18

2.5K 160 49
                                    

Brak.

Al menggerbak meja dihadapannya keras. Semua mata yang berada di meja tersebut menatap kearahnya termasuk ChaCha.

"Gue cabut" ChaCha menatap punggung Al yang berjalan jauh, kembali menghadap kearah Panji perempuan itu tersenyum lega.

"Jadi kalau gitu gue gabakal hamil?" Tanya nya dengan senyum merekah.

Panji mengangguk. Sedangkan Austin dan Jason keduanya melorotkan bahunya kearah meja merasa masalah selsei.

***

Jam 3 pagi ChaCha sudah sampai di rumah bersama ketiga sahabatnya. Dengan mata yang sangat berat ChaCha masuk kedalam kamarnya sedangkan ketiga sahabatnya langsung tidur di ruang tamu milik ChaCha.

Perlahan mata ChaCha mulai terpejam,  setengah antara sadar atau tidak sadar perempuan itu melihat sosok laki-laki paru baya di hadapannya. Tersenyum kearahnya lalu berjongkok kearah ChaCha yang menyipitkan matanya. Perempuan itu setengah mabuk.

Papa

Nama itu tanpa sadar keluar dari bibir perempuan itu saat melihat laki-laki di hadapannya itu tersenyum. Mengelus pelan rambut ChaCha lalu mencium keningnya cukup lama. Mata ChaCha terpejam perlahan, ia merindukan keluarganya walaupun hanya sedikit kenangan disana.

ChaCha tetap membutuhkan sosok keluarga.

"Papa.." ChaCha menggumam kecil saat pria tersebut berdiri dari tempatnya, dengan cepat ChaCha menarik tangan itu dan menggenggam nya erat

"Tolong, jangan tinggalin ChaCha"

Air matanya mulai menetes pelan, ada rasa rindu bercampur sakit saat laki-laki tersebut senyum kearahnya.

Benarkah ini papanya

"Pa, ChaCha benci sendiri, ChaCha mohon" suara ChaCha semakin bergumam kecil, menatap sosok laki-laki dihadapannya yang perlahan pergi.

Pukul 9 pagi ChaCha terbangun dengan matanya yang sedikit sembab, matanya menjelajah sekitar kamar lalu berlari keluar.

"Papa"

Kosong. Hanya ada teman-temannya yang sedang tertidur dengan posisi yang membuat geleng kepala.

"Kenapa Lo?" ChaCha menoleh kebelakang nya cepat. Panji berdiri dengan kopi di tangannya dan penampilan yang sudah rapi.

"Eh Ji Lo ada liat bokap gue?"

"Masih mabuk Lo?" Tanya Panji menggeleng sambil terkekeh kecil, laki-laki itu berjalan kearah sofa didekatnya diikuti ChaCha.

"Eh masa sih?" ChaCha dibuat bingung, benar juga mungkin saja tadi malam efek mabuknya ChaCha jadi berhalusinasi tentang papanya.

"Gak kuliah Lo?"

"Hah?"

"Hah hoh hah, sana Lo kuliah" ucap Panji menendang bokong ChaCha yang berada di sampingnya, ChaCha terjungkang kedepan hingga menindih badan Jason dan Austin yang memang berada di bawah, perempuan itu menatap Panji dengan tatapan jengkelnya

"Lah apa kabar sama Lo pada?"

"WOY BANGUN KAMBING, ELAH MONYET LO PADA" ChaCha menyeringai baru saja perempuan itu berteriak tepat di telinga kedua temannya.

"Kita bertiga gak ada jadwal kuliah, jadi Lo sendiri aja" jawab Panji enteng sambil menyeruput kopinya.

***

Maaf yang sebesar buat yang udah nunggu lama, dan terima kasih juga yang udah setia nungguin cerita aku.
Ilupyu pullll😘🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LATER LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang