Suara burung berkicau membuat seulbi tersadar dari tidur lelapnya, ia mengucek kedua matanya dan menetralkan penglihatannya terhadap sekitar.
Lalu ia sadar, tadi malam baro datang ke kamar mereka dan mengelus kepalanya. Ia ingat betul, itu bukanlah mimpi namun kenyataan tapi jika di ingat kembali bagaimana perlakuan baro terhadapnya membuat ia merasa tidak yakin.
Ia melirik kearah samping dan tidak menemukan sosok baro disana, ia pun memutuskan untuk mengecek keluar sambil membuat sarapan. Siapa tahu baro sedang diruang tamu atau pun diruang makan.
Seulbi melihat sekeliling rumah dan tidak menemukan baro, lalu ia memutuskan untuk menelpon baro untuk memastikan keberadaan lelaki tersebut.
"Yeoboseyo..."
"Ne? Wae geurae?"
"Ah...eoddiseo?"
"Aku sudah dikampus, hari ini ada kelas pagi. Ada apa?"
"Anii aku hanya bertanya saja, baiklah kalau begitu. Aku tutup telponnya ne"
"Hm"
Seulbi menutup telponnya dengan wajah kecewa, ternyata menurutnya malam tadi hanyalah mimpi buktinya baro masih bersikap dingin kepadanya, mana mungkin baro akan meminta maaf dan mengelus kepalaku batin seulbi.
Tanpa berpikir panjang lagi, seulbi akhirnya memutuskan untuk memasak sarapan pagi untuk dirinya sendiri namun ternyata didapur sudah ada ahjumma song yang sedang membersihkan dapur.
"Annyeong ahjumma"
"Ah nde annyeong seulbi, bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?"
"Ne sangat nyenyak ahjumma, ah oh iya aku akan memasak untuk sarapan pagi, apakah ahjumma mau sesuatu? Aku akan membuatkannya"
"Aniyaa kamu tidak perlu melakukannya, tadi pagi baro sudah menyiapkan roti bakar untukmu. Dia meletakkannya di meja makan"
Terkejut, satu kata yang menggambarkan seulbi saat ini. Baro membuatkannya roti bakar? Apa ini tidak salah? Atau dia salah minum obat pagi ini?
"Kenapa diam disitu? Kamu tidak ingin memakannya? Wah ahjumma sungguh iri pada pengantin baru seperti kalian, pagi-pagi sudah dibuatkan sarapan oleh suami"
" Aah ahjumma bisa saja, baiklah kalau begitu aku keruang makan dulu ne"
"Nde...pergilah"
Melihat roti bakar yang benar ada di atas meja membuat seulbi yakin jika baro salah minum obat, seingatnya saat dia menelpon tadi baro sungguh sangat dingin padanya dan sekarang sudah ada roti bakar buatannya?
Wah daebak pikir seulbi, 'apa baro memiliki kepribadian ganda?' batin seulbi.
^^^
Jam menunjukkan pukul 9 pagi, seulbi sudah bersiap-siap untuk berangkat kekampus. Ia memasukkan semua buku yang akan dipelajari nanti lalu memastikan kembali tampilan riasan makeup nya.
Setelah semua selesai, seulbi berjalan menuju depan dan berpamitan pada ahjumma song. Ia berjalan dengan senyum yang lebar, setelah memakan roti bakar buatan baro, ia merasa mendapatkan energi di pagi ini.
Ia menaiki mobil yang sudah disiapkan untuk dirinya, lalu ia menyuruh supir untuk jalan. Dan sepanjang perjalanan ia masih tetap tersenyum dengan cerah.
Sampainya di kampus, ia berlari menuju kelas. Rasanya ia ingin menceritakan hal ini kepada sooji dan yejin betapa bahagianya dia hari ini. Ia menyapa setiap mahasiswa yang lewat membuat mereka bingung dengan tingkah seulbi.
"Annyeong chingudeul..." Sapa seulbi.
"Seulbi? Ada apa dengan mu pagi ini? Tumben kamu datang dengan wajah secerah itu, ini beneran seulbi kan?" Tanya yejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Husband
FanfictionBercerita tentang seorang gadis bernama kim seul bi yang mempunyai keluarga lengkap dan bahagia. Ditahun ini seul bi akan masuk kuliah jurusan kesenian. Namun hidupnya berubah ketika sang ayah meninggal dunia. Dia harus berurusan dengan ketua geng m...