Part 15

112 6 0
                                    

"Kyaa apakah benar ini kim seulbi yang kita kenal eoh? Lihat lah betapa cantiknya dia dengan gaun pengantin dan make up yang sangat natural itu".

"Kau benar yejin, aku saja sampai pangling melihatnya. Bagaimana dengan reaksi suami nya ya melihat seulbi yang berubah?".

"Seulbi bersiaplah, sebentar lagi kita akan turun. Semua tamu dan calon suami mu sudah menunggu dibawah".

Disinilah seorang bernama kim seulbi sekarang, di sebuah pesta pernikahan nya sendiri yang mana sebentar lagi dia akan menjadi seorang istri dari orang yang bernama cha sunwoo. Dan ya hari yang sudah ditentukan pun tiba.

Seulbi berjalan menuju altar didampingi oleh pamannya yang menggantikan posisi ayahnya lalu dibelakang ada bridesmaid yang tak lain adalah yejin dan sooji, mereka membawa satu buket bunga.

Seulbi berusaha memegang erat lengan pamannya mencoba menghentikan degupan jantungnya yang berdetak dengan cepat, sekujur tubuhnya serasa basah karena keringat dan matanya serasa panas ingin mengeluarkan cairan bening.

Namun dia tidak ingin merusak hari bahagia nya saat ini dengan tangisan kesedihan walaupun sebenarnya dia hanya berpura-pura bahagia demi keluarganya. Tapi ini adalah pesta pernikahannya, pernikahan yang akan dia lakukan hanya sekali seumur hidup.

Maka dari itu sedari kemarin dia mencoba meneguhkan kembali hatinya untuk memilih jalan ini, jalan yang mungkin sudah dipilih tuhan untuk dirinya dan untuk masa depannya walau dia tidak tahu bagaimana kehidupannya setelah ini, ia hanya bisa berdoa.

Tanpa terasa seulbi telah sampai didepan altar, sebuah tangan terulur tepat dihadapannya membuat seulbi mendongak menatapnya. Tangan itu milik baro, laki-laki yang akan menjadi suami nya sebentar lagi.

Seulbi melepaskan genggamannya pada lengan pamannya dan menggapai tangan baro yang terulur. Baro membimbing seulbi ke altar dengan hati-hati. Dan sekarang mereka tepat berdiri diatas altar menghadap kepada pendeta.

Mengucapkan janji pernikahan.

Janji itu telah selesai diucapkan dan saatnya untuk bertukar cincin, seulbi mengambil cincin yang akan dia pasangkan di jari baro dan begitu sebaliknya hingga saat yang tidak diinginkan seulbi pun datang.

Yaitu saat kedua mempelai saling berciuman dihadapan pendeta dan tamu untuk menunjukkan cinta mereka. Seulbi meremas tangannya saat baro memegang kedua pipinya untuk menghadap kearah baro.

Waktu serasa berhenti ketika ciuman itu mendarat di bibir manis seulbi membuat ia menutup kedua matanya mencoba menikmati sensasi yang hadir di hatinya. Dan hampir 1 menit mereka berciuman namun baro seperti enggan untuk melepaskannya.

Hingga suara deheman dari paman seulbi menyadarkan mereka berdua, dan mereka pun melepaskan pagutan itu dan menghadap ke pada para tamu sambil membungkuk. Mereka berjalan menuju kepada orangtua masing-masing untuk memeluk mereka.

Seulbi mencoba menahan air mata yang akan keluar saat memeluk ibu dan pamannya, ia berusaha tegar menghadapi semuanya. Tidak ingin menjadi beban untuk ibunya, ia hanya ingin melihat ibunya bahagia walau tanpa ayah disamping mereka.

Sejujurnya seulbi sedih karena ayahnya tidak bisa menyaksikan pemberkatan pernikahannya, ia merasa ada yang kosong di hari ini tanpa ayahnya. Ia ingin ayahnya lah yang menjadi pendampingnya namun apa daya, tuhan berkata lain.

Setelah memeluk orangtua seulbi, mereka berdua pun beranjak menuju orangtua baro yang tersenyum sangat bahagia apalagi ibu baro yang memeluk menantu nya dengan erat seolah tidak ingin melepaskan menantu nya itu.

"Jaga baro ne seulbi, eomma percaya padamu. Eomma dan appa menyerahkan baro padamu, eomma yakin kamu bisa menjaganya. Dan kau baro, jaga juga seulbi. Jangan menyakitinya arra?" Ucap eomma baro sambil mengelus kedua pipi seulbi.

Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang