembali berkata, "Kau pikirkan saja pernikahanmu. Masalah Rizutto akan kukendalikan dari sini."

"Aku berhutang padamu, Warren."

"Kau, adik kecilku, tidak pernah berhutang apapun padaku," ucap Warren tegas. "Kalau Crawford menyakitimu, tawaranku untuk membunuh pria itu masih tetap berlaku."

Dan Thalia tersenyum sebelum akhirnya mematikan ponselnya.

°

Bagaimana jika ternyata hubungan kalian telah menghasilkan anak di dalam kandungan Thalia? Sejak Ivy mengatakan hal itu kepada Bryan, ia sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

Bukankah keputusannya sudah benar dengan menjauh dan membiarkan Thalia berbahagia dengan pria lain? Tidak peduli apa yang di rasakannya, asalkan wanita itu bahagia. Bukankah harusnya seperti itu? Iya. Harusnya memang seperti itu. Pada akhirnya ia akan kembali ke lingkaran yang sama, memperhatikan wanita itu dari jauh, itu adalah keputusan terbaik yang bisa di lakukannya.

The Man Who Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang