12

3.7K 683 87
                                    

"Om, kenapa orang ini masih disini!"

Yukhei menghela napas melihat Haechan yang menghentak-hentakkan kakinya dengan tangan yang menunjuk Yang Mi.

"Tidak sopan menunjuk orang lain seperti itu! Dan lagi aku punya nama, jadi jangan memanggilku dengan 'orang ini'!"

Helaan napas Yukhei makin dalam melihat wanita cantik dengan pakaian kasual itu ikut menunjuk Haechan dan keduanya saling menatap sengit.

"Tapi kau memang orang kan? Jadi dimana letak salahnya"

Yukhei mendudukkan tubuh besarnya kesofa dan membuka sebungkus cemilan.

"Namaku Yang Mi! Jadi jangan memanggilku dengan 'orang ini'. Lagipula wajar jika aku tinggal dirumah tunanganku sendiri"

"Yang Mi, berhenti memanggilku tunanganmu"

Kali ini Yukhei ikut bicara dengan tangan dan mata yang fokus membuka sekaleng cola.

"Tapi Gege, kau memang tunanganku"

Mata bulat Yukhei melihat bosan wajah cemberut Yang Mi. Well harus ia akui wajah cantik itu terlihat menggemaskan, tapi tidak lebih menggemaskan dari Haechan.

"Kau lupa, aku sudah membatalkan pertunangan itu"

"Tapi tetap saja, aku masih memakai cincin ini. Jadi selama itu kau masih menjadi tunanganku"

Haechan melihat cincin perak dijari manis Yang Mi dan menatap tangannya sendiri. Jujur dia iri, dia juga ingin memakai cincin pertunangan itu dijari manisnya.

"Tapi aku sudah tidak memiliki cincin itu lagi. Hah~ sudahlah, kapan kau pulang ke Hongkong?"

"Aku tidak akan pulang ke Hongkong, sebelum Gege ikut aku pulang"

"Dasar penakut! Pulang saja harus diantar"

Sekali lagi Yukhei menghela napas dan mulai memakan cemilan nya, mendudukkan dirinya dengan nyaman. Mulai menonton pertengkaran kedua bocah didepannya.

"Bocah kau diam saja! Aku tidak bicara padamu!"

"Memangnya aku sedang bicara padamu? Ah! Kau tersindir? Maafkan aku"

Yang Mi melotot tidak percaya melihat wajah angkuh Haechan yang berjalan santai melewatinya dan duduk di samping Yukhei.

"Gege anak ini sangat menyebalkan!"

"Yang Mi, itu belum seberapa"

Ucap Yukhei bosan dengan mata yang melirik Haechan yang tengah sibuk mengunyah cemilan dengan cuek.


"Tapi tunggu, si Yang Mi ini tidur dimana?"

"Hei! Tidak sopan! Aku lebih tua darimu!"

"Aku juga tahu kau lebih tua dariku"

Rasanya kepala Yukhei akan pecah, melihat kedua orang ini mulai bertengkar lagi.

"Om jawab! Jadi si tua Yang Mi ini tidur dimana? Jangan bilang dikamarmu"

"Yak! Dasar bocah- ihh aku ingin membunuhmu sekarang!"

Jemari lentik Yang Mi maju dan meremas rambut Haechan, berusaha menahan amarah agar tidak menjambak rambut coklat itu. Haechan tak terima dan membalas dengan menarik rambut panjang Yang Mi.

"Kalian berdua! Hentikan! Atau ku lempar dari jendela!"

Teriak Yukhei jengkel. Membuat kedua orang dengan tingkah bocah itu terdiam dan menjauh. Saling menatap sengit satu sama lain dengan keadaan rambut yang kacau.

"Kalian berdua tenang Ok! Haechan, Yang Mi memang tidur di kamarku, tidak mungkin aku membiarkan seorang wanita tidur disofa"

Tatapan sengit Haechan berbalik kearah Yukhei.

Warna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang