Part 21

131 2 1
                                    

Pagi itu cuaca sangat teduh dan asri membuat sepasang manusia memakan sarapan mereka dengan sangat nikmat tanpa ada yang berbicara saat itu.

Hingga suara ketukan pintu membuat fokus mereka teralihkan namun mereka tahu jika maid yang akan membuka kan pintu tersebut jadi mereka tak perlu repot berdiri membuka pintu.

PLAKK

Bunyi tamparan keras menggema diruang makan membuat salah satu orang diruang makan itu yang sedang makan berhenti dan melihat kearah sumber suara yang menggema. Dan terlihat merah di pipi kanan baro.

Yaa bunyi itu berasal dari pipi kanan baro yang ditampar oleh eomma nya sedangkan seulbi yang sedang menatap hanya bisa terdiam kaku. Terlihat wajah marah di muka eomma baro membuat seulbi tak berani berkutik.

"Eomma..?" panggil baro.

Eomma baro melempar sebuah majalah yang ia bawa entah darimana ke hadapan baro lebih tepatnya diatas meja makan. Baro yang melihatnya hanya menghela nafas setelah mengetahui apa isi sampul majalah itu.

"Bisa kau jelaskan apa maksudnya ini baro?" ucap eomma baro menahan amarahnya.

"Ini tak seperti yang eomma pikirkan" jawab baro sambil mengambil majalah tersebut dan menatapnya.

"Kau bilang apa? Memangnya apa yang eomma pikirkan ha? Kau sungguh membuat eomma kesal di pagi hari karena berita bodoh itu!" geram eomma baro.

"Eomma tenanglah, aku akan menjelaskannya. Sekarang kita keruangan ku" ucap baro sambil berdiri.

"Duduk kau! Eomma belum selesai bicara!" bentak eomma baro.

"Tapi eomma, kita bisa bicarakan ini diruangan ku"

"Disini! Eomma ingin bicarakan disini juga, saat ini juga! Jelaskan apa maksud berita sialan ini!" bentak eomm baro lagi.

Baro menghela nafas sebelum menjawab eommanya.

"Benar, apa yang diberitakan di majalah ini benar. Aku memang bertunangan dengan hana"

Terkejut. Itulah ekspresi yang ada diwajah eomma baro saat ini.

Ia sedikit pusing dan hampir terjatuh, untung saja ada appa baro yang menangkapnya dan mendudukkannya di kursi makan.

"Kau sudah gila baro? Apa kau merasa jika kau masih lajang? Appa tak pernah mengajarkan mu untuk berselingkuh! Apalagi terang terangan seperti ini!" emosi appa baro yang ia tahan sejak tadi.

"Appa eomma, aku mengambil langkah ini karena ingin menyelamati perusahaan ku di jepang. Dengan menjalin hubungan dengan hana dapat membuat perusahaan ku untung" ucap baro tanpa rasa bersalah.

"Apa kau bilang? Demi perusahaan mu? Apa perusahaan appa tak cukup untuk mu? Appa kan sudah pernah bilang hentikan saja perusahaan itu dan tetap fokus pada perusahaan appa karena kau yang akan mewarisi nya nanti tapi sekarang kau berjuang untuk perusahaan itu!"

"Appa aku sangat mencintai otomotif dan perusahaan ku saat ini sedang berkembang di jepang sana dan aku ingin semakin mengembangkannya makanya aku butuh bantuan dari appanya hana tapi..." baro menggantungkan kalimatnya.

"Tapi appanya meminta mu bertunangan dengan hana, begitu bukan?" sela eomma baro.

Baro hanya menggangguk menjawab ucapan eommanya yang benar itu.

"Lalu apa kau tak memikirkan jika kau sudah menikah ha? Tapi kau masih ingin bertunangan? Kau benar benar gila baro! Eomma tau pernikahan mu tak banyak yang mengetahuinya hanya keluarga tapi bukan berarti kau bisa seenaknya saja!" geram eomma baro lagi.

Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang