LIST - Part 13

1.8K 160 18
                                    

Paginya Jiyeon terlihat buru-buru memasuki area sekolah. Tidak biasanya ia terlambat seperti sekarang ini. Bahkan sekolah sudah terlihat sepi karena sebagian murid sudah memasuki kelas. Jiyeon merutuki Seokjin karena pagi-pagi sudah mengerjainya dengan menyembunyikan sepatu miliknya. Tidak hanya itu ia bahkan ketinggalan bus pertama dan harus menunggu tiga puluh menit kemudian untuk bus datang. Benar-benar hari yang buruk bagi Jiyeon. Ia bahkan tidak melihat kedepan karena kaca matanya yang selalu jatuh ke pangkal hidungnya karena berlari alhasil ia tidak bisa melihat jalan dengan benar dan berakhir menubruk seseorang didepannya.

Bruk!!

"Akh!"

Ringis kedua orang yang berhasil mencium lantai koridor sekolah yang kebetulan sepi akan siswa.

"Appo" ringis Jiyeon.

"Yak! Kalau jalan itu yang benar. Kau punya mata tidak!" Bentaknya karena merasa dongkol serta rasa sakit di pantatnya yang berhasil mencium lantai.

"Ck.. tentu saja aku punya mata" Jiyeon mendongak menatap wajah lawan bicaranya itu yang ternyata dan tidak lain adalah Jungkook.

"Ck.. ternyata kau rupanya"

"Ya, jika ini aku kenapa?" Ucap Jungkook menantang.

"Bukan apa-apa. Minggir aku mau lewat" kata Jiyeon menyenggol bahu Jungkook.

Dengan cekatan Jungkook menarik tangan Jiyeon dan langsung menyudutkannya di dinding sekolah.

"Kau belum meminta maaf nona karena sudah menabrak ku. Sebelum kau meminta maaf jangan harap aku akan melepaskan mu" desis Jungkook menghimpit tubuh Jiyeon dengan kedua tangannya.

"Kau! Mau apa kau? Lepaskan!" Jiyeon melihat kesebelah kiri dan kanannya yang terhadang kedua tangan Jungkook yang menghimpitnya.

"Kau mau aku melepaskan mu?
Minta maaflah kepada ku terlebih dahulu" perintah Jungkook lantang.

"Mwo? Minta maaf. Tidak akan!" Tolak Jiyeon mentah-mentah.

"Tidak mau! Baiklah. Kalau begitu ikut aku" Jungkook menyeret Jiyeon untuk mengikutinya secara paksa.

Jiyeon merintih kesakitan karena Jungkook menarik tangannya seenaknya secara paksa. Mungkin setelah ini tangannya akan memerah akibat tarikan nya itu yang bisa dikatakan tidak pelan dan terkesan kasar.

"Yak! Lepaskan. Tanganku sakit" rintih Jiyeon namun tidak di dengarkan oleh Jungkook.

"Tidak sebelum kau meminta maaf padaku" ucap Jungkook tegas.

"Aku kan tidak sengaja. Lagi pula aku sedang buru-buru jadi tidak fokus melihat jalan" ucap Jiyeon sambil mengimbangi langkah kaki Jungkook yang menyeretnya.

"Jadi kau mengaku salah?" Sinis Jungkook memojokkan Jiyeon kembali ke dinding atap sekolah.

Ya Jungkook menariknya menuju atap sekolah setelah melewati tangga menuju atap tentunya.

"T-tidak. Akh!" Sanggah Jiyeon sambil meringis kembali setelah punggungnya kembali bertemu dengan dinding atap sekolah yang dingin.

"Jadi kau masih tidak mau meminta maaf setelah menabrak seseorang. Dasar cupu!" Ledek Jungkook dengan tatapan sinisnya.

"Ya, aku memang cupu kenapa?!" Geram Jiyeon entah kenapa tidak suka dengan ucapan Jungkook yang mengatakan dirinya cupu.

"Pantas saja kau itu bodoh dengan kaca mata yang bersarang di matamu itu. Sudah bodoh, kaca mata besar, jelek lagi" ucap Jungkook semakin mengejek Jiyeon.

"Sudah puas! Puas kau sudah mengejek ku. Aku memang jelek akupun sudah tau itu, memangnya siapa yang mengatakan aku ini cantik. Lalu kau mau mengatakan apa lagi ayo katakan!" Bentak Jiyeon yang benar-benar terlanjur sakit hati.

LOVE IN THE SCHOOL [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang