TIM BARU

414 56 2
                                    

Selamat malam Indonesia...

maafkan sudah sekitar 2 bulan menghilang. Lagi manggung dimana-mana, hehehe... Semoga pencinta Haykal tidak jenuh menunggu cerita selanjutnya. Semoga juga bisa upload setiap minggu seperti biasa.

Happy reading, kawans..


Pagi ini aku hadir kembali di kantor yang sebulan lebih sempat aku tinggalkan. Sepertinya ayah tidak woro-woro pada Rubi dan Roni bahwa aku akan kembali. Buktinya mereka terkejut melihat kehadiranku.

"Jadi lanjut disini kan, Pak?" tanya Roni tidak percaya.

Aku tersenyum mengangguk.

"Whoa...selamat bergabung, Pak," ujar Roni menyalamiku.

Sejenak aku berpikir, ini yang punya perusahaan siapa punya kok aku yang dibilang selamat bergabung. Tapi aku diam saja dan menyambut genggaman tangan Roni.

"Hai, Ru. Apa kabar?" tanyaku pada teman Rubi.

"Kabar baik pak. Bapak apa kabar?" jawab Rubi balik bertanya.

"Baik Ru. Hari ini kita jangan ngomong yang berat berat dulu ya."

Kedua sahabat itu saling pandang.

"Maksudnya, Pak?" selidik Roni cepat.

"Kalo siang, ada tempat makan siang yang enak ga dekat sini? Kita rayakan tim baru ini," jawabku.

"Saddaapp....asik bener nih direktur baru kita." Jawaban model begini tidak usah ditanya, itu pasti ucapan Roni.

"Iya, ada ga?"

"Ru, ada ga? Pak Haykal tanya tuh."

"Halah, masa kamu ga tahu?" jawab Rubi.

"Memang ga tahu. Dulu yang sering keliling waktu KKN kan kamu sama Tari."

"Iya, soalnya kamu lagi sibuk deketin Desti kan?"

"Idih, cemburu nih ceritanya?"

"Siapa yang cemburu? Aku cuma ngomongin fakta."

Aku jadi bingung, ini mereka kenapa ya? Sahabat tapi cemburu apa cemburu tapi sahabat? Terjebak friendzone? Halah...kenapa juga aku ini.

"Eh, kalian kalau mau berantem, nanti aja di kos jangan disini. Bicarakan baik-baik. Ga usah malu jika dari sahabat jadi pacar. Daripada patah hati terjebak friendzone." Tuh, kan. Aku jadi ikut-ikutan baper.

Kedua sahabat ini terdiam.

"Hey, jadi makan siang ga?" tanyaku.

"Jadi pak," jawab mereka bersamaan.

"Dimana?" tanyaku.

"Di Bambu." Sekali lagi mereka menjawab bersamaan

"Heh?!"

"Maksud kami di rumah makan Bambu pak. Agak jauh sih, tapi itu tempat ternyaman yang bisa kami pikirkan siang ini pak," jawab Roni.

Aku tersenyum.

"Kalian sering kesana ya?" tanyaku penuh selidik.

"Ga pak. Cuma pernah sekali saat perpisahan KKN," jawab Rubi.

"Wuah...hebat juga kalian. Aku malah tidak tahu tempat itu. Boleh deh. Tida puluh menit lagi kita cabut. Sekarang selesaikan yang bisa diselesaikan. Besok kita meeting."

"Siap pak." Sekali lagi jawaban mereka bersamaan.

Sepertinya aku akan punya tim yang solid. Tuahn, terima kasih.

Kalau Sama Aku...., Mau?Onde histórias criam vida. Descubra agora