3

2.2K 233 91
                                    

"Jadi Luna ngasih mandat kaya gitu?! Ya ampun dasar emang aneh tuh cewek!" Ocehan dari Laudiya membuat Jessica memberikan jitakan pada kepala Laudiya.

"Ogeb! Dia udah ga ada, kalo dia tahu lo dihantuin baru tau rasa!"

Laudiya menatap Jessica kesal, "Ish gue kan cuma bilang dia aneh, masa nyuruh Rania nikah lagi ama Aldi? Jagain anaknya lagi, ga mikirin perasaan Rania apa?"

Saat sedang mengobrol, objek dari topik mereka datang. Rania datang membawa minum untuk mereka, "Nih minum. Lo semua ngapain kesini?! Ganggu kerjaan gue aja!"

"Aduh Rania ini kan weekend, Lo masih aja mikirin kerjaan!"

Rania memutar bola mata jengah melihat teman-temannya selalu merecoki hidupnya.

"Lagian ngapain sih kalian kesini? Anak-anak kalian siapa yang jagain? Udah pada jadi emak juga masih aja keluyuran, suami Lo pada kemana?"

Rania bingung dengan ketiga sahabatnya ini, iya Laudiya, Jessica dan Chika. Mereka selalu seenaknya pergi, tanpa mikirkan anak-anak mereka yang masih kecil.

Ye meski Rania tahu mereka tidak melepas tanggung jawab, mereka akan pergi jika weekend dan itupun terkadang anak merek dibawa kemanapun mereka pergi. Terkecuali kalau lagi ingin happy dan ga diganggu kaya saat ini, sudah dipastikan mereka menghebohkan nasib Rania sekarang yang akan mendapatkan cerita baru lagi.

"Kita mau tahu kabar Lo setelah melihat Aldi, dan Luna" mendengar penuturan dari Jessica membuat Rania memijat pelipisnya.

"Hhh. Gue ga tau harus gimana, kalian tahu kalo gue sama Arland udah semakin dekat, dan gue sendiri bingung dengan hati gue yang sekarang",

"Kalo Lo sama Aldi Lo siap?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Jessica, tepat saat itu juga dering telfon Rania berbunyi.

"Iya hallo? Hah?! Iya-iya bi, yaudah Nia kesana sekarang!"

Setelah menerima panggilan, Rania langsung melesat untuk mengambil kunci mobil.

"Ni kenapa?! Siapa yang telfon?!" Pertanyaan yang keluar dari Chika tidak digubris oleh Rania.

"Ikutin-ikutin!" Seru Jessica saat mobil Rania keluar, Laudiya dan Jessica langsung mengambil kunci mobil dan dengan cepat menyusul Rania.

Bagaimana bisa Rania sekalut ini? Sebenarnya ada apa?

"Shit!" Rania terus menerus mengumpat, ia tidak habis fikir kenapa bisa terjadi seperti ini.

***

"Den Arland? Cari non Rania ya den?"

"Iya bi, Rania nya kemana?", Arland datang untuk menjemput Rania karena ada janji.

"Tadi pergi sama teman-temannya den",

Arland memasang wajah kesalnya, bagaimana tidak kesal dirinya sudah membuat janji dengan Rania namun dengan seenaknya Rania berjalan bersama teman-temannya.

"Oh yaudah kalo gitu Arland juga mau pergi bi,"

"Iya den".

Arland melenggang pergi menuju mobilnya yang terparkir didepan rumah Rania, saat sudah masuk kedalam mobil Arland mengeluarkan handphone nya.

Berkali-kali ia menelfon Rania namun tetap tidak ada jawaban, "Astaga Rania kamu dimana sih?"

Arland menancapkan mobil nya dengan cepat.

Lain tempat Rania sudah berada didalam rumah sambil menggendong bayi.

"Ini udah dari tadi kaya gini bi? Yaudah sekarang kita bawa kerumah sakit yah, bibi yang gendong biar aku yang bawa mobil",

Love, You and Life [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang