Anira : "Jadi ini bukan update cerita. Cuma pengen nulis ini aja.
Maaf kalau aku bikin kalian penasaran."Raka : "Tunggu! Emang ada yang baca?"
Anira : "Lo ngapain, sih. Siapa yang ijinin lo muncul?"
Raka : "Abisnya gue kangen sama Arina. Sekarang malah digantungin."
Anira : "Kangen? Emang lo siapanya Arina? Abaikan Raka!"
Raka : "Nggak bisa git.."
(Raka mencak mencak nggak karuan).Anira : "Oke kita lanjutin ya. Jadi aku bakalan update lanjutan cerita Arina mungkin sekitar 2 atau 3 minggu lagi."
Raka : "Keburu jamuran!" (Raka menimbrung lagi tidak terima).
Anira : (berkacak pinggang dengan tatapan tajam) "Kan gue udah suruh lo diem. Pergi nggak?!"
Anira : "Kenapa ya, manusia itu banyak maunya. Macam Raka misalnya." sambil membungkam Raka agar tidak bersuara.
Anira : "Udahlah, intinya jangan tinggalin cerita ini ya. Aku memohon! Aku sangat berharap yang baca ini ajak teman teman kalian untuk baca keseruan cerita ini."
Raka : "Iya harus baca pokoknya. Gue maksa. Hayati, resapi, tebaklah, dan kalau bisa baper bareng ya. Gue mau baperin Arina pokoknya. Apaan sih." masih ribut dengan author.
Anira : "Karena hayalan itu hal yang paling indah yang pernah saya miliki saat ini."
Raka : "Karena menghayal itu gratis dan semau pikiran kita. Kenapa author jadi alay gini sih."
Anira : "Ya? Sejak kapan sifat lo jadi suka marah gitu. Gue bikin lo itu Raka yang receh ya."
Raka : "Abisnya lo rese."
Anira : "Oke, maaf udah ngomong nggak jelas. Intinya gue ingin menyiapkan mental. See you!"
Raka : "Eh, gue juga mau pamitan dong. Kalau kalian sabar nungguin, Gue pasti tambah ganteng ++++ kok, serius. Si author emang dasarnya malesan itu."
Plak, Raka kena amukan author.
Salam,
Aniramales.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aquecer
Genç KurguDunia dingin dan penuh masalah milik Arina seakan bertambah berantakan saat pindah sekolah. Arina yang ingin menyelesaikan masalahnya di sekolah itu justru bertambah rumit ketika Raka si cowok receh dikelasnya selalu mengusik dirinya. Rasanya Raka...