Part↪03

13.7K 379 3
                                    

Namun David tidak peduli akan hal itu, ia hanya peduli pada keselamatan Mia, kebahagiaan Mia, dan cinta Mia untuknya.

***

Benar kata Dave, sesampainya mereka disana, pesta sudah dimulai.

Pesta tersebut diadakan di mansion keluarga Lovvanderz dengan hanya kerabat dekat dan rekan kerja saja yang diundang.

Mobil David berhenti tepat di depan mansion diikuti oleh para pengawalnya.

David keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Mia, walau sebenarnya di situ ada beberapa petugas dan pengawal yang bertugas membukakan pintu.

''Ayo, Hon.'' David melingkarkan tangannya di pinggang Mia, kemudian berjalan masuk.

Para pengawal yang mengenali mereka segera menunduk hormat dan mempersilahkan masuk.

Para pengawal yang mengenali mereka segera menunduk hormat dan mempersilahkan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka datang di saat orangtua Mia selesai memotong kue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka datang di saat orangtua Mia selesai memotong kue. Membuat perhatian tamu beralih pada mereka.

''Ah, anakku, akhirnya kau datang juga. Ayo kemari.'' Sambut Dion, sembari tersenyum lebar.

David dan Mia menghampiri Dion dan Michelle, Dion menyambut David dengan memeluknya lalu beralih pada Michelle.

Sementara Mia, dia hanya diam memandangi kedua orangtuanya tersebut.

''Sayang, kemari,'' Panggil Dion.

Mia tetap diam.

''Hon,'' David kali ini, refleks Mia menghela nafas lalu menghampiri ketiganya.

''Semoga pernikahan kalian bertahan lama.'' Ucap Mia dengan datar.

''Terima kasih Myana, mmm.. Kau tidak mau memeluk Dad atau Mom?'' tanya Michelle.

Mia terlebih dulu melirik David, David yang sedari tadi memperhatikan Mia hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mia kemudian memeluk Dion terlebih dahulu, Dion membalasnya dan memberikan kecupan pada kening sebelum melepas pelukan.

Lalu beralih pada Michelle, Michelle membalasnya dengan sangat erat.

Pelukan hangat yang dulu sering ia berikan pada anak semata wayangnya.

''Mommy begitu merindukanmu, Sayang.'' Bisiknya, yang hanya didengar oleh Mia.

Tubuh Mia menegang, tidak menyangka ibunya akan membisikkan kata itu, kata yang dari dulu sangat ia harapkan terucap dari orangtuanya.

Mia segera melepaskan pelukannya, walaupun Michelle begitu enggan melakukannya.

David yang melihat perubahan raut wajah Mia langsung menariknya kedalam dekapannya.

''Maaf kami tidak sempat menyiapkan hadiah.'' Ucap David mengatasi suasana tegang tersebut.

''Ah, tidak usah difikirkan. Kalian datang saja sudah menjadi hadiah terbaik untuk kami.'' Jawab Dion dengan ramah.

''Dave..'' Bisik Mia.

''Aku dan Mia permisi mengambil minum dulu, Kak.'' Pamit David.

''Yah, silahkan. Nikmati hidangannya Dave, tapi jangan pulang terlebih dahulu, acara pentingnya belum kalian saksikan.'' Ingat Dion.

''Tentu, Kak.''

David dan Mia berlalu meninggalkan kedua orang yang sedang berbahagia tersebut.

''Dion, kau yakin akan melakukannya?'' Tanya sang isteri pada suaminya.

''Aku yakin, ini yang terbaik untuk kita.''

***

Tbc-

Hi.. I'm back👋
Jangan lupa vote and comments yah. Thank you😆

See you next chapt..

Best regards,
Ismaya










Forbidden Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang