(E)

217 34 4
                                    

"Kauu.."


"Aakhh!"
Tiba-tiba Jaemin berdiri dan menjambak rambut Siyeon entah kenapa. Siyeon hanya diam dengan menahan rasa sakit. Sesekali ia meringis saat Jaemin menjambaknya semakin kuat.

Teman-teman sekelasnya menatap Jaemin san Siyeon bergantian. Herin sudah mau menghentikan Jaemin namun dia kalah cepat dengan Yiyang dan Jeno.

Yiyang dengan paksa mendorong bahu Jaemin agar melepaskan jambakannya pada rambut Siyeon.
Namun.. yang terjadi malah Jaemin mendorongnya dengan tangan yang satunya hingga Yiyang jatuh tersungkur. Segera Jeno membantu Yiyang untuk berdiri.

"Le... lepas... sa-sakit.."
Ringis Siyeon sambil memengang tangan Jaemin agar melepas jambakannya.

Siyeon pun melihat Jaemin yang mulai mengendurkan jambakannya namun ia masih menjambak rambut Siyeon dan menatap Siyeon dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan. Ada rasa sedih dan bingung di wajahnya.

Jaemin pun mengendurkan jambakannya dan perlahan melepas kontak tangannya dengan rambut Siyeon.

Tiba-tiba.. tatapan Jaemin berubah menjadi sendu.. mengisyaratkan sebuah kekhawatiran dan raut penyesalan di wajahnya.

"Si.. siyeon."
Panggil Jaemin dengan nada lirih.

Entah kenapa semua yang dilakukan Jaemin sama sekali tak bisa di tebak oleh siapapun.. termasuk sekarang.

Sehabis menjambak Siyeon, kini Jaemin memeluk erat gadis itu dengan menahan tangisannya. Entah kenapa.

Siyeon yang dipeluk hanya diam tak bergeming. Dia masing terkejut dengan kejadian yang Jaemin lakukan padanya.

"Ma.. maaf kan aku Siyeon.. ak-aku tak bermaksud.. tak bermaksud."
Ucap Jaemin dengan pelukannya pada Siyeon yang semakin erat. Jujur saja, pelukan Jaemin yang kini semakin erat membuat Siyeon sedikit susah bernafas.

Sekarang Siyeon sedang duduk dan Jaemin berdiri. Jadi, seperti Jaemin memeluk kepala Siyeon. Namun dia masih mengelus punggung Siyeon dengan ucapan maafnya berkali-kali.

"I-iya.. tak apa. Aku tak apa, Jaemin. Ber-berhentilah menangis."
Kata Siyeon sambil membalas pelukan Jaemin.

Namun hanya sebentar, dia rasa dia tidak berhak untuk itu. Apalagi ada seseorang yang menyukai Jaemin dan melihat ini. Dia nancy..

Tiba-tiba Jaemin melepaskan pelukannya dan jatuh kebawah, duduk di lantai sembari menarik kedua rambutnya. Jaemin mundur terus-menerus hingga punggungnya bertabrakan dengan meja.

Jaemin yang masih duduk hanya diam dan menarik kedua tangannya yang diiringi suara tangisan kecil.

"Jaemin.."
Panggil Siyeon lirih lalu duduk di depan Jaemin.

Jaemin hanya menatapnya sedih dan melirik tangan Siyeon.

Perlahan, Jaemin menarik tangan Siyeon dan mengarahkannya ke dadanya.

"Sem-sembuhkan.. lukaku.. di sini."
Ucap Jaemin dengan mata tertutup dan masih mengeluarkan air matanya.

¿°•▪•○●○•▪•°¿


A

aahhhh.. aa Jaemin teh kenawhy? :(

Bayangin kalau itu bener terjadi.. aduh pingsan duluan.

Odd Sense 2 ✿ฺ Park Xiyeon / Siyeon - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang