LIST - Part 19

1.5K 158 35
                                    

"Kau Jiyeon bukan? Park Jiyeon?" mulai Jungkook seraya memandang wajah gadis di depannya itu.

Jiyeon terkejut tentu saja. Bagaimana pria di depannya ini bisa langsung tau jika ini adalah dirinya, sedangkan ia tidak sedang memakai kaca mata.

"Maaf kau salah orang" sangkal Jiyeon

"Tidak mungkin. Aku tau ini kau, yeoja kutu buku" Jiyeon mendelik lagi-lagi ia harus mendengar kalimat yang keluar dari mulut pria di depannya ini lagi.

"Yeoja kutu buku? Apa aku terlihat seperti yeoja kutu buku saat ini, seperti yang kau maksud itu?" cecar Jiyeon.

Jungkook melihat penampilan Jiyeon dari atas hingga bawah. Memang hari ini ia tidak terlihat seperti gadis kutu buku itu tapi ia yakin gadis di depannya ini adalah Jiyeon. Dari postru tubuh, suara, tinggi nya juga hampir sama. Ia tidak mungkin salah mengenali seseorang kan.

Maka dengan itu Jungkook pun menggelengkan kepalanya.

"Kau mungkin memang tidak terlihat seperti yeoja kutu buku. Tapi aku yakin ini kau, Park Jiyeon yang ku kenal" yakin Jungkook.

"Jangan terlalu yakin dulu, bisa jadi kau salah orang" tungkas Jiyeon seraya menepis kasar tangan Jungkook. Kemudian berlalu dari toilet meninggalkan Jungkook dengan pandangan yang tak bisa di artikan miliknya.

"Kalau begitu aku akan mencari taunya sendiri. Jika dugaan ku salah maka aku akan berhenti, tapi jika dugaan ku benar kau adalah Park Jiyeon yang ku kenal, aku tidak akan melepaskan mu Park Jiyeon" gumam Jungkook.



Love In The School


Pesta peresmian kantor baru itupun berjalan dengan begitu lancar. Kini tiba saatnya para pebisnis itu untuk mengakhiri reunian mereka mengenai pekerjaan karena acara sudah hampir berakhir. Tidak terasa sudah lebih dari tiga atau empat jam acara itu berlangsung dan sudah saatnya tuan Park beserta keluarga nya undur diri.

Tuan park berjalan ke arah sang pemilik acara. Menjabat tangannya seraya berbincang sedikit setelah itu meminta izin untuk pulang terlebih dahulu. Sang pemilik acara yakni Jeon Il Sung sempat menengok ke arah Jiyeon dan ibunya yang kini berdiri tak jauh di belakang sang ayah guna menunggu ayahnya selesai berjabat. Jeon Il Sung mengangguk setelah itu mengizinkan tuan Park untuk pamit.

Jiyeon yang melihat sang ayah berjalan ke arahnya beserta sang ibu pun tersenyum sekilas setelah itu memutar balik tubuhnya yang tak luput dari pandangan seseorang yang sedari tadi mengawasinya.

Seseorang yang tak lain adalah Jungkook itu pun terus mengikuti kemana tujuan Jiyeon. Hingga ia melihat bahwa Jiyeon beserta keluarga nya menuju pintu keluar. Mungkin untuk pulang pikirnya.

Jungkook yang mengetahuinya pun meninggalkan teman-teman nya yang saat itu sedang sibuk berbicara. Meninggalkan temannya tanpa mengatakan ia mau kemana adalah salah satu kebiasaan baginya. Terkadang teman-teman nya selalu di buat kesal olehnya yang selalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun itu. Menyebalkan memang, tapi itulah Jeon Jungkook.

Se-menyebalkan apapun dirinya masih saja banyak yang berharap cintanya di terima oleh pria es itu.

"Mau kemana dia?" itu Yoongi kerap di panggil Suga yang berbicara.

"Entah. Mungkin mencari mainan baru" timpal Hoseok.

"Tidak mungkin. Karena ku rasa Jungkook itu sudah terpikat dengan yeoja kutu buku itu"

Plak!

"Jaga mulut mu" kata Seokjin, sang pelaku yang memukul kepala Taehyung.

"Hyaaa!! Sakit!" pekiknya.

"Sudah tau sakit, tapi masih tidak bisa mengontrol mulut mu itu" cecar Jin.

"Kau selalu saja membelanya, hyung. Sebenarnya kau punya hubungan apa dengannya, sehingga kau selalu membelanya disaat aku mengatakan sesuatu tentang nya?" dengus Taehyung.

"Bukan urusanmu! Jika pun kau tau kau pasti akan terkejut nanti. Dan kau juga akan tau, tapi bukan sekarang melainkan suatu saat nanti kau juga pasti akan tau" ucap Jin yang membuat Taehyung mencibir namun tak lanjut bertanya.

Soal Jungkook sudah menghilang entah kemana dan teman-teman nya hanya mengangkat bahu. Meskipun mereka itu sahabat se-geng. Tapi mereka tidak ingin terlalu ikut campur urusan pribadi masing-masing. Apa lagi itu mengenai perasaan. Mereka angkat tangan karena tak ingin ikut campur mengenai hal satu itu. Mereka tau, bukan berarti mereka bodoh hingga tak menyadari perubahan terhadap sahabat kecil mereka yang mulai tertarik dengan lawan jenisnya itu. Mereka hanya tak mau ikut andil dalam hubungan asmara sahabatnya yang masih kaku itu. Lebih baik mereka diam dan melihat sebesar apa usaha sahabat mereka itu bisa untuk menaklukkan hati pujaan nya.

Jika dirasa sahabatnya itu tak mampu maka mereka akan dengan sigap membantu, tapi mereka mengenal Jungkook itu seperti apa. Mana mungkin ia menyerah sebelum ia mendapatkan apa yang ia mau. Dingin mungkin iya, tapi itu menurut seseorang yang belum terlalu mengenalnya. Bagi ke enam sahabatnya Jungkook mungkin dingin di luar, selain itu hanya mereka yang tau seperti apa Jungkook itu. Apa kelebihan yang ia punya dan apa kekurangan nya, hanya mereka lah yang tau. Selain sebagai sahabat mereka juga sudah berteman cukup lama. Sudah seperti saudara yang tak terpisahkan meskipun mereka memiliki sifat yang berbeda-beda.

"Menurut kalian bagaimana jika Jungkook benar-benar jatuh cinta pada yeoja itu?" kata Hoseok.

"Itu bagus. Karena otomatis Jungkook akan berhenti mengganggu nya" kata Namjoon.

"Tapi bagaimana jika sebaliknya. Jungkook tak serius, lalu apa pendapat kalian?"

"Tentu saja menghentikannya. Jika itu sampai terjadi maka aku sendiri yang akan menghajarnya" timpal Seokjin.

"Ah, mengenai yeoja itu. Ku lihat kau begitu akrab dengannya akhir-akhir ini?" kata Namjoon.

"Kalian akan tau, tapi nanti" jawab Jin.

"Ehei~ pelit sekali" cibir Jimin.

"Aku bukannya pelit. Tapi kalian akan tau nanti dan untuk saat ini kami hanya teman, itu saja" jawab Jin.

"Jangan bilang kalau kau menyukainya!" heboh Taehyung.

"Menyukai kepala mu. Sudah ku bilang kami hanya teman"

"Teman atau teman" koor Jimin.

"Terserah kalian. Aku ingin pulang dulu. Aku lupa hari ini Paman dan Bibi ku baru pulang dan aku belum sempat menemuinya. Aku duluan" pamit Jin.

"Eoh, hati-hati" ucap mereka semua di balas lambaian tangannya.





To be continue...

Huwaa sekali lagi maaf lama gk update😂😂

Terima kasih

LOVE IN THE SCHOOL [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang