Chapter 5

1.5K 251 57
                                    

Arthit sedang bermain dengan Kongpop di tepi sungai. Entah kenapa Kongpop selalu mengikuti Arthit pergi kemanapun. Entah karena instingnya atau.....

"Ayo kita makan ikan." Ajak Kongpop.

"Ikannya mana ?" Tanya Arthit polos. Toh didepannya belum ada benda yang berbentuk ikan.

"Kita tangkap dulu baru kita bakar." Jelas Kongpop.

"Oke. Oon tangkap ikan."

"Eits... kenapa selalu mengandalkan Oon ? Kau harus berusaha sendiri." Kata Kongpop menasehati Arthit.

"Berusaha ?" Tanya Arthit bingung.

"Iya. Berusaha."

"Maksudnya apa ?"

"Maksudnya kau harus menangkap ikan itu sendiri, jangan mengandalkan orang lain. Kau harus mandiri."

"Iihh.. jangan pakai kata-kata yang aneh. Arthit gak tahu apa itu mandiri."

"Apapun itu Arthit harus berusaha melakukan apapun sendiri, itu namanya mandiri."

"Baik. Terus gimana caranya ?"

"Kita buat dulu senjata yang runcing, nanti kalau ada ikan lewat kita tusuk."

"Baik."

Arthit dan Kongpop membuat tongkat kayu runcing, lebih tepatnya Kongpop yang membuat dan Arthit hanya melihat apa yang Kongpop kerjakan. Setelah membuat 2 tongkat kayu, mereka langsung mencobanya ke aliran sungai yang dangkal.

Arthit mencoba berkali-kali teknik dari ajaran Kongpop namun selalu gagal hingga ia jatuh ke sungai. Hanya Kongpop yang berhasil mendapatkan ikan.

"Hahahaha....." Kongpop mentertawai Arthit yang pakaiannya basah karena jatuh ke sungai.

Oon, pukul kepalanya.

Dengan cepat Oon keluar dari tubuh Arthit dan memukuk kepala Kongpop.

"AUCH... Hei kau curang.."

Arthit tak peduli ia masih kesal. Kongpop membujuknya untuk tinggal dengan iming-iming ikan bakar yang ia tangkap tadi. Setelah mengumpulkan beberapa ranting kecil, Kongpop membuat api dengan batu api yang selalu dibawanya saat pergi berpetualang kemanapun.

"OOOOOOHHH...." Arthit terkejut, soul Kongpoo elemen air tapi kenapa dia bisa mengeluarkan api ? Pikir Arthit.

"Apa kau Phoniex ?" Tanya Arthit polos.

"Hahaha.... bukankah kau sudah melihat soulku. Ini namanya batu api." Kata Kongpop menyerahkan dua buah batu ke tangan Arthit. "Jika beradu satu sama lain maka bisa mengeluarkan percikan api kecil." Arthit mengangguk paham.

"Buka bajumu Arthit, keringkan nanti kamu sakit." Kata Kongpop, jika dibiarkan terlalu lama basah Arthit bisa jatuh sakit.

Arthit membuka pakaian, tidak hanya baju tapi semua pakaian yang melekat pada tubuhnya.

Putih itu kata pertama yang terlintas di pikiran Kongpop saat melihat Arthit. Dan entah kenapa Kongpop merasakan soulnya bergejolak. Kongpop melihat di punggung Arthit terdapat tanda tiga api kecil berwarna merah. Apakah Arthit sang Phoniex ? Pikir Kongpop.

"Arthit, darimana kau mendapatkan tanda di punggungmu ?" Tanya Kongpop.

"Tanda apa ?" Arthit sendiri tak tahu ada tanda ditubuhnya.

"Tanda tiga api kecil."

"Aku tak tahu. Selama ini tak ada yang bilang padaku." Jelas Arthit.

Hanya kau yang bisa melihatnya. - Leviatan.

Kenapa ? - Kongpop.

Karena kau adalah sang penjaga - Leviatan.

Apa Arthit adalah Phoniex yang dicari ? - Kongpop.

Mungkin. - Leviathan.

Plak... Arthit memukul Kongpop hingga ia terbangun dari lamunannya.

"IKANNYA GOSONG."

***

"Master dimana orang tua Arthit ?" Tanya Kongpop, ia memutuskan untuk menyelidiki latar belakang Arthit.

"Tidak tahu. Seseorang menemukannya dikaki gunung, ia sudah hilang ingatan saat ditemukan."

"Berarti Arthit bukan penduduk kota Soul ?"

"Arthit berasal dari daerah ini. Jika tidak, maka Arthit tak akan mempunyai soul bersamanya. Kenapa kau menanyakan tentang Arthit ?" Tanya master.

"Tidak. Hanya saja aku tertarik pada Arthit." Kongpop memberikan alasan agar master tak curiga. Lagipula hanya Kongpop yang dapat melihat tanda di punggung Arthit.

Seseorang mengetuk-ngetuk kuik dengan terburu-buru.

"MASTERR.... MASTER....PHONIEX TELAH DITEMUKAN." Teriak penduduk itu.

Kongpop, Arthit dan master segera berlari menuju penduduk itu.

"Apa kau yakin dia adalah sang Phoniex ?" Tanya master.

"Benar. Master tolong datang melihatnya." Kata penduduk itu.

"Baik. Ayo kita pergi."

Mereka berjalan menghampiri tempat dimana penduduk itu menemukan Phoniex. Seorang gadis diikat oleh penduduk karena para penduduk menganggap gadis itu adalah sang Phoniex. Arthit bersembunyi dibelakang Kongpop, entah kenapa rasa takut menjalar ke seluruh tubuhnya. Ingin rasanya ia segera melarikan diri dari tempat ini.

"Apa gadis itu sang Phoniex ?" Tanya master.

"Benar. Gadis itu bisa mengeluarkan api."

"Bukan... hikk... aku bukan Phoniex...." tangis gadis itu.

"Tapi kau mengeluarkan api."

"Itu bukan aku...hik...hik... ada seorang wanita yang berjubah hitamm.... dia yang... mengeluarkan api itu...."

"Buka punggungmu." Perintah master.

Seorang wanita tua membalikkan badan gadis itu dan memperlihatkan punggung gadis itu.

"Tidak ada tanda. Dia bukanlah sang Phoniex. Jika dia adalah sang Phoniex, maka ada tanda tiga titik api di punggungnya." Kata master. " Bebaskan dia.

Dia juga mempunyai tanda tiga titik api seperti Arthit. Apa artinya ini ? Apa ada dua Phoniex ? - Kongpop.

7. THE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang