Jaemin terbangun dari tidurnya setelah dibangunkan oleh Siyeon.
"Jaemin...bangun."
Ucap Siyeon sambil menggerakkan badan Jaemin.Tenang, Siyeon sudah lebih dulu bangun lalu mandi.
"Eh? Sekarang jam berapa?"
Tanyanya panik dan melihat ke sekelilingnya.Jaemin pun menghela nafasnya saat mengingat bahwa dia tidur di kamarnya Siyeon.
"Baru jam 5 lewat 20 menit. Pulanglah.. terimakasih."
Ucap Siyeon sembari menunduk.Dia masih mengingat kejadian malam saat Jaemin memeluknya erat.
"Hm sama-sama, aku pulang. Kita berangkat bersama."
Ucap Jaemin lalu loncat dari balkon Siyeon ke balkon kamarnya.¡°•○●○•°¡°•○●○•°¡
Setelah dari rumah- lebih tepatnya kamar Siyeon, Jaemin segera turun kebawah dan handuk untuk mandi. Setelah mandi Jaemin sholat dan turun ke bawah untuk mencari kak Eunwoo.
"Kau sudah bangun, Jaemin? Kau berangkat sekolah jam berapa?"
Tanya Eunwoo sambil mengaduk teh buatannya di dapur."Jam 8."
Jawab Jaemin dengan singkat lalu berlari ke atas, ke kamarnya.Ya, Jaemin turun hanya untuk mencari Eunwoo. Bagaimanapun sikap Jaemin yang acuh tak acuh pada Eunwoo, Jaemin masih suka takut atau kesepian saat dia pulang sekolah dan Eunwoo belum pulang dari kuliahnya atau kerja paruh nya.
Jaemin pun menutup pintu kamarnya lalu duduk dilantai tepat di depan pintu kamarnya. Dia melihat sekeliling kamarnya dengan ekspresi kebingungan dan takut.
Pertanyaan dalam dirinya muncul kembali setelah melihat Siyeon dan Eunwoo.
Siapa dirinya yang sebenarnya?
Dia masih mencoba mengingat kejadian yg terjadi di masa lampau walau membuatnya pusing.
Jaemin menyakiti dirinya hanya untuk mengingat apa yg terjadi pada amsa lalu.
Melihat Siyeon.. ada rasa benci pada dirinya dan juga rasa kecewa. Iya.. dia membenci Siyeon karena sesuatu yg tak jelas.. dan Jaemin tau bahwa itu bukan kesalahan Siyeon, tapi itu kesalahannya. Tapi.. apa?
Jaemin pun memejamkan matanya dan berjalan ke kasurnya setelah darah keluar dr hidungnya. Sudah biasa..
Jaemin pun berbaring menghadap ke atas dan menaruh tangannya di atas dahinya lalu memejamkan matanya berusaha untuk tidur.
"Jaemin.. ku mohon jangan pergi.. hiks.."
"Pergilah.. pergilah jauh-jauh dari hadapanku. Kita sudah tak ada hubungan lagi.. aku membencimu-"
Jaemin pun bangun dari tidurnya dengan nafas tersenggal-senggal. Jaemin pun berjalan ke meja belajarnya dan mencari sesuatu di meja belajarnya itu dengan panik juga takut sambil memegang dadanya bagian kiri.
Dengan cepat Jaemin menelan pil itu tanpa meminum terlebih dahulu. Tubuh Jaemin pun merosot ke bawah meja dengan nafas yg masih tersenggal-senggal.
"Sudah berapa lama aku tidak meminumnya?"
Monolog Jaemin sambil melihat pil obat yg ada di tangannya."Aku.. aku membencimu Siyeon.. tapi apa benar aku membencimu? Bukan membenci diriku? Apa itu benar kau Siyeon?"
¿°•▪•○●○•▪•°¿
Bingung mau namatinnya._.