Jika dengan berulah membuat aku tertawa lepas, kenapa tidak dilakukan?
~Raka
Selamat membaca! Semoga suka.
"Hei Nando.."
"Hei Nandooo."
"Dia teman paling payah, terlambat, menyontek, dihukum, Dia selalu ceria."
Pagi ini di kelas XI IPS 1 sudah dipenuhi dengan suara Raka yang bernyanyi ria lagu tayo yang liriknya diubah.
Bagi yang punya adik kecil, pasti tahu tayo itu apa. Ya, tayo itu film animasi berupa bis kecil. Punya mata, dan bisa ngomong. Seperti anak kecil, tayo sangat ceria."Bolos bersamm....emmmm."
"Tangan lo bau tai kucing, Nandoo!"
Nando yang sedari tadi memainkan ponselnya lama kelamaan merasa jengah juga mendengar suara Raka di sampingnya."Kalau gue payah, lo apa? Bobrok?"
Raka pun melakukan perlawanan. Raka melepaskan tangan Nando yang membungkam mulutnya.
"Hei Nan.."
"Diem lo, diem nggak." Nando membungkam mulut Raka lagi dengan tangannya ketika Raka hendak melanjutkan lagunya itu.
"Lo kumat, Rak?" tanya Tara ketua kelas yang baru saja kemarin di lantik.
"Emmm, namdoo...bue mbbak..," (Emmm, Nandoo, gue nggak...)
"Suara lo itu bikin kita gagal fokus tahu." ucap Nando yang sedang asik bermain game online dengan teman cowok lainnya.
Raka meronta tidak karuan di tempat duduknya. Tangannya berusaha memukuli Nando.
Akhirnya, Nando melepaskan tangannya dengan lapang dada berharap Raka tidak akan berisik dengan menyanyikan lagu anak anak itu."Hei Nando, hei Nando." Bukan Raka namanya jika tidak membangkang. Raka lebih mengeraskan lagi suaranya.
"RAKKAA!" teriak Rini dari meja paling depan di kelasnya.
"Ini suaranya jadi nggak kedengeran,"
"Sekalipun gue pakai earphone, suara cempreng lo tetep dominan." Rini dan teman cewek lainnya sedang menonton drama korea yang berjudul The Flatterer.
Sebenarnya suara Raka tidak begitu cempreng atau fals. Dia hanya sengaja saja mengeraskan suaranya hingga tidak beraturan lagi.
Waktu hari jadinya ke dua bulan dengan Mawar, Raka menyanyikan lagu bukti milik virgoun di depan kelas Mawar. Diiringi petikan gitar yang dimainkan Nando. Dan suaranya terbilang cukup bagus. Saat itu bahkan banyak yang menyaksikan.
"Rasain lo, dapat amukan macan tutul." celetuk Nando sesenaknya.
"Heh, cewek cantik macam gue lo bilang macan tutul." saat ini Rini berdiri sembari berkacak pinggang dengan muka yang memerah.
"Awas aja kalau lo berisik lagi, Rak. Gue bakal bungkam mulut lo pake sepatu."
"Syukurin lo," bisik Nando di telinga Raka disusul dengan seringaian mengejek.
"Hei..." teriak Raka lagi.
Sontak semua temannya melemparinya kertas dan botol. Khususnya Rini, dia melempar sepatunya ke arah Raka. Beruntung sepatu itu tidak mengenai satu pun bagian tubuh Raka.
"Masih mau nyanyi lagi?!" ucap Rini dengan lantang.
Raka hanya mengeluarkan cengiran nggak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aquecer
Teen FictionDunia dingin dan penuh masalah milik Arina seakan bertambah berantakan saat pindah sekolah. Arina yang ingin menyelesaikan masalahnya di sekolah itu justru bertambah rumit ketika Raka si cowok receh dikelasnya selalu mengusik dirinya. Rasanya Raka...