Part 20

107 3 0
                                    

Pagi ini cuaca sedikit teduh dan asri, seulbi bangun dengan pemandangan yang indah dari jendela kamarnya. Ia menatap kesamping yang mana ada baro tengah tertidur sangat lelap dengan wajah polosnya membuat seulbi tersenyum.

Seulbi bangkit dan membuka sedikit tirai jendelanya yang menghubungkan kamar dengan balkon. Ia menatap sinar mentari yang menyapa di pagi hari lalu kicauan burung yang seolah bernyanyi.

Ia melihat beberapa maid yang sedang menyiram tanaman belakang rumah. Lalu seulbi berniat untuk berolahraga pagi ini, sudah lama rasanya ia tak berolahraga apalagi semenjak menikah dengan baro.

Setelah selesai mandi dan bersiap, seulbi turun ke bawah.

Dibawah sudah terlihat beberapa maid membersihkan rumah dan ada juga yang tengah memasakkan sarapan. Seulbi tersenyum kepada maid yang ia lewati.

"Mau kemana nyonya muda?" tanya kepala maid ramah.

Seulbi tersenyum.

"Ingin berolahraga didepan"

"Baiklah nyonya muda, semoga hari ini menyenangkan" ucap maid itu lalu menunduk untuk undur diri.

Seulbi kembali melangkahkan kaki nya ke teras rumah. Semua sibuk dengan tugasnya masing masing, lalu seulbi berjalan ke taman depan rumah yang dekat dengan pintu pagar karena menurutnya disitu cocok untuk berolahraga.

Lalu ia meregangkan otot ototnya sebelum melakukan olahraga berat.

Setengah jam seulbi berolahraga membuat seluruh badannya dipenuhi oleh keringat lalu seulbi meminum air putih yang telah disediakan oleh maidnya.

Sedang minum, tiba tiba seorang kurir datang mengagetkan seulbi.

"Maaf mengganggu pagi pagi mbak, saya kurir membawakan surat untuk tuan cha sunwoo, apakah benar ini rumah tuan cha sunwoo?" tanya kurir tersebut setelah melepaskan helm di luar pagar.

Seulbi mendekat pagar dari dalam.

"Benar, surat apa itu?" tanya seulbi.

"Saya tidak tahu mbak, tapi ini harus diserahkan pada tuan cha sunwoo. Kalau boleh tahu anda siapanya?" tanya kurir tersebut.

Seulbi terdiam sebentar sebelum menjawab, ia tahu jika hubungannya dengan baro tidak ada yang mengetahui jadi ia tak boleh memberitahu pada siapapun termasuk kurir.

"Saya maidnya, saya maid baru disini" balas seulbi.

Kurir tersebut menatap seulbi dari ujung kepala hingga kaki, bagaimana tidak? Mana ada maid yang sempat berolahraga pagi disaat semua harus diurus dirumah sebesar ini?.

Seulbi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia harus mencari alasan lain agar kurir itu percaya.

"Saya kepala maidnya, saya baru saja berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh karena membersihkan rumah ini butuh tenaga ekstra" ucap seulbi lagi sambil menyengir.

Kurir itu hanya diam lalu menyerahkan surat itu pada seulbi dan seulbi menerimanya.

"Tolong kasihkan pada tuan cha sunwoo, terimakasih" ucap kurir itu yang sudah menaiki motornya.

Seulbi pun menatap amplop yang berisi surat itu dengan curiga dan penasaran, memangnya surat apa sampai ada cap naga dengan bulatan diluarnya berwarna?.

Lalu seulbi melirik kiri dan kanan melihat situasi, ia benar benar curiga dengan isi surat itu. Saat semua masih sibuk dengan pekerjaannya masing masing dan tak ada yang mengawasi seulbi, maka seulbi langsung membuka amplop itu.

Yang pertama ia dapat hanyalah surat berisi perjanjian dan segala macamnya namun didalam amplop itu masih ada isinya. Seulbi mengambil lagi isi amplop itu yang ternyata foto.

Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang