Part 10

207 7 0
                                    

"Aku pulang... "

"Kenapa baru pulang? Apa kau pergi ke bar menghilangkan kesedihanmu itu? Kau tau jam berapa sekarang dan mana ada cewek pulang jam segini! Kali ini aku mentolerir mu tapi jika lain kali kau pulang jam segini lagi maka tamat riwayatmu!"

"Tidak usah mengurusi kehidupan ku! Kau bukan orangtua ku ataupun kekasihku jadi jangan pernah mencampuri urusan pribadi ku! Satu hal lagi, jangan pernah mengatur jam malam ku!"

"Apa kau lupa sekarang kau tinggal dimana?" ucap baro sambil berjalan menghampiri seulbi.

Seulbi yang merasa akan terancam bersiap siaga akan lari ke kamarnya namun belum juga rencana nya itu dia laksanakan, baro terlebih dahulu mencekal tangannya dan menariknya kelantai 2. Sesampainya dikamarnya, baro mengunci pintu dan menutup semua tirai jendela membuat kamarnya menjadi gelap tanpa penerangan.

Disisi lain, seulbi merasa sedang terancam keselamatan dan jiwanya. Keadaan yang gelap membuat nya sulit untuk kabur dari kamar itu. Dia berusaha menggapai semua yang bisa dia gapai sampai akhirnya tanpa sengaja dia tersungkur dan tepat jatuh diatas tempat tidur. Mendengar suara yang keras membuat baro mengalihkan perhatiannya dari jendela.

Baro berjalan menuju tempat tidur yang diatasnya sudah ada seulbi. Tanpa cahaya lampu pun, baro sudah hafal segala letak dan sudut dari kamar itu, bagaimana tidak? Hampir setiap malam ketika tidur dia akan mematikan semua lampu dan duduk menatap kearah luar jendela menikmati suasana malam sambil meminum soju. Lagipula ruangan favoritnya dirumah ini hanyalah kamarnya tersebut.

Baro menaiki tempat tidur secaran perlahan membuat goncangan yang lembut dan membuat seulbi makin panik setengah mati. Dia berusaha mencari barang yang dianggapnya bisa untuk menjaganya dari segala tindakan baro.

"Kumohon jangan mendekat. Aku sungguh takut kegelapan baro, kumohon hidupkan kembali lampunya. Aku berjanji tidak akan pulang larut malam lagi jadi kumohon hidupkan lampunya. Aku sungguh merasa sesak dengan keadaan seperti ini" mohon seulbi.

Baro yang mendengar permintaan seulbi hanya diam tanpa bersuara, dia makin mendekat kearah seulbi membuat seulbi hampir menangis namun tiba tiba baro memeluk seulbi dan membaringkannya ditempat tidur dengan posisi seulbi membelakanginya dan baro memeluk seulbi dari belakang.

Terkejut. Itulah satu kata yang bisa menggambarkan kondisi seulbi saat ini. Dia pikir baro akan melakukan suatu hal yang aneh atau akan mengerjainya lagi namun itu semua diluar pemikirannya. Baro memeluknya dari belakang sambil tertidur, seulbi hanya diam tanpa bergerak sedikitpun. Dia merasakan hangat nafas baro yang mengenai lehernya, dia juga merasakan jika baro sudah terlelap ke alam mimpi.

"Tidurlah, besok kita akan masuk pagi jadi aku tidak mau kita terlambat" dugaan seulbi salah. Baro masih terjaga namun hanya matanya saja yang tertutup.

Seulbi berusaha mengatur detak jantung nya yang begitu cepat, dia merasa aneh dengan jantungnya itu. Dia berusaha memejamkan matanya namun sudah hampir sejam dia tidak bisa juga tertidur, sungguh seulbi belum terbiasa dengan keadaan ini. Dia sama sekali tidak pernah tidur bersama pria manapun terlebih lagi tidur sambil berpelukan seperti ini. Kejadian ini benar benar langka menurutnya, mungkin ini momen yang tidak akan terlupakan karena baro adalah pria pertama yang tidur seranjang dengannya dan memeluknya.

^^^

Suara alarm jam beker membuat baro terbangun dan mengerjapkan matanya, matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui ventilasi. Dia melihat kesamping kanannya yang masih terdapat seulbi disana, senyum terukir indah di wajah baro. Perlahan dia mendekatkan tangannya kearah wajah seulbi mencoba mengusap wajah seulbi yang tertidur lelap namun tinggal beberapa centi lagi, tiba tiba seulbi bergerak dan memeluk baro yang masih setia menatapnya.

Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang