16

2.6K 146 31
                                    

"WHAT THE.."

Cup

Untuk kedua kalinya. Mata ChaCha melotot, dadanya bergemuruh tak karuan, tanpa dosanya laki2 itu mengecup tepat di bibirnya. Bibirnya.

Matanya masih melotot kaget, tak percaya baru saja kesucian bibirnya direnggut oleh laki-laki di depannya ini.

Bugh.

Ingat, itu ChaCha. Bukan tamparan apalagi senyuman yang ChaCha berikan melainkan pukulan telak tepat di wajahnya.

Brak.

Perempuan itu mengebrak meja keras. Seluruh mata penghuni kantin sepenuhnya tertuju pada keduanya.

"Waw" Al mengusap sudut bibirnya yang seperti berdarah.

"Lo--" kalimat ChaCha menggantung, tidak tau apa yang harus dikatakan. Ia marah, kesal, dan malu. Meskipun bertahun-tahun di luar negri, meskipun ChaCha di juluki bad girl oleh orang-orang, tapi ChaCha tetap mengutamakan kesucian bibirnya apalagi mahkotanya.

Dan laki-laki ini, tanpa tahu malu merenggut sesuatu yang ingin di berikan pertama kali untuk suaminya.

Akhhh, pikiran ChaCha berkecamuk, tak ingin membuat keributan di kantin, perempuan itu beranjak dan menjauh.

***

"Woy"

Huh.

Untuk kesekian kalinya ChaCha telah menarik nafasnya panjang.

Okeh, bilang saja ChaCha lebay, alay, katro dan segalanya ChaCha tak perduli ia tetap kepikiran dengan ciuman yang didaratkan oleh laki-laki paling brengsek di muka bumi itu. Dua kali weyy dua kali.

ChaCha merinding sendiri, membayangkan dirinya yang sudah tidak suci lagi.

Lebay.

Yahh itu ChaCha, meskipun berlama di luar negri sungguh ChaCha sama sekali dongkol, bodoh, dan tidak tau apa-apa tentang hubungan percintaan, sex, atau apapun semacamnya.

ChaCha mungkin tahu segala jenis narkoba dan minuman keras di dunia ini, bahkan ia juga paling hebat dalam melumpuhkan lawannya atau sejenisnya, tapi untuk sesuatu seperti yang tadi pagi terjadi...

Huh...

Lagi-lagi perempuan itu menghela nafasnya kasar.

"Gue bosan liat muka Lo yang asem, kenapa si Lo?" Austin yang berada di hadapan perempuan itu menatap ChaCha bingung. Begitupun dengan ketiganya.

ChaCha mengerucutkan bibirnya,  meneguk sekali lagi bir yang berada di tangannya. Mereka sudah duduk di club ternama itu sejak tadi, dan ChaCha sama sekali belum mengeluarkan kalimatnya yang ingin di ucapkan.

"Napa Lo? Bisu?" Tanya Jason geram menarik paksa gelas di tangan perempuan tersebut.

"Dalam hitungan ketiga Lo gak ngomong, gue hantam kepala Lo pake ni botol" okeh, Panji mulai menunjukkan wajah kesal dan khawatirnya.

"Gue..."

ChaCha menggantung kalimatnya, ia menerawang keluar jendela kaca dari ruang VIP club ini, seolah sedang mencari kelanjutan ucapannya.

"Gue apa.." sergah ketiganya serempak.

Dalam satu tarikan nafas dan memejamkan matanya "gue udah ga suci lagi"

LATER LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang