07

6.2K 387 54
                                    

Brum...brum...brum...

Chacha dan teman-temannya menghentikkan motornya tepat di depan motor Leo dan teman-temannya.

Lagi-lagi, keberadaan chacha membuat orang-orang yang berkumpul di sana ternganga, kaget dengan kehadiran Chacha yang pernah dikabarkan meninggal.

"Welcome back to, Michella" ucap Leo lantang.

"Lo udah siap jadi cewe gue?" tanya Leo.

Chacha mengangkat alisnya "gue? Jadi cewe lo? Mimpi lo"

Leo mengendikkan bahunya sombong. Yakin jika malam ini ia akan memenangkan balapannya dan menjadikan seorang Chacha kekasihnya.

Leo berfikir jahat pada Chacha. Memenangkan permainan nya, membuat seorang Chacha baper dengannya lalu menyakiti perasaan perempuan itu, dan membalaskan dendam kakak nya.

Leo menyeringai, chacha akan kalah dengannya malam ini.

Chacha menatap kosong kearah jalanan gelap di depannya. Sekelilingnya ribut, suara penonton bersorak ria yang mendukung Chacha dan Leo samar di dengar oleh Chacha.

Ujung jemarinya dingin, jantung nya berdetak keras.

Untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun Chacha tak pernah turun ke jalanan. Malam ini, apapun yang terjadi chacha harus menang, harga dirinya lah yang ia pertaruhkan jika sampai kalah.

"Cha, lo siap? Kalau gak kita bisa cancel"

Chacha mengerjapkan matanya beberapa kali, suara panji membuyarkan lamunan.
"Hah?"

"Lo siap?" ulang Panji

Chacha mengacungkan jempolnya seraya tersenyum kearah teman-temannya. Ia siap.

1.....2....3.....

Bendera di angkat, Chacha dan Leo melesat cepat seperti kesetanan.

Panji, jason, austin dan Arka tak henti-hentinya merapalkan doa demi keselamatan dan kemenangan sahabat nya itu.

Lama menunggu dari arah kejauhan suara motor Leo terdengar, di susul motor Chacha di belakangnya yang semakin menambah kecepatan motornya.

***

"Gue gak habis fikir, sumpah" ucap Jason ketiga kalinya.

Chacha menoleh ke samping kirinya tempat jason membaringkan tubuhnya.

"Lo ulang sekali lagi, gue hajar lo" kesal Chacha mengacungkan gepalan tangannya.

"Tapi, ngomong-ngomong kok bisa ya?" tanya Arka menatap Chacha.

Chacha menaikkan sebelah alisnya "kok bisa kenapa? Karena Gue bisa menang gitu maksud lo?" tanya Chacha dengan senyum sombongnya.

Panji dan austin ikut duduk menatap kagum kearah Chacha " lo hebat Cha, padahal kan lo jarang tu turun ke jalanan tapi bisa aja ya menang"

Chacha tersenyum bangga sembari menepuk dadanya  "yeiyalah sapa dulu Chacha gitu lo"

Semuanya bertepuk tangan layaknya anak kecil sambil menertawakan satu sama lain.

Drrt...

"Hallo ma"

"....."

LATER LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang