Raka dan Author (bukan update)🍂

12 2 0
                                    

Anira : "Jadi ini bukan update cerita. Cuma pengen nulis ini aja.
Maaf kalau aku bikin kalian penasaran."

Raka : "Tunggu! Emang ada yang baca?"

Anira : "Lo ngapain, sih. Siapa yang ijinin lo muncul?"

Raka : "Abisnya gue kangen sama Arina. Sekarang malah digantungin."

Anira : "Kangen? Emang lo siapanya Arina? Abaikan Raka!"

Raka : "Nggak bisa git.."
(Raka mencak mencak nggak karuan).

Anira : "Oke kita lanjutin ya. Jadi aku bakalan update lanjutan cerita Arina mungkin sekitar 2 atau 3 minggu lagi."

Raka : "Keburu jamuran!" (Raka menimbrung lagi tidak terima).

Anira : (berkacak pinggang dengan tatapan tajam) "Kan gue udah suruh lo diem. Pergi nggak?!"

Anira : "Kenapa ya, manusia itu banyak maunya. Macam Raka misalnya." sambil membungkam Raka agar tidak bersuara.

Anira : "Udahlah, intinya jangan tinggalin cerita ini ya. Aku memohon! Aku sangat berharap yang baca ini ajak teman teman kalian untuk baca keseruan cerita ini."

Raka : "Iya harus baca pokoknya. Gue maksa. Hayati, resapi, tebaklah, dan kalau bisa baper bareng ya. Gue mau baperin Arina pokoknya. Apaan sih." masih ribut dengan author.

Anira : "Karena hayalan itu hal yang paling indah yang pernah saya miliki saat ini."

Raka : "Karena menghayal itu gratis dan semau pikiran kita. Kenapa author jadi alay gini sih."

Anira : "Ya? Sejak kapan sifat lo jadi suka marah gitu. Gue bikin lo itu Raka yang receh ya."

Raka : "Abisnya lo rese."

Anira : "Oke, maaf udah ngomong nggak jelas. Intinya gue ingin menyiapkan mental. See you!"

Raka : "Eh, gue juga mau pamitan dong. Kalau kalian sabar nungguin, Gue pasti tambah ganteng ++++ kok, serius. Si author emang dasarnya malesan itu."

Plak, Raka kena amukan author.

Salam,

Aniramales.

AquecerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang