Kini Mark sedang menonton tivi sambil meminum kopi panasnya dengan tenang. Netra matanya menatap meja makan yang masih ada wajan dari siyeon.
"Hyunjin.. hyunjin siapa,ya? Kayak pernah denger tapi.."
Mark langsung berdiri dan hendak masuk ke kamarnya. Namun, sebuah suara terdengar jelas di telinganya membuat Mark spontan berhenti melangkahkan kakinya.
Mark berbalik dan berjalan ke pintu apartemennya. Ia melihat ke depan pintu apartemennya melalui kamera yang ada di dalam rumahnya.
Matanya menelisik tajam saat melihat seorang laki-laki berhoodie hitam, tas putih, dan celana biru dongker berada di depan apartemennya namun membelakangi.
'Tunggu.. membelakangi?'
Mark langsung membelakkan matanya saat orang itu berjongkok di depan pintu apartemen di depannya yang tak lain adalah apartement Siyeon.Orang itu terlihat mengetuk beberapa kali pintu apartemen Siyeon dengan pelan sebelum berdiri dan berjalan santai ke arah lift.
Mark dengan cepat mengambil jaket kulit hitamnya yang ada di sampingnya dan mengambil sandalnya lalu membuka pintu apartemennya.
Mark langsung mengejar orang itu yang mengarah ke pintu lift. Orang itu yang sadar saat ada yang mengejarnya, spontan juga langsung ikut berlari.
'Sial! Jauh sekali..'
Gerutu Mark. Mengingat letak apartementnya dengan pintu lift sangat jauh, entah Mark harus bersyukur atau tidak.Mark spontan memberhentikan langkah larinya saat ia melihat orang itu tanpa sengaja mendorong bahu Siyeon sehingga gadis itu jatuh. Mark kembali berlari dan menghampiri Siyeon.
"Kau tak apa?"
Tanya Mark sambil memegang bahu Siyeon agar Siyeon mau menatapnya. Tapi Siyeon hanya terus menunduk dan memegang lututnya."Sakit.."
Keluh Siyeon sehingga Mark melihat lutut Siyeon."Aish, kau ini ada-ada saja. Kau juga pergi kemana saja, ha?! Sudah jam 10 malam lebih dan kau keluar? Bagaimana kalau ada apa-apa denganmu nanti?!"
Kesal Mark lalu menggendong Siyeon dengan gaya bridal style ke apartementnya."Ke Apartementku sa-"
"Diam."
Siyeon langsung mengigit bibirnya takut. Bisa di bilang ini baru sekali dalam tahun ini Mark marah padanya di tambah membentaknya.
Siyeon melihat wajah Mark dari samping.
Kenapa.. Siyeon baru sadar kalau Mark ternyata sangat tampan?