°27• last?

114 15 3
                                    


Mark langsung melirik ponsel hpnya dan menatap dirinya di depan cermin.

Sebenarnya ini sangatlah rumit mengingat Mark adalah laki-laki bukan perempuan.

Ada apa?

Sekarang sudah jam 8 malam. 1 jam lagi ia akan ke kantor menggantikan Siyeon.

Mulai dari rambutnya yang ia pakai wig, bajunya, dan rok selutut khas yang Siyeon sering pakai ke kantor. Itu membuat Mark risih tapi mau bagaimana?

Hanya wajahnya saja yg ia tidak olesi apapun kecuali lipbalm.

Dari mana wig, dan baju kantor Mark? Siapa lagi kalau bukan adik Mark? Putri alias adik Mark yang cerewet itu.


Itu tidak penting. Yang terpenting adalah.. bagaimana cara Mark keluar dari apartement ini dengan penampilannya sekarang?

__________



Mark langsung turun dari mobilnya dengan kesusahan karena rok yang ia pakai. Sekarang sudah pukul 8.47 malam. Masih tersisa 13 menit lagi.

Mark dengan pelan memasuki kantornya dengan kunci yang ia bawa lalu menunggu di ruangannya di tempat duduk Siyeon.

Sreng sreng

Bunyi itu jelas terdengar di telinga Mark. Bunyi gesekan antara 2 pisau. Sangat nyaring dan membuat ngilu telinga Mark.

"Siyeon.. kau sudah datang?"

Mark membelakkan matanya kaget saat tahu siapa yang sedang berbicara dnegannya. Jadi... selama ini dia yang mengirimi pesan ancaman itu pada Siyeon? Apa Siyeon tahu?

Mark langsung berdiri dan berjalan ke pintu ruangannya hendak pergi sebelum sebuah suara kembali terdengar di telinganya.

"Aku tahu itu kau Mark.. bukan Siyeon. Aku meminta Siyeon, bukan Mark."

Mark langsung menarik wignya lalu membuang dan membalikkan badannya, menatap orang itu marah.

"Ow.. kau lumayan cantik juga saat memakai wig tadi."

Mark tak menghiraukan itu dan perlahan tangannya ia gerakan untuk memutar knop pintu agar terbuka.

Klek

Mark langsung berlari secepatnya menjauh dari ruangannya menuju parkiran.

Namun roknya membuatnya terhambat. Saat berlari, Mark merobek paksa roknya dan membuangnya kasar. Untung saja Mark memakai celana pendek sebagai lapisannya.






Mark kalang kabut saat sudah sampai di parkiran. Keadaanya gelap membuatnya tak bisa melihat sekitar kecuali langit yang bertaburan bintang itu.

Bug

Mark langsung terdorong ke depan saat sebuah pukulan terkena di punggungnya. Mark menengok ke kanan-kiri dan depan-belakang. Namun nihil, Mark tak bisa melihat apapun.

Mark langsung berlari entah kemana saat ia melihat sebuah lampu taman di depannya.

Sreg

Baju Mark ditarik dari belakang membuat Mark terhempas kebelakang.

Kini posisi Mark di bawah dan orang itu di atasnya membawa pisau. Mark sekuat tenaga menahan tangan orang itu agar tak terkena tubuhnya. Keringat sudah berkeluar dari tubuhnya.

Mark langsung memejamkan matanya saat sebuah lampu mobil menyoroti mereka berdua. Dan..

Bug

"Memang seharusnya aku tak memintamu datang.."
Ujar orang itu dengan nafas tersenggal-senggal.

"Kupikir kau ada di pihakku!"
Teriak orang itu kepada orang yang ia pukul tadi.

"Kau tak tau apa-apa.. tak tau.."
Ujar orang itu lalu berlari ke arah orang yang memukulnya tadi yang tak lain adalah Jaemin. Iya, Na Jaemin.

"Akh!"

Bukan Jaemin yang terluka.. tapi Mark.








Melihat orang itu berlari ke arah Jaemin, Mark spontan berlari ke arah Jaemin dengan cepat guna mendorong Jaemin agar menjauh, namun..

"Akh!"

Namun malah ia yang terluka.














----

LUPA UP HEHEHHEHE

Odd Sense 2 ✿ฺ Park Xiyeon / Siyeon - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang