Part 13

134 5 0
                                    

Seulbi menangis tersedu-sedu mengingat perkataan baro. Ia tahu jika pernikahan ini hanyalah sandiwara belaka namun menurutnya baro tidak perlu mempertegas kembali hal itu yang membuat hati seulbi sakit.

Seolah-olah seulbi seperti mainan yang bisa ia mainkan kapan saja. Seulbi kembali menutup wajahnya untuk meredam suara tangisnya yang takutnya akan didengar eommanya nanti.

Dan hampir 10 menit barulah tangis seulbi berhenti, ia mengelap sisa air matanya lalu melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Sekilas ia melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 1 pagi.

Setelah selesai mencuci muka ia kembali ketempat tidur untuk mengistirahatkan tubuh nya yang benar-benar lelah saat ini. Hampir seharian dia tidak istirahat hanya karena masalah pertunangan ini.

Kepalanya rasa akan mau pecah saat ini jadi dia benar-benar butuh tidur untuk menghilangkan sejenak kejadian yang dialami hari ini yang membuat hati, tenaga dan otaknya terkuras habis.

^^^

Pagi menjelang, seulbi sudah siap untuk berangkat kekampus. Ibunya sendiri sedang didapur menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Lalu seulbi pun bergegas turun kebawah.

Rencana nya hari ini dia akan mengantar ibunya terlebih dahulu karena dia juga rindu dengan rumahnya yang hampir seminggu ini tidak dikunjungi nya. Dia berencana akan naik bus bersama ibunya.

Namun belum juga pantat nya terduduk di kursi makan, suara dari baro membuat langkah seulbi terhenti seketika.

"Kita bersama akan mengantar eomma mu pulang kerumah lagipula akan ada yang aku bicarakan setelah pulang dari rumah eomma mu" ucap baro tanpa melihat seulbi.

Seulbi mengernyit heran, kenapa tiba-tiba baro ingin pergi bersamanya? Biasanya selama ini mereka akan pergi terpisah-pisah dan kalaupun mereka pergi bersama itupun hanya sekali kali.

Apa mungkin karena ada eomma dan berita tentang pernikahan kami sudah tersebar? Pikir seulbi.

Seulbi menggeleng acuh lalu mengambil kursi dan duduk tepat dihadapan baro sedangkan eommanya baru saja menyiapkan sarapan dan mengambil duduk tepat disamping seulbi.

Eomma seulbi melirik bergantian kearah mereka, ia merasa janggal dengan situasi sekarang karena sedari tadi seulbi maupun baro tidak berbicara sedikitpun membuat ia mengernyit heran.

Apa mereka sedang berkelahi? Pikir eomma seulbi.

Sekarang hanya denting sendok dan garpu yang terdengar diruang makan tanpa ada suara siapapun disana membuat kesunyian makin terasa.

Tiba-tiba baro berdiri dari meja makan "saya sudah siap,kalian lanjutkan saja makannya, saya akan menunggu di ruang tamu" setelah mengatakan itu baro beranjak dari meja makan menuju ruang tamu.

Seulbi dan eommanya dibuat bingung dengan sikap baro terutama seulbi yang heran mengapa tiba-tiba baro memakai kata saya? Sedangkan eomma seulbi hanya menatap anak dan calon menantunya heran.

Ia merasa jika anak dan calon menantu nya sedang ada masalah namun dia tidak mau bertanya lebih lanjut menurutnya biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri agar mereka lebih dewasa lagi.

Setelah hampir 5 menit seulbi dan eommanya selesai sarapan, seulbi meletakkan piring kotor ke wastafel untuk dicuci namun eommanya melarang dan mengingatkan seulbi jika baro sedang menunggu mereka didepan.

Hampir saja seulbi lupa jika tidak diingatkan oleh eommanya, mereka pun bergegas menuju keruang tamu untuk menemui baro. Sedangkan baro sekarang sedang asyik dengan hp nya sampai ia tidak tahu jika seulbj dan eommanya sudah berada disana.

Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang