"Jiyeon-ie" panggil Kim Tae hee.
"Eum" jawab Jiyeon.
"Em.. kau tak apa kan eomma dan appa tinggal beberapa hari keluar?" Tanya Tae hee ragu-ragu.
"Memangnya eomma dan appa mau kemana?" Tanya Jiyeon balik.
"Eomma dan appa harus ke Jepang untuk mengurus sedikit masalah bisnis appa mu disana. Dan eomma rencananya akan pergi menemani appa mu, tapi jika kau keberatan eomma pergi bersama appa mu, eomma akan tetap tinggal disini menemanimu" kata Tae hee hati-hati.
"Ani. Eomma pergi saja menemani appa. Aku akan baik-baik saja. Lagi pula disini aku tidak sendirian eomma. Ada banyak orang disini serta kepala pelayan Kim yang akan menemaniku" jawab Jiyeon.
"Apa eomma perlu meminta Minhee untuk datang menemanimu?" Tawar Tae hee.
"Minhee? Sepertinya bukan ide yang buruk. tapi, ah sudahlah eomma. Aku bisa tinggal sendiri.
Eomma tidak perlu khawatir, aku pasti baik-baik saja, Ok. Justru aku khawatir dengan kalian disana nanti" percayalah ini adalah kata-kata terpanjang yang Jiyeon ucapkan hari ini dan itu hanya sering Jiyeon katakan saat bersama kedua orang tuanya saja."Aigo.. putri eomma perhatian sekali yeobo" ucap Tae hee membelai wajah Jiyeon dan memeluknya.
Saat ini mereka berada di ruang tamu dan bukan lagidi meja makan. Mengingat mereka sudah selesai sarapan 5 menit yang lalu.
"Kapan kalian pergi?" Tanya Jiyeon.
"Besok pagi. Kau tak apa kan?" Kata Tae hee memastikan.
"Aigo.. eomma. Sudah berapa kali aku harus mengatakannya jika aku akan baik-baik saja" jawab Jiyeon terkekeh.
"Eoh, arraseo eomma percaya pada putri eomma yang cantik ini. Selain cantik putri eomma juga sangat pemberani" kekeh Tae hee kembali membawa Jiyeon ke dalam pelukannya. Sedangkan Tuan Park hanya memandang kedua orang yang paling ia cintai di dunia ini setelah pekerjaannya tentu saja.
Sesekali ia juga ikut tersenyum sambil merapikan koran yang tengah dibacanya itu."Aigo.. apa disini aku hanya akan menjadi penonton saja?" Canda Yoochun melihat putri dan istrinya yang tengah berpelukan sedangkan dirinya tidak.
"Eoh, appa iriwa" ajak Jiyeon. Yoochun mendekat dan memeluk istri serta putrinya.
"Aigo.. aku adalah pria yang begitu beruntung di dunia ini bisa memiliki istri dan juga putri yang begitu cantik" seru Yoochun tersenyum di sela-sela pelukannya.
Love In The School
Paginya Jiyeon benar-benar mengantar kedua orang tuanya pergi walaupun hanya sampai sebatas depan pagar rumahnya saja tidak lebih. Karena kedua orang tuanya juga melarangnya untuk mengantar mereka sampai bandara Incheon. Awalnya Jiyeon menolak dan ingin mengantar kedua orang tuanya sampai bandara saja. Tapi apa bisa dikata ia justru tidak diperbolehkan ikut hingga pada akhirnya Jiyeon hanya bisa tersenyum masam. Ya hari ini Park Yoochun dan istrinya Kim Tae hee akan pergi ke Jepang untuk mengurus perusahaan mereka yang ada di Jepang dalam beberapa hari ke depan. Sedangkan Jiyeon, jangan ditanya karena jawabannya ia di tinggal sendirian di rumahnya.
"Kalian hati-hatilah disana, arrachi" nasehat Jiyeon.
"Kau jangan khawatir eomma dan appa pasti baik-baik saja dan akan segera kembali. Justru kaulah yang baik-baik dirumah selama kami pergi nee.." kata Tae hee menasehati Jiyeon juga.
"Eum, arraseo" mengerti Jiyeon.
"Jiyeon-ie kau ingat pesan appa bukan?" Kini giliran Yoochun yang berbicara kepada Jiyeon.
![](https://img.wattpad.com/cover/146696055-288-k946897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN THE SCHOOL [END] ✔
FanfictionKu tak tau apa yang sebenarnya tuhan rencanakan. Tujuh namja terpopuler yang begitu sangat ingin ku jauhi kini dua diantaranya harus terlibat denganku. Satu sebagai sepupuku dan salah satunya yang selalu membully ku. Menyebalkan, sungguh menyebalkan...