Tok! Tok! Tok!"Siyeon?? Kau ada di dalam, kan? Bukakan jendelanya dongg.."
Ucap seseorang dari luar sana yang sudah pastinya itu Jaemin."Iya.."
Siyeon pun berjalan membukakan pintu balkon dan melihat Jaemin yang sedang menyalakan api di lilin yang ada di atas kue.
"Siapa yang ulang tahun?"
Tanya Siyeon lalu duduk di depan Jaemin."Lupa? Ini perayaan 2 tahun kita menjadi tetangga... hehehe."
Ucap Jaemin lalu mengangkat kuenya dengan ke dua tangannya."Ayok tiup lalu buat permintaan."
Ajak Jaemin lalu menutup matanya.Jaemin yang sudah meminta permintaan lalu membuka matanya dan menatap Siyeon lamat. Lama-kelamaan, Jaemin tersenyum tulus sampai-
Bruk
"Siyeon?! Astaga.. bangun, Siyeon! Bangun!"
Ucap Jaemin panik saat tiba-tiba Siyeon jatuh dan pingsan. Lalu Jaemin membawa Siyeon ke bawah dan memesan transportasi online.Setelah datang, Jaemin pun masuk dan memberi alamat rumah sakit yang akan di tuju.
"Yaampun.. Siyeon bangunlah.."
Ucap Jaemin berusaha tenang.Sampai di rumah sakit, tiba-tiba ada salah satu dokter yang mendekati Jaemin dan menatap kaget Siyeon.
"Jung-junghyun? Yaampun. Sini biar saya bawa."
Jaemin yang tak mengerti apa-apa hanya membiarkan dokter itu menggendong Siyeon lalu mengikuti dokter itu pergi.
"Tunggu, biar dokter yang memeriksa pasien. Anda silahkan menunggu."
Tubuh Jaemin tertahan saat salah satu seorang suster di situ.Jaemin pun berjalan mundur dan lalu duduk di kursi yang di sediakan.
Jaemin mengusap rambutnya kasar dan.. Junghyun? Kenapa nama itu begitu lekat di dirinya? Seperti.. seperti nama itu pernah menjadi special di hidupnya..
Siapa itu Junghyun?
Siapa..
¡°•○●○•°¡°•○●○•°¡
"Dek.."
Jaemin pun terbangun saat dokter yang tadi membawa Siyeon menepuk pelan lengannya.
Jaemin pun mengerjapkan matanya beberap kali..
"I-iya?"
"Kau.. siapanya, Jung- ah tidak maksudnya Siyeon?"
Dahi Jaemin pun mengkerut saat dokter itu hendak mengatakan Junghyun.
"Dia.. pacar saya.. kenapa?"
Dokter itu terlihat sedikit kaget namun kemudian dia tersenyum dan mengangguk.
"Bisa ikuti saya sebentar?"
Tawar dokter itu kepada Jaemin."Ba-baiklah.."
¡°•○●○•°¡°•○●○•°¡
"Jadi.. kenapa dia bisa pingsan?"
Tanya dokter itu sambil menautkan jari-jarinya yang diletakkan di meja."Saya ke balkon kamarnya. Lalu kita merayakan 2 tahun sebagai tetangga, laku kita meminta permohonan dan dia pingsan. Apa Siyeon baik-baik saja, dok?"
Tanya Jaemin khawatir. Raut wajahnya sedari tadi gelisah karena memikirkan Siyeon."Ya.. dia baik-baik saja."
Ucap dokyer itu lalu tersenyum tenang saat Jaemin menghela nafas leganya."Jaemin.. Jaemin kan namamu?"
Tanya Dokter itu sambil tersenyum penasaran."Iya.. kenapa?"
"Apa kau.. anak dari Pak Nam gong min?"
"Ha? Siapa dia? Sepertinya.. aku pernah mendengarnya."
Tanya balik Jaemin."A-ah.. maksudku pak Na---?"
"Ah, iya. Sebelum.. mereka bercerai."
Jawab Jaemin sambil tersenyum kikuk."Kau amnesia, kan?"
"Iya. Bagaimana anda tahu?"
"Saya yang menemukanmu di jalan. Lalu membawamu ke rumah saya dan mengobatimu."
"Be-berarti anda tahu siapa yang membuat saya amnesia, kan?"
Tanya Jaemin dengan penuh harap.Dokter itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Saya tahu. Saya tahu karena saya dokter keluarga ayahmu.. lebih tepatnya ayah angkatmu."
"Ha-hah?"
"Kau itu anak angkat, Jaemin. Ayahmu- tidak, lebih tepatnya ayah angkatmu memerintahkan salah satu anak buahnya untuk menabrakmu hingga kau meninggal. Tapi untungnya kau hanya amnesia."
"A-ayah.. angkatku? Dia bukan ayah kandungku?"
Tanya Jaemin tidak percaya sambil menunjuk dirinya sendiri."Bukan.. ayah kandungmu ada di Amsterdam."
"Bagaiman kau tahu itu?"
"Karena.. karena dia dulu adalah atasan saya di Amsterdam dulu. Dia mengalami kerugian besar atas penuduhan pembunuhan di rumah sakit yang ia dirikan sendiri. Lalu dia menyuruh saya agar saya pindah ke Indonesia. Dan dia juga menitipkan seorang anak laki-laki yang bernama Na Jaemin kepada temannya melalui perantara saya. Namun, sejak 20 tahun yang lalu saya hilang kontak dengan pengasuhmu."
"A-ayah.. Jaemin mau ketemu ayah.."
Tiba-tiba Jaemin panik dan matanya berair. Yap, Jaemin menangis.Sama seperti Jeno (odd Sense s1), Jaemin juga akan panik atau bahkan bisa menangis saat mendengar sesuatu tentang dirinya, terlebih lagi tentang masa lalunya karena ia amnesia.
Dokter itu pun berdiri lalu berjalan ke arah tempat duduk Jaemin lalu memeluknya sambil mengelus kepalanya.
"Nanti saya akan bicara dengan ayahmu. Bagaimana pun.. kalian berdua sudah sangat berjasa bagi saya. Apa lagi kamu, Jaemin.. terimakasih karena telah menjaga putri saya.."
"Pu-putri, bapak?"
"Hm, iya. Park Junghyun.. atau Park Siyeon. Terimakasih."
-----------
Kenapa nam gong min? Coba kalian lihat, mukanya mirip sama Jaemin *menurutku hehe..
Trs kenapa na---? Karena aku binging mau kasih nama siapa.
Untuk kalian yang baru baca, aku saranin kalian baca odd sense s1. Karena ini udh pasti saling bersangkutan.
Berteman? Kuy lah
Untuk ig.. unamenya @ciella_1004fPaipai