Hanya ingin membuatmu tersenyum saja
rasanya aku tak mampu.
Raka tengah berbaring di kasurnya. Mendengar lagu yang ia putar dengan volume yang lumayan keras. Ingin tidur tapi belum mengantuk. Lagi pula jam masih menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit. Rasanya seperti anak SD saja jika sekarang sudah tertidur. Ia tak berkutik, hanya menatap langit kamarnya sembari sesekali ikut bernyanyi. Lagu yang sedang didengar adalah hari bersamanya milik sheila on 7. Termasuk lagu favoritnya.🎵 Mohon Tuhan
Untuk kali ini saja
Lancarkanlah hariku
Hariku bersamanya
Hariku bersamanya...Kau tahu betapa aku
Lemah dihadapannya
Kau tahu berapa lama
Aku mendambanya 🎵Sebenarnya ada yang sedang mengganggu pikiran Raka. Kejadian itu, mungkin Raka sempat ingin melupakan barang sehari. Namun, tanpa disadari siapapun ia selalu memikirkannya setiap waktu. Ia bangkit. Menghampiri meja belajarnya. Kembali Raka mengingat kejadian itu. Kini tangan kanannya sudah msenggenggam ponsel yang bukan miliknya. Raka memiliki masalah yang belum bisa ia selesaikan.
Menurutnya, ini begitu sulit. Walaupun di sekolah ia selalu tertawa tanpa beban. Tanpa diketahui siapapun ia menyimpan sebuah teka teki yang selalu menyita pikirannya. Ia merasa lemah untuk memecahkannya.
Raka memutar mutar ponsel itu. Ia hidupkan, rasanya percuma. Layarnya akan tetap terkunci karena Raka tidak mengetahui sandi yang harus dimasukkan. Sudah berulang kali ia berusaha mencoba, tetapi tetap gagal.
Brakkk
Tiba-tiba pintu kamar Raka seperti dibanting dengan kerasnya. Siapa lagi kalau bukan Rafa pelakunya. Raka menduga adiknya itu sedang marah. Terbukti dengan telinganya yang memerah.
"Gue mau belajar! Kecilin volumenya. Kalo perlu matiin!"
Raka justru tidak merespon. Masih saja berada di tempat yang sama. Rasanya ia sangat malas untuk bangkit.
"Halah, nggak usah belajar. Lo kan udah pinter dari lahir. Ah, iya mending temenin gue tiduran." dasar kakak macam apa coba si Raka ini.
"Ah, iya gue lupa lo kan udah bego dari lahir." Rafa tak sabar menunggu reaksi kakaknya, mematikan musiknya segera.
"Rafaaa! Lo sudah ganggu zona nyaman gue. Arggghh!" Raka ingin bangkit, tetapi percuma Rafa sudah pergi dari sana.
_AR_
Siang ini kelas XI IPS 1 akan memulai kelas musik. Ralat, XI IPS SB jangan lupakan nama dibelakangnya. Dari sini mungkin Arina akan tahu seperti apa teman temannya saat berada di kelas musik. Arina akan mulai mencari orang itu. Mungkin tak mudah, tetapi ia akan berusaha semampunya sampai titik itu ditemukan. Apapun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aquecer
Teen FictionDunia dingin dan penuh masalah milik Arina seakan bertambah berantakan saat pindah sekolah. Arina yang ingin menyelesaikan masalahnya di sekolah itu justru bertambah rumit ketika Raka si cowok receh dikelasnya selalu mengusik dirinya. Rasanya Raka...