17

2.9K 156 50
                                    

"WHAT?"

Al dan teman-temannya juga tambah kebingungan, laki-laki itu menunjukkan dirinya sendiri seolah tak percaya.

Gue? Kapan? Tanyanya tanpa suara.

Panji menyipitkan matanya, siap menerjang Al lagi sebelum laki-laki itu bersuara.

"Jangan bilang ciuman tadi Lo anggap gue udah merawanin Lo?" Tanya Al tak percaya. Tawa laki-laki itu sudah di ujung hendak lepas.

"Emang ia kan, karena Lo udah berani nyium bibir gue" ucap ChaCha polos. Sangat polos malah. Bahkan kata-kata yang ia lontarkan barusan dengan cepat melenyapkan tampang bad girl yang memikat di tubuhnya. ChaCha sama sekali tak terlihat seperti cewe nakal hobi balapan dan tawuran.

ChaCha terlihat seperti anak kecil sekarang. Setidaknya itu menurut ketiga sahabatnya dan Al beserta teman-temannya.

"Pffhh...." Tawa yang sejak tadi Al tahan akhirnya lepas di ikuti teman-temannya yang tertawa sangat keras.

ChaCha mengangkat kedua alisnya bingung menatap ketiga sahabatnya yang balik menatapnya menahan amarah, malu, dan juga lega bersamaan.

***

"Ekhem"

ChaCha menelan salivanya susah paya, baru kali ini ia menatap sahabatnya sedikit takut. Lagi, matanya beralih menatap kearah Al yang mengembungkan pipinya menahan tawa.

Sial, cowok itu terlihat sedikit imut saat ini.

"Emang sal--"

"Diam"

Lagi-lagi ChaCha mengunci mulutnya saat ketiga sahabatnya kompak menyuruhnya diam.

"Ekhem" kali ini Al menetralkan wajahnya, menatap ChaCha yang dihadapannya dengan intens.

"Karena menurut Lo gue udah ambil kesucian lo, sekarang apa mau Lo?" Tanya Al dengan menaik turunkan alisnya. Liat saja, laki-laki itu akan membodohi ChaCha yang ia ketahui sangat tolol itu.

ChaCha mencebik lalu menatap kearah sahabatnya yang masih terlihat sedikit marah.

"Kalau gitu Lo gue nikahin"

"WHAT!!"

Bukan hanya ChaCha, ketiga sahabatnya bahkan sahabat Al ikut melototkan matanya kaget kearah laki-laki yang baru saja berucap itu.

Al menaikkan alisnya sebelah, tersenyum miring dan mendekatkan wajahnya kearah ChaCha
"Lo harus nikah sama gue sayang, nanti kalau Lo hamil gimana?"

ChaCha menjauhkan wajahnya dari jangkauan Al, tangannya dengan cepat menutup mulutnya yang menganga kaget.

"Ha...h..hamil.. emang bisa?"tanya nya tak percaya. Sungguh ia sama sekali tak pernah kepikiran bahwa ia akan menjadi seorang ibu.

Lagi.

Tawa Al kembali pecah, bahkan laki-laki itu memukul meja beberapa kali untuk menstabilkan tawanya.

"Haduhhh Lo SMP sama SMA dimana sih sayang?" Sambil menyeka air matanya yang sedikit keluar karena tertawa, Al menatap ChaCha gemas.

Panji, Jason, dan Austin mendengus, menatap tak percaya pada sahabatnya itu yang terbilang sangat bodoh

"Gini nih kalau SMP sama SMA Lo cuma tau tawuran"

Panji menghela nafasnya pelan, memutar kursi duduk ChaCha agar menghadapnya. Pelan-pelan Panji berusaha menjelaskan ChaCha bahwa ia tidak akan hamil jika hanya berciuman, pelan-pelan juga laki-laki itu menjelaskan sedikit tentang dunia sex.

Al mengeram tak suka, entah karena apa tiba-tiba laki-laki itu merasa tak suka melihat pemandangan di depannya. Ia tak suka melihat Panji yang berbicara serius dan dengan nada lembut itu berbicara pada kekasihnya ChaCha.

Wait.. jangan bilang gue?

....

***

LATER LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang