Part 17

100 4 0
                                    

Matahari bersinar terang pagi ini, dua insan yang tertidur sangat lelap terpaksa bangun dikarenakan sinar matahari yang masuk melalui celah jendela membuat silau mata.

"Pagi..."

"Ah ya pagi juga..."

"Maaf soal tadi malam"

"Tidak masalah mungkin saja kamu sedang banyak pikiran, ah ya bagaimana? Apakah pusing?"

"Tidak terlalu karena aku tidak terlalu banyak minum"

"Mwo? Tidak terlalu banyak minum? Hah lihat saja apa yang terjadi di bawah sana"

Baro yang mendengar perkataan seulbi lalu bangkit dari tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan melihat apa yang sebenarnya terjadi dibawah sana tadi malam.

"Jangan terkejut melihat kekacauan di bawah sana ne?" ucap seulbi sambil menarik selimutnya kembali untuk tidur.

Malam tadi seulbi terganggu karena dengkuran keras baro yang cukup membuat gendang telinga pecah, sejujurnya tidurnya tadi malam sangat tidak nyaman. Ia harus bolak balik badan untuk mencari posisi nyaman.

"Mengapa kamu tidur lagi? Apakah tidak ada jadwal kelas pagi ini?" tanya baro sambil mengelap wajahnya yang basah.

"Tidak, aku masih punya waktu 1 setengah jam lagi untuk tidur"

"Kenapa? Apakah kamu tidak dapat tidur tadi malam?"

"Pertanyaan bodoh, sudahlah lebih baik kamu lihat saja kekacauan yang ada dibawah sana"

Baro pun berjalan dengan santai menuju lantai bawah. Namun yang ia dapati hanya ruang tamu yang bersih tanpa ada kekacauan seperti yang dikatakan seulbi, ruang makan pun juga terlihat rapi begitupun dengan ruang tv.

"Apanya yang terjadi kekacauan? Ah dia melebih-lebihkan saja"

Lalu baro kembali ke ruang makan untuk mengisi perutnya yang sudah minta di isi.

"Pagi ahjumma, bagaimana tidur anda? Nyenyak kah?"

"Pagi tuan muda, tidur saya cukup nyenyak lalu bagaimana dengan anda?"

"Ya lumayan nyenyak"

"Ah tuan apakah anda mau saya buatkan kopi atau teh? Atau minuman untuk menangkal rasa pusing habis mabuk tadi malam?"

"Tidak perlu ahjumma, kepalaku baik-baik saja lagipula aku tidak terlalu banyak minum"

"Baiklah tuan muda, ah lalu kemana nona? Apakah saya perlu memanggilnya untuk sarapan?"

"Tidak perlu, biarkan dia tidur nanti 1 setengah jam lagi baru bangun kan dia ahjumma"

"Baiklah tuan kalau begitu saya pamit ke belakang dulu"

Setelah menghabiskan satu roti selai dan segelas susu, baro beranjak menuju kamarnya untuk bersiap ke kampus.

"Pagi sayang..." ucap wanita yang tiba-tiba muncul dan merangkul lengan baro.

"Pagi, ada apa kemari pagi buta?"

"Aku merindukanmu baro, bagaimana kalau kita kekampus bersama? Sudah lama kita tidak ke kampus bersama"

"Baiklah tunggu aku disini, aku akan mengambil tas dan kunci mobil"

"Ne aku akan menunggu disini"

Wanita tersebut melepaskan rangkulannya dari tangan baro lalu baro pun beranjak menuju kamarnya untuk mengambil tas dan kunci.

"Bagaimana? Apa kamu sudah melihat kekacauan yang kamu buat?" tanya seulbi sambil mengeringkan rambutnya.

"Kekacauan apa? Tidak terjadi apa-apa dibawah sana?"

Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang